Am I Too Serious? | CREAMENO

Pages

Am I Too Serious?

Kata sohibul gue, cara gue menulis dan berinteraksi dengan teman di blog berbanding terbalik dengan karakter asli gue yang kaku (for real!) dan gue nggak perlu waktu lama untuk mengakui kelemahan gue itu 🤪😂 Karena faktanya, gue nggak banyak bicara, susah diajak bercanda, dan selalu serius disetiap kesempatan 🙄 Bahkan, gue sering nggak yakin sohibul gue lagi bercanda atau nggak, sampai gue bingung bagaimana merespon mereka. Harus ketawa atau diam? 🤣

🐰🐰🐰

Kalau ditanya apa gue nggak punya kenalan? Hmmmm, nggak juga. Karena seperti yang pernah gue tulis pada post silam, gue punya banyak kenalan dari circle pekerjaan (partners, clients dan staffs). Tapi memang gue akui, gue nggak punya banyak sahabat dan komunikasi gue ke orang-orang mostly seputar urusan kerja ~ 😁 Gue pribadi nggak pakai WA group seperti kebanyakan teman karena sudah beberapa tahun ini merasa nggak begitu suka tulis pesan 😅 Alhasil, orang-orang di sekitar gue yang perlu berkomunikasi langsung akan pilih phone call 😆

Kenapa gue nggak begitu suka tulis pesan? Karena gue nggak tau bagaimana stop percakapan. Especially yang isinya curhat, bisa-bisa gue habiskan waktu berjam-jam untuk balas pesan dan lupa tanggung jawab. Karena ini pernah terjadi, akhirnya gue ubah cara gue bersikap. Thankfully orang-orang di sekitar gue paham apa yang gue inginkan. So sekarang jika sohibul mau curhat, mereka akan pilih phone call, begitu pula saat ada kontak urusan pekerjaan 😁

Gara-gara ini, interaksi gue sama mereka terbatas, dan mereka hanya menghubungi gue apabila dirasa penting saja. Gue jadi jarang komunikasi dengan orang di luar permasalahan teknis kerja, dan mereka yang bukan sahabat jadi jaga jarak sama gue even keluarga besar 😅 Gue nggak tau ini benar atau salah, tapi karena gue senang, jadi gue lanjutkan. Mungkin gue rasa cukup disaat muda gue fokus ke orang, dan ini saatnya gue fokus dengan apa yang membuat gue nyaman 😁

🐰🐰🐰

Terus kemarin gue sempat baca postnya Mba Pipit soal pertanyaan 'kapan' dan gue tersadar kalau seingat gue, nggak ada orang yang kasih gue pertanyaan 'kapan' 🤪 Mungkin karena gue membatasi komunikasi yang ada, orang-orang di sekitar gue jadi susah tanya 😅 Sampai-sampai mereka lebih pilih baca blog gue ini untuk tau kabar gue sekarang karena menurut mereka, baca blog gue lebih efisien daripada bertanya langsung, "Apa kabar?" 😂

However, apa gue sekaku itu orangnya? 😶 Atau hanya cara gue dalam menunjukkan perhatian yang beda? Jujur, gue jarang banget phone call untuk bertanya, 'Apa kabar?' tapi bisa dibilang, gue nggak pernah lupa tanggal penting orang-orang yang gue sayang, lantas mengirimkan surat dan hadiah untuk mereka yang mana biasanya dalam surat itu gue bertanya dan memberi doa 😆 Pada awalnya, mereka kesal, sebab yang mereka butuh adalah interaksi langsung alias tatap muka sedangkan mereka merasa gue ini sangat susah diajak ketemuan 😅

Read: Story of 54 Sheets

Walau alasan gue susah diajak ketemu bukan karena malas, tapi karena pekerjaan gue mobile ke banyak tempat ~ Jadi kadang, saat gue senggang, gue pilih istirahat daripada kumpul-kumpul entah di mana 🤣 Untungnya, lambat laun orang-orang di sekitar gue tau gue butuh ruang, dan mereka pelan-pelan memberikannya. Sekarang, nggak ada lagi yang tanya kapan kita ketemu, yang ada mereka kirim foto barang apa yang mereka mau untuk ultah mereka *edyan* 😂

In the end, teman-teman, keluarga dan handai taulan gue sejak saat itu hanya bisa kasih pesan, "Yang penting lu sehat dan bahagia, that's all." well, people do changes memang, dan kita nggak bisa menghalanginya. Gue termasuk beruntung karena orang-orang di sekitar gue adalah orang-orang yang memahami karakter gue dengan sebenar-benarnya, tanpa pressure kalau gue harus berubah sesuai harapan mereka. Hehehe. Dan mereka bilang, mereka senang seenggaknya gue masih mau tulis surat dan kirim hadiah, means gue ingat mereka 🤣
My friends say, the way I write and interact with people on the blog is different to my original character which is timid 😂 And I don't need too much time to acknowledge my weaknesses ~ because in reality, I belong to people who don't talk much, hard to joke around, and are always serious at every occasion 🤪 Sometimes, I even not sure if my friends are joking which make me confused about how to respond them. Should I laugh or just quiet? 🤣

🐰🐰🐰

If you asked, do I have acquaintances? Hmmmm, yeah. Because as I wrote in my previous post, I have many acquaintances from my work circle and I deal directly with partners, clients and staff. But I admit, I don't have many bestfriends and my communication mostly is all about works 😂 I don't even have a WA group because I don't like writing a message since few years back 😁 So people around me who need to communicate with me will directly choose a phone call 😆

Why? I don't like writing messages that much because I don't know how to end the conversation 😂 Especially when someone talk about private matters, I might spend hours to reply their text and forget my own responsibility related to works ~ And since it happened in the past, I decided to change the way I behaved, and thankfully people around me slowly understood about what I wanted. So now if there are who want to talk, they will make a phone call 😁

Albeit, because of this, my interactions with them have become limited, and they only contact me when it's important. I rarely communicate with people outside the technical issues of work, and those who are not close also keep the distance from me (inc. my big family) 😅 Well, I don't know this is right or wrong, but I feel so peaceful. Maybe I already had enough time in my youth to spend with people, that's why now it's my time to focus on what makes me comfortable 😁

