Angel Woodcutter | CREAMENO

Pages

Angel Woodcutter


Beberapa waktu lalu, gue sempat jalan-jalan ke salah satu theme park di Jeju yang bernama Angel and Woodcutter 😬 Meski sebetulnya, theme park ini masuk kategori diorama museum, tapi gue prefer menyebutnya theme park karena area-nya yang super LUASSS 🤣 Terlalu luasnya, mungkin gue butuh waktu 4 jam untuk melihat dan mempelajari apapun yang ada di dalam area 😁
Some time ago, I had a trip to one of theme parks in Jeju called Angel and Woodcutter 😬 although, this theme park is actually in diorama museum category, but I prefer to call it a theme park because the area is super duper BIGGG 🤣 and it's too big, that's why I need around 4 hours to see and learn anything in the area 😁✌
얼마 전, 제주에서 선녀와 나무꾼이라는 테마파크에 갔었어요 😬 이 테마파크는 디오라마 박물관 형식이지만 크기가 엄청엄청 크기때문에 테마파크라고 부르는거에요 🤣 너무커서 둘러보는데 4시간이나 필요했어요 😁✌





Jadi apa itu Angel and Woodcutter? Well, Angel and Woodcutter adalah museum yang berisikan diorama peradaban Korea Selatan di era tahun 60 - 80'an 😁 Di sana, kita akan diajak flashback ke masa-masa Korea Selatan saat masih jadi negara berkembang, yang mana ternyataaa, nggak jauh beda sama keadaan Indonesia gaes 😆 Bahkan, gue juga sempat menemukan banyak permainan tradisional di Korea agak mirip sama permainan tradisional di Indonesia 😬
So what is Angel and Woodcutter? Well, Angel and Woodcutter is a museum which contains dioramas of South Korean civilization in the era of the 60-80s 😁 in there, we will be invited to flashback to the days of South Korea when it was still a developing country, which turns out, not much different from the situation of Indonesia 😆 I even found out many traditional games in Korea rather similar to traditional games in Indonesia 😬 so gewd, eheheheehehe.
그럼 선녀와 나무꾼이 뭘까요? 음 선녀와 나무꾼 박물관은 한국 60-80년대 문명의 디오라마를 담고있어요 😁 거기에서 우리는 인도네지아의 상황과 크게 다를바 없는 한국의 개발도상국 시절로 초대받아요 😆 거기서 인도네시아 전통놀이와 비슷한 한국 전통놀이를 찾았어요 😬 so gewd, eheheheehehe.






Buat yang belum tau, Korea Selatan itu merdekanya hanya beda dua hari dari Indonesia, tepatnya pada 15 Agustus 1945 ~ dan Korea Selatan pernah ada di-era berkembang even sempat menjadi negara miskin especially setelah terjadinya Perang Korea yang memisahkan Korea menjadi utara dan selatan. Naah, di masa berkembangnya ini, gue bisa belajar bagaimana struggling-nya mereka dulu, dan apa saja yang mereka lakukan agar bisa menjadi maju seperti sekarang 😄
For those of you who don't know, South Korea independent day is only two days apart from Indonesia, precisely on August 15th, 1945 and South Korea was once a poor country which started to develop, especially after the Korean War which separated Korea into north and south. And, in those development process, I can learn how they were struggled in the past, and what they have done in order to become advanced as they are now 😄 sound great, huh?
한국의 광복절은 1945년 8월 15일로 인도네시아의 광복절과 딱 이틀차이나요. 그리고 한국은 남과 북으로 나뉘게 된 한국전쟁 후 개발할 당시 가난한 나라였어요. 그리고 개발이 진행되면서 과거에 얼마나 힘들었는지, 오늘날 처럼 발전을 위해서 무엇을 했는지 배울 수 있었어요 😄 sound great, huh?