🐰🐰🐰

Then yesterday I had a chance to read Mba Pipit's post about 'when' question and I became aware that as far as I remember, nobody ever gave me such a question 🤪 Maybe because our communication is limited, so people around me didn't have a chance to ask ~ To the extent that they would rather read my blog to know my whereabouts because in their opinion, reading my blog is more efficient than asking directly, "Where are you?" - "What are you doing?" etc 😂

However, am I really too serious? Or is it just my way to showing an attention? Honestly, I rarely do a phone call to my people only to ask, 'How are you?' -- but instead of that, I never forget the important dates of all people that I love. And I usually send them a letter or gift as exchange 🤣 At first, they were upset, because they felt that what they needed the most was direct interaction (face to face) with me, and they thoughts I was very difficult to meet 😅

Read: Story of 54 Sheets

Although the real reason why I was hard to meet isn't because of lazy 😜 But because my job requires me to mobile a lot. Sometimes, when I have a time, I prefer rest rather than gatherings somewhere 🤣 And I'm lucky, gradually people around me know that I need a space, and they slowly give it away 😆 There are no more people who are diligently asking when we can meet, instead nowadays they send photos of what they want for their future birthday 😂

In the end, my friends, family and everyone can only say, "The important thing for us is you are healthy and happy, that's all." well, people do changes indeed, and we can't deny it anyways. I'm lucky, because they are people who understand me best, without pressure to make me change according to their expectations. And they said, they are happy, at least I still want to write letters and send gifts to them, means I remember them 🤣 hahahahahahaha.
제 친구들은 제가 블로그에서 사람들과 소통하는 방식이 소심한 실제 성격과 다르다고 말해요 😂 그리고 그 약점을 인정하는데 많은 시간이 걸리지 않아요~ 현실에서는 말을 많이하지 않고 농담도 안하고 항상 진지한 사람이기 때문이에요 🤪 가끔 친구들이 혼란스러운 농담을 하면 뭐라고 대답해야될지 몰라요. 웃거나 그냥 조용해야 될까요? 🤣

---

아는 사람이 있냐고 물어보시다면? 흠, 네 이전 포스트에서 썼듯이 일과 직장에서 많은 사람들을 알고있고 파트너, 고객 그리고 직원들과 직접 소통해요. 하지만 많은 베프가 없다는건 인정해요 그리고 사람들과 커뮤니케이션이 거의 일문제인 것도요 😂 심지어 몇년전 부터 메시지 쓰는걸 정말 안좋아해서 보통 친구들이 가지고 있는 WA그룹도 없어요 😁 그래서 소통이 필요한 주변사람들은 직접 전화하는걸 선택해요 😆

왜냐구요? 어떻게 끝내야할지 몰라서 길게 메시지 쓰는걸 안좋아해요 😂 특히 누가 개인적인 문제를 물어보면 몇시간을 고민해서 답장을 하는데 일과 관련된 제 일을 잊어버려요. 그리고 그런일이 있고부터 행동하는 방식을 바꾸기로 결정했고 다행히 주변 사람들은 천천히 제가 뭘 원하는지 이해했어요. 그래서 지금은 일에대해서 대화를 하려고 하는 사람이 이메일/전화를 이용하고 말할게 있는 친구는 전화하는걸 선호해요 😁

그럼에도 불구하고 이것들 때문에 그들과의 상호작용은 제한되어 왔고 중요한 문제일 때만 저에게 연락해요. 저는 기술적인 문제가 아닌 사람들과 의사소통을 거의 하지 않으며 가깝지 않은 사람들도 저와 거리를 유지해요(inc. 친척 등) 😅 음, 이게 옳은지 틀린건지 모르겠지만 마음편하게 해주기 때문에 계속하고있어요. 아마 성장기에 사람들과 충분한 시간을 보냈나봐요. 그래서 지금은 편안하게 해주는 것들에 집중하게 되요 😁

---

어제 Mba Pipit's라는 '언제'에 관한 글을 었는데 아무도 저에게 그런 질문을 한 적이 없다는걸 알았어요 🤪 아마 의사소통 제한 때문일 것이고 제 주변사람들은 저에게 물어볼 기회가 없었을거에요. 그 친구들 말로는 "어디야?" "뭐해?" 등의 말을 직접 물어보는 것보다 블로그의 글을 읽는게 더 효과적이라고 해요 😂

하지만 제가 너무 심각한걸까요? 아니면 그냥 제 방식대로 관심을 표하는 걸까요? 사실 저는 통화로 "요즘어때?" 라고 잘 물어보지 않아요 -- 대신에 저는 제가 좋아하는 사람들의 중요한 날을 절대 잊지 않아요. 그리고 보통 편지나 선물을 보내요 🤣 처음에 그들은 직접적으로 소통하기(면대면으로)를 원해서 화냈었고 제가 정말 만나기 어렵다고 했어요 😅

Read: Story of 54 Sheets

저와 만나기 힘든 진짜 이유는 제가 게을러서가 아니라 일로 많이 이동해야되기 때문이에요 ~ 그래서 가끔 시간이 있을 때 휴식을 취하는걸 더 좋아해요 🤣 그리고 다행히 주변사람들은 제가 공백이 필요하다는걸 알아서 천천히 이해하고있어요 😆 더이상 부지런히 언제만날 수 있는지, 물어보는 친구는 없어요. 대신 미래 생일을 위해 원하는 것을 사진으로 보내요 😂

결국 친구들, 가족들 그리고 모든 사람은 "중요한건 건강과 행복이다"라는 메시지만 보낼 수 있죠 - 음, 사람들은 달라졌고 우리는 그걸 거부할 수 없어요. 그 사람들이 기대로 저를 압박해서 변하길 강요하지 않고 저를 가장 잘 이해하는 사람들이라 운이 좋아요. EHEHE. 그리고 그들은 적어도 제가 편지를 쓰고 선물을 보내줘서 행복하다고 해요. 왜냐면 제가 메시지 쓰는걸 싫어하지만(채팅) 이상하게 손편지는 좋아하거든요 🤣



Salah satunya seperti foto di atas, saat gue sangat semangat menulis surat dan packing hadiah untuk 50 orang teman, keluarga dan handai taulan 🤣 Karena itu satu-satunya kesempatan gue untuk menulis apapun yang ada di benak soal mereka, mau sayang-sayangan bisa, mau marah juga bisa 😂 Padahal kalau dipikir, lebih gampang mencurahkan rasa lewat messenger, namun anehnya, gue lebih excited ketika harus menulis surat untuk mereka 😆

Segitu sukanya menulis surat, gue sampai punya kegiatan rutin kirim surat saat tahun baru, hari kasih sayang, hari ibu, lebaran, natal, ulang tahun mereka, dan peringatan kecil lainnya 😆 Dan surat-surat itu yang ternyata teman, keluarga, dan orang-orang di sekitar gue nantikan. For the last, bahasa cinta gue mungkin berubah, tapi satu yang pasti, gue tetap care sama semuanya. So within this post, gue mau bilang, terima kasih sudah memahami karakter gue, pun terima kasih karena telah memberikan gue ruang untuk menjalani hidup dengan nyaman 😍💕
One of the example is the photo above, when I was enthusiast about writing letters and packing the gifts for 50 friends 🤣 Because it was the only chance for me to write whatever it was on my minds about my thoughts, my feelings 😂 Even if you think that it will be easier to pour anything through messenger, but I feel more excited when I've to write a letter on paper 😆

I love writing letters, so I always send letters on new years, on Valentine's Day, on Mother's Day, on Eid, on Christmas, on their birthdays, and on other small commemorations. And those letters are my friends, family, and people around me waiting for. Nonetheless, my love language might change, but one thing for sure, I still care about you guys. So, within this post, I wanna say, thank you for understanding my character, and thank you for giving me a space to enjoy my life 😍
예를들어서 사진을 보면 50명의 친구들에게 선물과 편지를 보낼 정도로 열성적이었어요 🤣 왜냐면 생각, 감정 등에 대해서 글을 쓸 수 있는 유일한 기회였기 때문이에요 😂 아마 메신저로 뭐든지 쏟아낼 수 있다고 생각하시겠지만 저는 이상하게 채팅으로 오면 게으르게 되고 손편지를 써야할 때 흥분해요 😆 네 이상하죠

저는 편지 쓰는걸 정말 좋아해요. 그리고 항상 새해와 발렌타인,어버이날, Eid, 크리스마스, 생일 등 작은 기념일에 항상 편지를 보내요 😆 그리고 친구, 가족, 그리고 주변사람들은 편지를 기다리고 있어요 😁 마지막으로 제 사랑의 언어가 바뀔 수 있지만 한가지 확실한건 저는 아직 여러분에게 관심이 있어요. 그래서 이 글을 빌어서 가끔 별로고 두통을 유발하는 제 성격을 이해해 주시고 인생을 즐길 수 있게 여유를 주셔서 감사하다고 말씀드리고 싶어요 😍

36 comments:

  1. Saya sebenarnya nggak pernah kaget sih kalau ketemu orang yang beda dari tulisannya sama kebiasaannya di dunia nyata.

    Terutama, jika saya berkunjung di blog yang isinya kebanyakan menceritakan keadaan dirinya seperti ini.

    Menurut saya, pada dasarnya semua wanita itu sama, butuh mengeluarkan banyak uneg-uneg dan perasaannya.

    Hanya saja, di real life tidak semua orang bisa dengan bebas bercerita.

    Mungkin karena kayak saya yang merasa nggak punya teman yang bisa saya percayai dalam artian, teman saya itu benar-benar bisa meluangkan waktu untuk saya dan benar-benar amanah, pun juga saya udah terbiasa jarang berteman, jadinya sulit buat membuka masalah diri ke orang lain, saya bahkan lebih memilih mendengarkan ketimbang bercerita.

    Tht's why saya suka banget menulis dan curcoolll sebanyak mungkin di blog hahaha.

    Saya sebenarnya mirip dengan Eno, karena kalau saya baca di semua tulisannya tuh, selalu mengalir dengan ringan, penuh candaan, bisa diliat dari emo yang banyak menghiasi postingannya.

    Makanya mungkin agak aneh kalau dilihat dari dunia nyata lebih diam, padahal ya mungkin karena terbiasa gitu :D

    Kalau saya, dalam dunia nyata (dengan teman-teman) ya sama dengan yang saya tulis itu (selain kisah pribadi).
    Saya selalu berusaha SKSD saat ketemu orang baru, meski jujur aselih saya juga malu sebenarnya hahaha.

    Saya juga suka ngobrol sambil ngikik hahaha hihihi.
    Suka bercanda.
    Tapi memang kalau sama keluarga justru saya lebih serius, lebih diam, entahlah karena apa :D

    Banyak teman yang main ke rumah selalu bilang, saya di rumah dan di luar itu beda.
    Meski demikian, tempat yang bikin saya nyaman itu rumah sih.

    Mungkin juga aslinya saya itu pendiam kali ya, cuman lebih menghormati orang lain dengan tampil ramah.
    Nah di rumahlah aslinya saya jadi diri sendiri.

    Saya lebih suka diam, lebih suka membaca, nonton, menulis, sedikit bicara.

    Ah saya mah complicated, berbeda rasanya dengan Eno, meski kadang saya rasa kita tuh banyak kesamaan.

    Yup, saya rasa semua penulis blog yang isinya curcolan kayaknya mirip-mirip hahahahaha

    *makin gaje dah komen saya hahahaha

    Intinya, saya cuman mau bilang, dirimu adalah pribadi yang keren say.
    Itu yang terpikir saat saya menerima hadiah dulu.

    Tak peduli dalam dunia nyata (terlihat serius), tapi dalam hati sangat perhatian.
    Lebih dari sekadar basa basi segala.

    Nggak heran si the only one nya tak pernah bisa berhenti mencintai, *eaaa..