Dan salah satu ilmu yang gue dapat perihal bagaimana warga Korea Selatan berusaha membuat negaranya maju adalah dengan terus dukung produk lokal mereka 😁 Karena mereka tau, mereka nggak punya sumber daya alam yang melimpah --- jadi mereka berpijak pada kekuatan tekhnologi dan produk-produk yang mereka hasilkan dari tekhnologi yang ada 😉 Jadi jangan heran kalau di Korea Selatan, kita bisa dengan mudah melihat brand mobil seperti Kia dan Hyundai atau brand ponsel seperti Samsung dan LG bertebaran di mana-mana (dibanding brand lainnya) 😆
And one thing that I can learn about how South Korean citizens try to make their country grow is by continuing support to their own local products. Because they know, they do not have abundant natural resources, so they are grounded in the power of technology and the products that they produce from their existing technology. So don't be surprised if in South Korea, we can easily see car brands such as Kia and Hyundai or mobile phone brands such as Samsung and LG scattered everywhere (compared to the other brands) 😆
그리고 한국 시민들이 그들의 국가 발전을 위해서 현지상품에 지원했는지 배웠어요. 그들은 천연자원이 없다는걸 알고있기 때문에기술과 상품의 힘을 바탕으로 제품을 만들었어요. 놀랍게도 우리가 쉽게볼 수 있는 자동차 브랜드인 기아현대 (다른 브랜드와 비교해서)어디서나 볼수있는 스마트폰 브랜드인 삼성이나 LG도 한국거에요 😆



Apa nggak ada yang pakai barang import? Tentu ada --- Contohnya Iphone, Porsche, Adidas, Nike atau barang import lain, tapi tetap pengguna produk lokal masih jauh lebih banyak dan yang gue salut, mereka ini anti pakai barang KW 😂👍 Lebih baik nggak ada brand, atau memang branded sekalian daripada KW katanyah 🤣🤣 That's why, sampai detik ini gue nggak tau tempat penjualan barang KW di Korea ada di mana. Karena gue nggak pernah lihat 😄
Doesn't anyone use imported goods? Of course there are people who use imported goods. For example Iphone, Porsche, Adidas, Nike or other imported goods, but still there are far more local product users in South Korea and I salute because they are anti-fake goods 😬 for them, it's better wearing no brand instead of fake (as some people said) 🤣 that's why, until this moment, I don't know where is fake-goods are sell in Korea. Because I have never seen it 😄
수입품을 쓰고있는분 있으세요? 당연히 있으시겠죠. 예를들어서 아이포, 포르쉐, 아디다스, 나이키 등등. 하지만 한국에는 국산품을 애용하는 사람들이 훨씬 많아요. 그것들이 짝퉁이 아니라는 점에 경의를 표해요 😬 그들에게는 짝퉁보다 노브렌드를 입는게더 나아요 (몇몇 사람들이 그랬어요) 🤣 그래서 이 순간까지도 한국에서 짝퉁상품 파는곳을 못봤어요 😄





Meanwhile, ketika hampir seluruh masyarakat dunia pakai Whatsapp, mereka justru masih tetap setia pakai produk hasil karya lokal yaitu Kakaotalk. Dan saat kita semua mungkin sangat familiar dengan Google, mereka justru punya search engine mereka sendiri bernama Naver. Plus ketika kita lebih suka mendengarkan musik melalui Itunes atau Spotify, mereka justru mendengarkan musik dari Melon yang memang dimiliki oleh perusahaan Korea 😄

Dan dari apa yang gue baca, gue jadi sadar kalau setiap negara berkembang (termasuk Indonesia) punya kesempatan untuk maju asalkan ada kemauan dari masyarakatnya untuk maju. Ibarat kata, kita sendiri yang tentukan bagaimana kita mau berpikir dan membawa hidup kita ke arah mana ~ dan Korea Selatan bisa maju bukan berkat kerja keras pemerintahnya semata, tapi justru mereka bisa semaju sekarang adalah berkat kegigihan, keuletan dan kerja keras masyarakatnya 😬