    Karena hatinya memang baik :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Senangnya baca komentar mba Rey 😁

      Memang kalau dipikir-pikir, saya jadi suka menulis blog itu karena merasa lebih puas dalam mengekspresikan perasaan saya daripada ketika saya bicara. Karena ketika berbicara, saya nggak bisa berpikir dulu mau bicara apa, dan kawatir justru salah tata bahasa yang menyebabkan rasa nggak enak. Sedangkan saat menulis, saya masih bisa melihat kembali apa yang saya tuliskan sebelum tulisan ditayangkan 😁

      Saya pun sejujurnya bingung mba, saya ini bagaimana 🤣 kalau sama pasangan, saya bisa jadi orang yang heboh dan banyak ketawa ataupun bercanda, tapi kalau di luar, saya bisa jadi orang yang diam, susah diajak bercanda, dan bicara secukupnya saja. Meski sama teman dekat masih bisa agak relax, tapi selain sama mereka, aduuuh saya ini betul-betul kaku bangatttts macam kanebo kering jadinyah 🤪

      Eniho, terima kasih mba Rey atas apresiasinya, apapun dan bagaimanapun karakter kita, selama kita berada pada circle yang tepat dan menerima kita apa adanya, maka kita akan baik-baik saja 😁 terima kasih sekali lagi ya mba yang nggak kalah baik hatinyaaaa 😍💕

      Delete
    2. Hahahaha, bisa aja kanebo kering.
      Kanebo yang renyah iya kali hahaha

      Btw thanks soooo much yaaa, udah jadi orang yang paling baik sedunia :*

      Semoga kita bisa selalu diberkahi dengan hati yang baik, teruslah menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui tulisannya yang apa adanya (saya suka liat banyak emo bertebaran di tulisannya :D)

      Setidaknya Eno punya teman bercerita yang nyaman, sayapun dulu seperti itu, banyak omong sama pasangan hahaha.

      Meskipun saya jadi sadar, mungkin saya terlalu banyak omong, jarang mendengarkan jadinya.
      kebalik sama orang lain, saya malah sibuk mendengarkan, sibuk jadi orang bijak.

      Jujur kadang saya bahkan sama teman dekat agak sungkan, dalam artian bukan hal ngobrol, tapi kalau ingin mengajak mereka mendengarkan saya.

      Terlalu complicated ya saya ini.

      Bahkan sejak kecil kalau saya pikir, saya jarang meminta sesuatu sama ortu, sungkan aja rasanya.
      Hanya sama pasangan bisa minta, itupun kadang belum bisa minta terus terang hahaha

      Tapi saya senang, dengan menulis saya bisa meminta, menceritakan dan mengungkapkan semua yang ingin saya sampaikan hihihi

      Delete
    3. Terima kasih juga mba Rey sudah menginspirasi saya 😍

      Karena blog dan tulisan mba Rey, saya jadi belajar lebih banyak soal hal-hal yang nggak saya tau sebelumnya 😬 semoga mba Rey nggak berhenti membagikan ilmu berdasarkan pengalaman yang mba Rey punya 💕

      Saya juga orangnya nggak gampang curhat mba, kalau punya masalah lebih sering saya pendam dan selesaikan seorang diri selagi bisa. Jadi saya paham kenapa mba Rey merasa sungkan untuk cerita ke orang, karena saya rasa mostly orang-orang juga sependapat dengan mba, susah diusia sekarang untuk lebih terbuka 😁

      Semangat mbaaa, semoga dengan menulis, beban mba sedikit berkurang, dan mba bisa menghadapi masalah yang ada dengan hati lapang 😍🙌

      Delete
  2. Wow, ada namaku di sini, hehe. Kaget euy.

    Mba, kalau dilihat dari postingannya, kayaknya mba orangnya unik, elegan, rame dan to the point.

    Karena belum pernah ketemu jadi saya nggak bisa komen tentang sifatnya mba lebih banyak, hehe.

    Banyak kok mba yang kelihatan rame di medsos atau blog ternyata aslinya pendiam. Mungkin mereka butuh tempat untuk berekspresi.

    Syukurlah kalau orang2 terdekat mengerti dan memahami karakter mba. Dan perhatiannya dalam bentuk surat dan kado bikin saya speechless. Terutama surat, ya. Kalau di luar sana masih ada kebiasaan ini. Di Indo udah jarang banget. Keren, euy.

    Lha mba nya bisa misuh2 gitu, ahahaha. Kirain nggak bisa.😁 kaget euy waktu baca 'wong edyaann', hehe.

    Etapi ya kadang mencoba menyapa duluan via messenger bikin hepi lho mba. Cuma say hi terus kasih emot.

    Kalo saya malah bisa berjam2 cerita ngalor ngidul dan bahkan ghibah di WA ama sahabat. Ketawa sendirian kalo ada yg lucu. Mayan seru, lho. Ehehe.

    Terakhir, terima kasih ya untuk apresiasinya. Semoga selalu sehat dan bahagia. Dan saya jadi pengen kirim foto barang ke mbanya. Ahaha, kemudian dibilang 'siapa elu' dan 'wong edyaan' 😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbaaa, Go-paynya sudah dikirim ya 😁🙌

      Saya ramai di blog karena di blog nggak perlu cuap-cuap mba 😂 saya entah kenapa kalau kelamaan cuap-cuap langsung exhausted dan cape badan, kadang butuh hibernasi panjang untuk bisa mengembalikan energi yang hilang 😅 that's why saya menulis blog karena meski menulis panjang, tapi kondisi dan energi tetap prima 🤣

      Gara-gara karakter saya ini juga, kalau saya kesal sama pasangan, saya akan memilih tulis semua unek-unek saya daripada cuap-cuap, jadi jangan bayangkan perdebatan yang saya tulis di post moonlight itu seperti perdebatan kebanyakan yang adu mulut soalnya saya pasti kalah. Nah, karena nggak mau kalah, alhasil saya tulis tuuuh semua yang membuat saya kesal biar doi baca 😂 tapi keuntungannya, doi bilang doi jadi paham saya itu kenapa, nggak cuma ngambek-ngambek nggak jelas 🤪

      Iya mba, saya bersyukur semua orang terdekat mengerti 🤣 eniwei, saya suka sekali menulis mba, menulis di kertas itu salah satu program healing saya, jadi saya selalu berusaha untuk punya kesempatan menulis surat 😁 dulu awalnya circle saya meledek saya, "Dasar orang jadul, hari begini masih tulis surat." hahaha. Tapi sekarang mereka justru senang sekali kalau dikirimkan surat atau postcard, pasti dibaca dan disimpan 😆

      Nah itu dia masalahnya mba, kalau sudah sapa menyapa seringnya pasti keterusan 😂 sumpah, saya paling buruk dalam hal menyelesaikan percakapan, karena prinsip saya sebisa mungkin selalu balas semua pesan. Dan itu ternyata membuat saya lelahhh parahhh. Kadang menanggapi curhatan bisa 12 jam sendiri nggak kelar-kelar 🤣 alhasil semenjak itu, saya langsung ambil sikap untuk phone call apabila urgent, karena melalui phone call, saya lebih mudah untuk selesaikan percakapan 😁

      For the last, sama-sama mba Pipit, terima kasih sudah ikut seru-seruan di blog saya 😂 boleh-boleh mba, silakan email foto barangnya, kapan ultahnya, dan di mana rumahnya 😍 nanti saya kirimkan hadiah 😆💕

      Delete
  3. Bersyukur banget yaa bisa punya inner circle yang bisa tulus memahami kondisi dan karakter Mba apa adanya. Apalagi di usia sekarang ini ya, aku ngerasa lingkar pertemanan semakin lama semakin sempit, dan orang-orang di dalamnya pun yang benar-benar masih bisa nyambung dengan kita begitu juga sebaliknya.

    Kadang lucu, orang-orang yang dulu suka seru-seruan bareng, sekarang kalo ketemu malah garing 😅 selain karena dunianya udah berbeda, people change too. Mungkin untuk sebagian orang aku pun udah berbeda di mata mereka. Dulu aku masih suka baper kenapa teman-teman banyak berubah, tapi sekarang udah paham hahaha

    Aku pun kadang lebih mudah bercerita di blog atau di kolom komentar orang lain (yg nggak dikenal) kayak sekarang ini, dibandingkan di kehidupan nyata. Aku milih-milih banget dengan siapa aku bisa terbuka, karena nggak semua orang bisa menerima kelemahanku.

    Anyway, terima kasih banyak Mba udah sering bercerita lewat blog ini. Blog Mba Eno (ngikut temen blogger lain yang manggil gini ahahaha) termasuk yang rutin aku kunjungi tiap hari. Serasa punya teman jauhhhh di sana 😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bersyukur banget mba 😍
      Makanya saya sayang 😂

      Circle persahabatan saya memang kecil, karena saya tipe yang nggak mudah curhat ke orang lain. Tapi kalau life circle saya cukup besar, karena saya punya banyak rekanan, teman, dan keluarga yang juga saya sayang 😁

      Yes itu juga yang saya rasakan, people change, yang dulu bisa haha hihi bersama, eh sekarang jadi garing ternyata adaaa ~ dan dulu saya juga agak baper kalau dianggap berubah, tapi semakin saya bertambah tua, saya sadar kalau saya nggak bisa 'please' semua orang, dan lebih memilih untuk mengutamakan kenyamanan saya. Dari situ pelan-pelan semua paham, dan teman-teman yang bertahan, adalah teman-teman (yang juga sebenarnya berubah jadi pada garing semua) yang sadar kalau perteman maupun persahabatan itu bukan soal seberapa banyak kita bertukar pesan setiap harinya 😆

      Memang lebih enak cuap-cuap di blog mba, makanya saya betah 😂 dan orang-orang di sekitar saya yang awalnya bilang, "Ribet amat harus baca blog segala." sekarang jadi ketagihan dan minta saya menulis blog sesering yang saya bisa. Memang, greedy itu nggak pernah ada habisnya ya 🤣🤣🤣

      Terima kasih juga mba Jane sudah sering mampir ke blog saya, blog mba juga salah satu yang saya suka dan selalu nantikaaaan 😍💕 mungkin ini rasanya jadi teman-teman saya yang selalu menantikan tulisan saya 😆

      Delete
  4. Menurutku tidak aneh sih kalo orang yang di blog sepertinya lucu dan rame eh ternyata di dunia nyata orangnya pendiam dan irit ngomong.

    Karena saya pun begitu mbak, di blog saya orangnya suka melucu dan bikin tertawa, tapi di dunia nyata saya lebih banyak diam, kalo kumpul bareng temen saya lebih suka mendengarkan dari pada bicara, tapi kalo saya istri ya beda, saya bercanda terus tiap hari.

    Eh tapi kalo sama teman dekat saya baru berani bercanda, bahkan kadang kata kata kasar juga terbang, sekarepe dewek lah.

    Eh, tapi karena jarang ngobrol sama orang baru maka saya kadang disangka sombong, karena memang teman saya orangnya itu itu aja.😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi, saya juga begitu mas, sama orang lain diam dan lebih banyak mendengarkan, tapi kalau sama pasangan, bisa dibilang saya ini mampu juga lho bercanda 😂

      Kalau sama teman dekat alias sohibal-sohibul, saya nowadays lebih banyak mendengarkan mungkin karena pembahasan diantara kami lebih banyak seriusnya. Apa karena pengaruh umur juga, berbeda dengan masa silam saat masih banyak bahas hal-hal nggak penting hanya untuk jadi bahan tertawaan 😂

      It's okay mas disangka sombong, yang penting kan nggak sombong betulan 😆✌

      Delete
  5. menulis sendiri menjadi satu terapi yang baik. apalagi kalo misalnya pembawaan introvert, rasanya ada yang bisa diutarakan bukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul mas, menulis bisa jadi program healing 😁

      Delete
  6. Kalau boleh aku mengatakan Mba Eno adalah type orang yang tulus dan baik hati meskipun mungkin Mbak selalu bilang di blog bahwa diri sendiri kaku, always keeping a distance dengan orang atau sebisa mungkin hidup dengan standar sendiri yang kiranya membuat nyaman alias sangat menjaga privacy, hihihi

    Tapi, ada sisi lain juga dari Mba Eno yang meskipun Mba bilang ga seceriwis di blog, tapi Mba kerap bikin heartwarming alias hati meleleh karena kebaikan sifat Mba yang sering bikin kejutan atau mengirimi hadiah dan berkirim surat, meskipun mungkin caranya agak oldschool bagi sebagian orang (yang ngakunya kekinian), tapi menurutku ga juga ah, malah justru yang kayak gini yang jatohnya lebih so sweet hihihi...