So, melalui post ini, gue semakin berharap one day, gue bisa lihat negara Indonesia jadi salah satu negara maju di dunia 😆 Yang secara ekonomi cukup merata dan secara kualitas hidup pun bisa meningkat (meski gue tau itu berat karena Indonesia harus mengelola ratusan juta anak bangsa). Tapi gue percaya, negara Indonesia bisa maju kalau kita sebagai masyarakatnya mauuu berusaha untuk menjadi masyarakat yang berperan serta 😁 Good luck for us!
Meanwhile, when almost all people in the world use Whatsapp, Korean people are still loyal to use local products such as Kakaotalk 😁 and when we all may be very familiar with Google, they actually have their own search engine called Naver 😂 plus when we prefer to listen music through Itunes or Spotify, they would rather listen to music from Melon which is indeed owned by a Korean company 😄

And based on what I've read, I became aware that every developing country (include Indonesia) has the opportunity to become advanced as long as there is a willingness from the people to move forward. Like quote, we ourselves determine how we want to think and bring our lives in what kind of direction we want ~ and South Korea can move forward not only because of the government's hard work, but the real reason why they can move forward as now is thanks to the persistence, tenacity and hard work of their own people 😬

So, through this post, I increasingly hope that one day, I can still see Indonesia becoming one of the developed countries in the world 😆 which I wish the economy can spread equally and the quality of life in Indonesia also can improve (even though I know it's hard because Indonesia as country need to manage hundreds of millions people). I believe, Indonesia can advance if we as a community (you and me) trying to become a society who has a role 😁 Good luck for us! 💕
세계 사람들이 Whatsapp을 사용하는 지금에도 한국사람들은 카카오톡 같은 로컬 제품을 사용해요 😁 그리고 우리가 매우 친숙한 구글을 사용할 때 그들은 그들의 검색엔진인 네이버를 사용해요 😂 게다가 우리가 아이튠즈Spotify에서 음악을 들을 때 그들은 한국회사가 만든 멜론을 사용해요 😄

그리고 제가 읽은 내용을 보면 모든 개발도상국(인도네시아 포함) 은 발전의 기회가 있다고 해요. 인용처럼 우리 자신은 어떻게 생각하고 우리가 원하는 방향으로 삶을 끌고가요~ 그리고 한국이 앞으로 나아갈 수 있었던 것은 정부 때문만이 아니라 국민들의 끈기, 노력 덕분이라고 할 수 있어요 😬

그래서 이 포스트를 빌어 인도네시아도 언젠가 세계 선진국 중 하나가 되기를 바래봐요 😆 경제상황이 나아지고 삶의 질도 더 나아지기를 바래요.(인도네시아는 수억명의 사람들을 관리해야되기 때문에 쉽지않겠지만..) 저는 인도네시아도 커뮤니티(여러분과 나)가 역할을 다하는 사회가 되기 노력한다면 발전할 수 있다고 생각해요 😁 Good luck for us! 💕

24 comments:

  1. Waah seru banget itu dioramanya. Asli ada beberapa spot kayak dapur yang sebenernya mirip sama kita ya. hehehe.Walaupun beda 2 hari, tapi sekarang hasilnya lumayan ada gap ya mbak antara indonesia sama korea. :p

    Semoga suatu saat bisa mirip2 yaaa. Yuhuuu. Kayaknya seru juga kalo ngebayangin dunia modern tapi masih banyak nuansa lokal Indonnsia. 😜

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Adi, peralatan dapurnya hampir mirip sama kita jaman dulu. Dan gentong-gentong minyaknya mengingatkan saya waktu kecil sering disuruh beli minyak sama ibu dan minyaknya itu dijual sama warung engko dalam gentong-gentong besar seperti foto di atas 🤣