    Betewe aku terharu pas waktu itu dikasih gift cantik pertama kali, soalnya selama ini, ketika menjalankan aktivitas blogging antar sesama blogger ya biasa-biasa saja, just say hi lewat kolom komentar udah gitu tok, cuma sampai tahap kunjung mengunjungi blog saja, ga semendalam kayak gini sampai dikasih hadiah segala, dari situ aku langsung mbatin, aiih Mba Eno ini mah jelas orangnya baik hati (apalagi memang kalau dilihat dari tiap kali Mba memberikan komentar di blog orang, pasti yang aku perhatikan kata-katanya selalu tertata, tahu cara menempatkan diri, mencerminkan Mba orangnya berpendidikan tinggi dan sangat sopan yang artinya didikan orang tua Mba sangat baik, that's why aku sangat respect dengan tipikal orang seperti Mba Eno ini, hihihi)

    Eiya, tapi kita ada sedikit perbedaan loh, klo Mba prefer menanggapi curhat orang dengan phone, aku malah paling takut denger bunyi telepon, soalnya kalau uda bertelepon justru aku suka hilang kata kata di tengah jalan, lalu kayak ada ah..eh..ang..ang gitu selama bertelepon, terus karena takut kelihatan wagu alias ga bisa membangun percakapan yang asyik liwat telepon, maka aku lebih memilih apa-apanya menanggapi via text hahahha...

    Kadang aku pun dihapalin keluarga di kampung baik bapak ibu, dan 2 saudariku red, kalau Nita tuh anaknya paling susah diajak komonikasi, nek di wa paling sue balese, nek ditelpon pasti disilent sebab ga pernah diangkat sih, eh abis itu aku baru nyadar kalau semisal pas bepergian emang jarang bawa hp, kalau baliknya malam, baru ngecek hp, yang ada keluarga pada panik semua n ngomel ngomel soalnya aku mah kebiasaan suka ga bawa hp hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Thanks mba Nitaaa 😆

      Saya masih terus belajar jadi orang yang lebih baik lagi dari hari sebelumnya 💕 memang banyak yang bilang saya ini oldschool alias orang jadul karena masih suka tulas-tulis surat, tapi meski begitu saya tetap enjoy melakukannya karena senang saja bisa mencurahkan perasaan saya melalui surat 😂

      Duuuh jadi terharu bacanya, terima kasih sekali lagi mba Nita, saya waktu itu betul-betul merasa sangat senang atas apresiasi teman-teman di blog yang mana kalau mba lihat kan yang komen pasti temannya itu-itu saja. Jadi saya sangat happy, karena meski isi tulisannya kadang nggak jelas, tapi blog saya tetap dikunjungi 😄 dan hadiah kecil tersebut nggak seberapa dengan waktu yang sudah mba Nita dan teman-teman lainnya berikan untuk baca blog saya ini 💕

      Eniho, saya suka telepon daripada text karena kalau lewat telepon bisa to the point ke topik yang mau dibahas dan saya bisa respon langsung juga serta mengetahui emosi teman saya, apa sedih, apa senang, apa bagaimana. Soalnya kalau lewat text kadang nggak ketauan, karena nggak semua teman suka pakai emoticon seperti saya 😂

      Delete
  7. Pagi mba Eno, ya ollo, sypun begitu, sy akui emang sy tuh introvet bahkan rd pemalu ato malu"in 😆 sy nulis jg krna hnya itu hal yg paling mudah sy lakuin ketimbang ngomong langsung, kebalikannya sy mlhn jarang banget phonecall karna ga tau musti ngomong apa lagi ke mereka",kecuali saudara kandung alias kk,, ato ibu, itu jg ga sampe berjam" walopun jauh dan jarang ketemu,cukup 15 menit aja. Sy jg ga punya banyak temen, dr dulu sahabat deket saya ga lebih dr 2 orang 😂,gitu jg sampe sekarang. Kalo ada acara kumpul" kelurga besar, pesta dll sy paling ga betah duduk lama" pantat saya udh panassss krna ga tau mesti ngapain lagi, jelek sih memang sifat rada kaku seperti ini, tapi mau gmn lagi... Yg penting sy bisa berbuat baik aja dan jangan sampe melukai hati orang aja.. Krna gimana pun juga kita tetep butuh orang lain sewaktu" saat kita atau kluarga lgi tertimpa musibah atau kematian.. Asstagfirullah, kadsng sy br sadar diri, duuuh kalo disuruj nulis curhatan gini kenapa lancar jaya... Tpi kalo ketemu pasti sy melempem ky kerupuk 😆 btw sy mbak heni yaaa, ini nama samaran baru saya wk wk 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oalah ini mba Heni tho.. saya kira siapa 😆

      Saya lebih memilih phonecall tapi juga nggak sering mba, karena biasanya teman-teman saya sudah tau, kalau mau phonecall apabila memang sangat perlu atau semisal ingin bertukar kabar biasanya nggak lama, hanya 2 menitan saja 😁

      It's okay mba, nggak jelek kok sifat kaku kita, kalau semua orang harus ramai nanti nggak seru juga. Hihi, makanya ada yang kaku, ada yang ramai, biar saling mengisi satu sama lain 😆 means kalau yang kaku hobinya mendengarkan, dan yang ramai hobinya menceritakan, bisa klop kan? 😂

      Delete
  8. menurutku juga begitu mbaa.. banyak penulis/blogger yang beda dengan karakter aslinya. dan sepertinya aku juga deh.. hihi..

    dan mba eno, meski dibilang kaku tapi nyatanya so sweet banget yaa.. apalagi sama orang2 tersayang.

    diem-diem, tau2 kasih surprisee.. bikin orang melting.. hehe..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe, iya mbaaa, seperti Raditya Dika yang terkenal itu pun pernah bilang kalau aslinya in real life, beliau orang yang pendiam 😁 nggak sangka karena waktu baca bukunya dulu, selalu membuat saya tertawa 😂

      Semoga one day bisa kirim bingkisan untuk mba Thya, ya 💕

      Delete
  9. well, aku malah kebalikanmu mbak.. aku paling males kalau ada orang telpon.. wkwkwk.. lebih enak bahas segala sesuatu ntah itu yang serius, curhat, ha ha hi hi nggak jelas atau apapun itu via chat.. dan whatsapp grup ku tu bejibun asli banyak banget.. grup kantor aja ada belasan.. grup komunitas yg 1 ada sekian, dan komunitasku banyak ini itu.. belum grup keluarga, grup tmn seangkatan, grup gibah dan beragam grup lah ... dan kusuka itu, kadang bacain chatnya 1 persatu walau udh ribuan di tiap grupnya..

    tapi kalau telpon, duuuuh,, kadang ngga kuangkat kalau lagi males ngomong, trs beberapa saat kemudian kubalas lewat chat :D ..

    kalau aku, baik di asli dan di blog kayanya sama aja deh karakternya.. bukan yg pendiam tapi juga bukan yg rame bgt.. bukan org serius tapi nggak terlalu cair juga wkwk..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. OMG group kantor sampai belasan 😱😱

      Salut sama mas Bara yang punya banyak group, saya nggak punya satupun karena nggak sanggup baca isinya 😂 bahkan saya nggak join group keluarga yang notabene the most important-lah istilahnya 😂

      Saya prefer telepon karena bisa langsung to the point bahas apa yang ingin dibicarakan mas 😆 kalau chat kadang lama banget, bisa berjam-jam kalau isinya curhat, karena pernah exhausted banget jaman dulu menanggapi setiap chat yang masuk, sejak itu saya pilih untuk phone call 😁

      Kalau saya lihat di blog mas Bara, masnya tipe yang cair banget dan mudah berbaur sama orang. Terlihat dari betapa beraninya mengembara sendirian ke pelosok dan pedalaman 😍

      Delete
  10. Saya kayaknya lebih senang ngobrol bareng ketimbang chatting via apps, Mbak. Hampir nggak pernah ngewhatsapp temen-temen cuma bilang "Hi" atau nulis nama mereka, terus nunggu aja berharap dibales. Tapi, sekali mau ngobrol saya langsung "call" aja. Lebih enak denger suara ketimbang baca teks. Minimal, meskipun nggak bisa lihat ekspresi dan gesture mereka, saya bisa tahu emosi mereka lewat nada suara.

    Lagipula, kalau terlalu sering kontak-kontakan lewat chat dan bertanya kabar, jadi nggak ada misterinya lagi. Ujung-ujungnya pas ketemuan nggak ada bahan cerita. Apalagi kalau saya dan mereka berkarya di lini yang berbeda. Mau tak ajak ngomongin alien, malah sayanya yang dikira halu ntar. Hahaha...

    Tapi, karena wabah ini, saya dan kawan yang sudah jadi "bro" saya dari SMP kembali kontak-kontakan. Kita jadi cerita-cerita ngalor ngidul, ngomentarin ini dan itu, supaya nggak stress di rumah-rumah aja. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah iya mas, saya juga prefer ketemu dan mengobrol langsung, however karena saya sibuk dan teman-teman saya mostly sibuk, alhasil phone call sekarang jadi options 😂 sampai-sampai WA saya itu sepi karena jarang ada yang kirim message 😆

      Dan alasan saya prefer phone call sama seperti mas, karena dari suara, saya bisa tau emosi orang yang berbicara dengan saya, jadi lebih paham maksud pembicaraannya. While chat nggak ketebak, sebab nggak semua suka pakai emoticon seperti saya 😂

      Gara-gara Corona, kita jadi bisa melakukan sesuatu yang jarang dilakukan sebelumnya ya mas. Saya juga jadi rajin phone call teman dan keluarga untuk tanya kabar. Apalagi saat di Jakarta sudah mulai banyak 😔

      Delete
  11. Saya malah kadang aneh mb dengan sifat saya sendiri, di satu sisi orangnya super rame dan suka banget becanda, banyak yang bilang saya supel dan gampang banget buat membuka pembicaraan bahkan sama orang yang sama sekali ga dikenal.

    Tapi kadang saya merasa juga menjadi orang yang pendiam suatu waktu. Entah ini yang dibilang kepribadian ganda, tapi kayanya ga juga ya. Menarik banget baca tulisan orang yang aslinya pendiam dan ga banyak bicara tapi pas nulis kaya orang talk active gt.

    Bersyukur ya mb punya support system yang selalu bisa ngertiin kita apa adanya. Semoga kalau kita suatu hari ketemu bisa langsung nyambung ngobrolnya, hihi salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan kepribadian ganda mba, hehehe, mba begitu hanya mengikuti keadaan dan suasana saja sepertinya. Semisal ingin ramai ya ramai, dan saat ingin diam ya diam 😁 memang mood-nya lagi ingin sajaaa.

      Sangat bersyukur mba, support system itu penting karena dengan begitu kita bisa percaya diri dalam menjalani hidup kita dengan pilihan yang kita ingini. Hehehe, salam kenal mbaaaa 😍 wish, one day ya!

      Delete
  12. Sebenarnya ini rada aneh juga.
    Anehnya kenapa? Itu, disaat orang-orang asyik dengan berbalas pesan lewat hp semisal lewat WA begitu, lah ini koq kembali ke masa nulis surat begitu.

    Aneh karena dipikiran saya era tulis menulis surat dan dikirim lewat pos sudah "mati" saat pesan singkat dengan jaringan internet berjaya.

    Saya pribadi rindu ke zaman surat-menyurat manual begitu. Ada banyak yang dapat didapat. Ya, kita bisa melihat pribadi orang itu lewat corak tulisannya, bisa ngletek prangkonya buat disimpan di album prangko...