      Betul mas, meski beda 2 hari, tapi dari segi kemajuan memang ada gap-nya. Tapi bukan berarti buruk kok, karena negara kita kan populasinya besar dan gugus kepulauan jadi nggak semudah mengatur Korea Selatan yang hanya berpopulasi 50 juta jiwa (which is sama dengan populasi Jawa Barat) 😁

      Saya optimis one day Indonesia bisa jadi negara maju seperti Korea Selatan, tapi semua itu dimulai dari masyarakatnya karena sama seperti negara-negara maju lainnya, mereka bisa maju bukan hanya atas peran pemimpinnya. Justru mungkin pemimpinnya hanya punya peran 0,0001% saja 😆 jadi memang harus dimulai dari kita dulu, untuk kita dan oleh kita 😍

      Amiiiin, semoga ya mas 😁

      Delete
  2. Aku pernah nih ke museum serupa seperti ini di Hong Kong, tapi tentu nggak seluas ini 😅 begitu lihat dapurnya langsung mengingatkanku dengan dapur nenek dulu, salfok dengan termosnya hahaha

    Kalau dipikir-pikir Korea Selatan nggak jauh berbeda dengan China ya, sama-sama cinta produk lokal, bedanya kalau di sana agak 'menutup' dunia luar aja 😅

    Kalau aja warga Indonesia itu mau belajar mengubah pola pikir dan berusaha lebih keras, pasti Indonesia akan lebih cepat maju. Sesimpel belajar mengantre atau nurut pemerintah untuk melakukan praktik social distancing 😜 tapi tentu ini jadi PR kita semua ya. Semangat Indonesia! 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aahahaha iya mba, saya juga waktu lihat termos sama kompor minyaknya mengingatkan rumah nenek di kampung halaman 😂 itu mesin cucinya jugaaaak hahahaha.

      Korea, China dan Jepang itu sepertinya konsep hidupnya serupa meski tak sama ya mba. Bahkan mereka nggak begitu peduli sama bahasa Inggris dan akhirnya secara nggak langsung memaksa orang-orang yang berkunjung ke negara mereka untuk mempelajari bahasa mereka 😁

      Saya rasa one day kita semua bisa maju, pelan-pelan kita mulai dari diri kita dan orang sekitar kita dulu 😆 memang perlu adanya perubahan pola pikir, dan yang saya pelajari juga, negara-negara maju ini bisa maju karena mereka paham akan aturan yang berlaku. Hihihi. It's okay, Indonesia pasti bisa, pelan-pelan kita belajar untuk maju sama-sama 😄💕

      Delete
  3. Waktu liat gambar-gambarnya, kok berasa kayak nonton CLOY ya? :D
    Itu tuh Korea Utara, kayaknya mereka pun masih terbelakang sampai sekarang.

    Trus baca di bawahnya, kok terharu ya, memang benar ya, tidak akan berubah nasib sebuah bangsa jikalau bukan bangsa itu sendiri yang mau berusaha mengubahnya.

    Kalau saya ngeh betapa orang Korea itu cinta dengan negaranya adalah, saya jarang banget mendengar obrolan bahasa Inggris di drakor atau filmnya, rata-rata pakai bahasa Korea.

    Bandingkan dengan film Indonesia, yang kalau nggak english nggak gaooll qiqiqiqiqi.

    Bahkan mereka pede aja pakai bahasa Korea di ajang internasional kala Parasit menang kemaren.

    Bukan karena nggak pandai berbahasa Inggris, akan tetapi mereka ingin meng Koreakan dunia, membrandingkan Korea Selatan itu sendiri.

    Mencintai produk dalam negeri di Indonesia juga agak sulit, mengingat sekarang produk China banyak beredar di pasaran.
    Di mana harganya jauuuhh lebih murah dari produk Indonesia.

    Ah semoga suatu saat bangsa kita juga bisa sehebat Korsel ya

    Oh ya, itu jambannya mengingatkan saya akan jamban di rumah kakek saya waktu saya masih kecil.
    Dibuat dari semen kotak gitu hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dulu saat mereka masih satu kesatuan, hidupnya serupa mba, tapi semenjak pisah jadi dua, yang selatan berusaha untuk terus maju mengejar ketinggalan, dan yang utara entahlah (nggak bisa menduga-duga) 😁

      Setuju sama mba Rey, yang bisa mengubah nasib negara itu adalah bangsanya sendiri alias kitanya. Nggak bisa hanya mengharapkan satu pihak 😆 hehehe. Dan nggak bisa berharap semua akan berubah secara serentak. Jadi memang satu persatu dari kitanya dan orang di sekeliling kita 😍

      Kalau soal produk China agak susah untuk dihindari ya mba sepertinya. Apalagi sekarang ada perdagangan bebas jadi barang China dengan mudahnya masuk ke Indonesia. Tapi jujur, saya pribadi melihat kalau orang-orang sekarang pun mulai banyak yang mencintai produk lokal, walau mungkin tetap ada satu dua barang China yang dibeli juga. However, pelan-pelan saya lihat, masyarakat mulai memberikan value pada produk lokal dan menganggap produk lokal mampu bersaing kualitasnya 😁 seperti Tokopedia dan Gojek yang lumayan berjaya, juga beberapa brand dan produk lokal lainnya (exp. clothing, etc). Hehe.

      Semoga semakin banyak yang cinta produk lokal Indonesia (minimal balance antara yang lokal dan import, karena secara produksi sendiri, kebanyakan produk kita juga masih import) ~ 😄 slow but sure, pelan-pelan bisa 💕

      Delete
  4. Sebenarnya budaya Indonesia juga seperti itu, lebih mengutamakan dan menyimpan sumber alam yang ada, misalkan dulu pernah ada lumbung padi disetiap keluarga. Entah kenapa budaya ini tiba-tiba hilang? Seandainya budaya ini terus ada, tentunya kebiasaan-kebiasaan yang lain akan ikut terjaga dengan baik.
    Dan sekarang akhirnya muncul I Love Produk Indonesia ketika semuanya sudah tergantung pada produk luar.

    Btw, saya nyasar kesini, kirain ini blog orang luar negeri, blognya unik.. hehee salam kenal ya mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hi mas Roni, salam kenal 😄
      Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya ~

      Betul mas, pelan-pelan bisa kita coba lagi untuk mulai menggunakan produk lokal, nggak perlu secara keseluruhan karena saya rasa itu nggak mudah, tapi minimal sedikit demi sedikit apabila memang ada produk lokal yang berkualitas, nggak ada salahnya untuk digunakan 😁

      Dan berhubung kekuatan Indonesia itu ada di SDA-nya, mungkin bisa dimulai dari mengkonsumsi SDA lokal, umbi-umbian lokal, sayuran lokal, daging lokal, ikan lokal dan lain sebagainya 😆 to be honest, saya masih perlu belajar juga, kekuatan produk lokal apa yang Indonesia punya, terlepas dari beberapa produk teknologi yang sudah mulai mengeluarkan taringnya 😁

      Jadi mohon maaf kalau ada salah-salah kata pada post saya 😅

      Delete
  5. dateng ke theme park yang bisa sekaligus jadi tempat belajar sejarah kayak gini seru juga. apalagi bisa tau model barang-barang yang sempat jaya di masanya

    harapanku juga samaan, seandainya warga indo berpikiran maju semua dan ada keinginan kuat untuk bikin negaranya jadi negara yang ibaratnya bisa berdiri sendiri, mungkin tingkat kesejahteraannya menjadi lebih baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. SERUUUU BANGETS MBA 😆

      Kalau mba suka foto-foto pasti bawaannya mau foto-foto terus 😂 ehehehe. Amiiiin, semoga suatu hari nanti harapan kita bisa tercapai dengan efforts dari kita semua sebagai masyarakat yang mencintai negaranya 😍