    Terakhir, teruslah menulis dan berbagi ya Mbak.

    Salam dari saya di Sukabumi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya suka menulis surat dan mengirimkannya ke teman-teman, karena saya suka reaksi teman-teman saya ketika membaca dan menyimpannya mas 😁 awalnya mereka aneh, tapi semakin ke sini semakin senang saya kirimkan surat. Dan saya pun memang hobi tulas-tulis di kertas 😆

      Sayang sekarang perangko nggak begitu banyak pilihan seperti jaman dulu ~ semoga era tulas-tulis surat kembali jaya, karena senang rasanya ketika kita bisa membaca sesuatu yang dituliskan untuk kita 😍

      Terus menulis juga untuk mas Asa, salam ~

      Delete
  13. Percaya atau nggak, aku juga salah satu tipe orang yang sangat berbeda loh kalau ketemu secara IRL, aku lebih pendiem, cuekan, jarang ngobrol, dan orang ga akan ngira kalau aku bisa nulis di blog, haha..

    Dan ya, me neither, ga suka chat pake WA, lebih senang telepon, atau dengerin voicemail dari orang2 when i'm unavailable.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahaaha, berarti kita sama mas 😂

      Orang juga nggak mengira kalau saya bisa menulis blog dengan ceria, dan memang saya biasanya kalau sedang menulis suka senyam-senyum sendiri especially saat baca-baca komentar yang masuk lalu membalasnya. Seperti saat sekarang ini, saya menuliskan komentar balasan sambil senyum-senyum karena senang 🤣

      Delete
  14. Nulis surat dan ngepak hadiah untuk sekian puluh teman sekaligus? Ini semacam kegiatan rutin saat momen Natalan kah? Apapun, rasanya butuh kepedulian tinggi (sama teman) untuk melakukan ini. Wow! Soal "Am I too serious?" saya tidak tahu (tidak cukup data). Tapi kalau soal enggan berpanjang-panjang bahas hal-hal kecil, sepertinya memang tidak semua orang suka bicara ngalor-ngidul. Dan menurut saya itu fine-fine saja. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sampai kepuluhan orang biasanya saat hari besar seperti Natal, atau lebaran, atau hari kasih sayang, hari ibu dan beberapa hari besar lainnya 😁

      Saya peduli dan care sama teman-teman dan kerabat saya, karena saya kadang nggak punya waktu untuk ketemu mereka, tapi seenggaknya mereka tau kalau saya ada untuk mereka 😄 hehehe. Thank you mas for saying it is fine 😉 salam kenal.

      Delete
  15. Ga banyak bicara tapi kalau buat artikel panjang banget he..he..

    kayanya rata-rata penulis seperti itu apa iya, pendiam tapi aktif membuat tulisan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe, iya 🤣 mungkin butuh media untuk mengeluarkan isi pikiran, jadi cenderung cerewet di tulisan 😁✌

      Delete
  16. baru buka2 ngeblog lagiii dan mampir kesini gilak ketinggalan postingan banyaak hahahaa

    btw saya salut sekali sama mbak Meno yang lebih apa adanya di tulisan sehingga pembaca yang sering mampir jadi lebih tau karakternya. I guess, this is how sometimes blogging can be a happy place to share our thoughts..

    saya malah punya grup komunitas wa banyak, tapi seringnya saya cuekin karena kurang konek. haha apa harus left satu-satu ya? wkwk

    saya bisa relate disini. Saya juga in real life tipe orang yang agak canggung dan gak banyak ngomong, tapi entah kenapa bisa lebih apa adanya kalau di tulisan. beberapa temen bilang, 'fan lo jalan2 mulu bikin vlog lah", terus bilang,, itu bukan saya dan mereka mafhum juga haha.

    bener2 pembaca blog ini ngerasa lebih kenal sama mbak lewat tulisan2 dan perjalananya, dan ini hal yang menyenangkan pastinya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi Mas Rifan, apa kabar? Semoga sehat, ya 😁 Iya nih, mas Rifan ke mana saja? Pasti sibuk deh, soalnya sudah jarang update hehehe ~ welcome back, mas 😄

      Indeed, I couldn't agree more, menurut saya blogging memang menjadi salah satu tempat paling menyenangkan untuk berbagi pikiran dan pengalaman serta menambah teman 😁

      Saya rasa jangan left apabila group-nya masih nyaman untuk mas Rifan, tapi kalau sudah nggak pernah interaksi atau nggak paham yang dibicarakan, maybe left bisa jadi salah satu pilihan. Tapi kalau dari curhatan beberapa teman saya, kadang mau left group itu berat 😂 takut menyinggung orang banyak katanya, jadilah teman saya nggak left dan hanya mute saja especially kalau itu group keluarga 😁

      Setipe dengan mas Rifan, saya juga lebih gampang mengekspresikan sesuatu lewat tulisan meski kadang ingin buat vlog di Youtube seperti orang-orang kebanyakan tapi sampai sekarang skillnya belum ada, mood dan niatnya pun entah di mana 🤣

      Terima kasih mas Rifan, semangat menulis ya 💕

      Delete
    2. Iya nih lagi ada project ngebuilt web baru untuk bisnis jadi yang satu agak terbengkalai haha.. thanks mbak.

      Ah betul banget..what an idea. kadang mikir gitu juga sih. wah aku mute banyak group, jadi buka kalau lagi kepengen saja. hihi

      indeed, platform apa saja sih sebenanrya entah audio, video atau tulisan,. yang penting tujuannya menebarkan energi positif dan berbagi kebaikan. we are all creators. tulisan juga salah satu bagian membuat orang jadi punya kenangan dan diingat orang lain.

      wahh suwun mbak supportnya. :D

      Delete
    3. Wah semoga project-nya berjalan lancar ya, mas 😍

      Betul-betul, apapun platform-nya yang penting sebisa mungkin konten yang kita berikan adalah konten bermanfaat 😁 kita semua masih sama-sama berproses dan belajar, semangat untuk kitaaa 😆💕

      Delete