      Delete
  6. Tempatnya bagus banget, Mbak Eno. Suasana kunonya dapet banget. Jadi pengen ke sana buat poto-poto. Biar akun instagramku ada gunanya.🤭


    Gak nyangka ternyata Korea Selatan dan Indonesia merdekanya selisih dua hari aja. Aku pikir Korea Selatan lebih lama lagi merdekanya mengingat Korea Selatan ini jauh lebih maju kalau dibandingkan dengan Indonesia. Baca ini cukup bikin tersentil juga, mengingat gaya hidup orang sini lebih suka pakai produk branded impor daripada produk lokal. Bahkan kalaupun gak kuat beli yang asli lebih memilih beli KW supaya tetap gaya. Miris banget ya, Mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau sudah di sana, bisa puas foto-foto mba 😂

      Iya, saya juga pertama kali tau cukup kaget. Lho cuma beda dua hari ternyata 🤣 makanya waktu kasih ucapan ulang tahun kadang suka bercanda, "Selamat ulang tahun ibu pertiwi, salam dari ibu mertua." 🤪 hehehe.

      Saya pribadi masih maklum kalau orang-orang kita termasuk saya pun kadang masih pakai produk import, tapi semoga sebisa mungkin kita menghindari produk KW atau sekalian pakai yang brand lokal saja daripada KW. Dan persoalan produk import itu selama balance dengan produk lokal juga nggak apa-apa mba. Karena akan susah rasanya kalau 100% import hihi. Yang terpenting, selagi bisa support produk lokal, maka mari kita support mereka 😍

      Di Korea pun, meski mereka cinta produk lokal, tapi mereka juga pakai produk import kok mba. Cuma yang saya salut, mereka bisa find the balance 😁 if one day, tekhnologi Indonesia bisa sebagus Korea (dalam hal gadget, atau sampai sekelas mobil etc), bukan nggak mungkin warga Indonesia berpindah jadi menggunakan produk-produk tekhnologi lokal 😆

      Cuma karena sekarang produk tekhnologi lokal kita masih dalam tahap pengembangan, jadi kita bisa sambil jalan, sambil support produk lokal lainnya ~ yang memang kita bisa, sesuai budget dan kemampuan kita 😍

      Delete
  7. #salfok ama panci enamel dan kompor jadoel ala korea era 60-80-an mbaa, fotonya tambah ciamik karena kerasa di mode warna oranyenya. Proporsi foto yang dibuat portrait gini juga enak banget di aku liatnya mba, sukaaak

    Oiya, aku kagum deh sama semangat korea yang sangat menjunjung tinggi prinsip mencintai produk dalam negerinya. Kebayang banget dari situlah sikap penghargaan yang tinggi atas produk lokal bisa turut menyumbang kemajuan ekonomi jauh lebih pesat untuk kawasan Asia Timur Raya ya mbak..

    Eh aku baru tau klo apps musik di sana namanya Melon
    Kalau kakaotalk dulu di indo juga pernah ada iklannya tapi sekarang di sini lebih bumingan whatsap

    ReplyDelete
    Replies
    1. Panci enamel sama kompor jadoelnya mengingatkan kita akan era dulu juga ya mba 😆 hihi ~ terima kasih mba Nita 😍💕

      Iya, saya rasa kenapa Asia Timur bisa sangat maju dibanding Asia lainnya karena mereka menjunjung tinggi produk lokal yang mereka punya. Tapi memang pada dasarnya, dari segi tekhnologi pun mereka sudah sangat maju dan bersaing dengan produk tekhnologi negara barat 😁 if one day, Indonesia bisa produksi mobil, ponsel, alat kebersihan atau produk-produk lain yang mampu bersaing di kancah internasional, bukan nggak mungkin kalau masyarakat kita akan mencintai produk-produk buatan anak bangsa 😆

      Iya mba, untuk dengar musik biasanya pakai Melon Music 😁 itu major music company kalau di Korea. Yang paling terkenal 😬 eniho, Kakaotalk memang sepertinya nggak famous di kalangan foreigners, bahkan kalah saing sama Line Naver 😆 tapi di hati para Korean, Kakaotalk still number one 😂 mungkin karena Kakaotalk itu messenger pertama mereka 😁

      Delete
  8. Keren banget...dan luasnya itu sampai 4 jam ya menelusuri apa yang ada di dalamnya Mbak.

    Di Indonesia belum ada ya seperti begini. Padahal peradaban kontemporer periode 60 - 80 an bakal menarik juga untuk disajikan dalam bentuk diorama seperti di Korea ini.

    Salam,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Asa, kalau di Indonesia ada diorama seperti ini akan seru banget untuk ajak keluarga ke sana. Biar bisa sama-sama belajar bagaimana peradaban Indonesia di era 60-80'an 😬 karena selama ini yang pernah saya lihat pada museum-museum di Jakarta, mostly dioramanya baru sebatas kehidupan era kemerdekaan 😍

      Semoga one day, ada yang company yang mau membuat diorama khusus bercerita soal peradaban Indonesia di tahun-tahun 60-90 an sekalian biar tambah puas kelilingnya 😆🙌

      Delete
  9. Siang mbak Eno, baru sempet mampir, soalnya dlm seminggu pasti ada 2 hr sy off, maklum mak" rt selalu ada yg di kerjain buat nyelesain pesenan, bicara ttg orang Korea teenyata sy br tau kalo mereka tuh cinta banget produk dalem negri ya, bahkan rela ga usah pk brand mahal dr pd kw, satu hal yg agak mirip dengan saya pribadi, karena sy termasuk yg suka banget dan bangga dengan produk dalem negri, dan gak juga maksain harus pake barang bermerk dr pd kw 😁, soale budgetnya jg besar kalo harus maksa tampil, nyadar diri ajalah sayanya 😆,lagian produk lokal juga udah bnyk yg bagus dengan harga terjangkau, aku cinta... Semua cinta... Buatan Indonesiaa.... Duuh pernah denger lagu itu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi nggak apa-apa mba Heni, mampir saat sempat saja jangan dipaksakan 😁 keluarga kan prioritas utama 😍

      Dari yang saya pelajari, mereka cenderung lebih memilih pakai barang tanpa brand, daripada tertulis brand semisal Adidas atau Nike atau LV atau apa gitu tapi ternyata KW 😂 nah tapi, kalau mereka ada uang, ya mereka mau mau saja merogoh kocek untuk beli barang-barang mahal yang penting asli karena malu katanya kalau pakai KW 😁

      Setuju sama mba Heni, sekarang produk lokal banyak yang bagus dan mampu bersaing juga 😍 dengan harga yang cukup terjangkau ehehe. 😬

      Delete
  10. Oooh, berarti foto yang ada di postingan Neighborly Life itu dari sini toh mba 😁

    Kalo ngeliat peralatan dapurnya itu saya malah teringat pembuatan serial drama reply 1988, dimana mereka harus nyari barang-barang era 80 an dari kolektor barang antik biar filmnya lebih totalitas, dan harga sebuah kaleng aja mahal banget, dari luar negeri pula, kalo gak salah.

    Tapi emang sebandinglah sama hasilnya 😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbaaa, foto diorama di post Neighborly Life itu dari Angel and Woodcutter juga 😆 lupa nggak dibahas 🤣

      Peralatan dapurnya memang jaduuul banget ya mba, kalau di Indonesia mungkin masih banyak yang pakai 😁 tapi kalau di Korea sepertinya hanya nenek-nenek yang tinggal di side country saja yang masih menggunakan peralatan dapur era tahun 60-80'an ~ 😍

      Bahkan, di kebanyakan apartment (Korea) sudah nggak ada yang pakai tabung gas 3kg itu mba. Kaget juga saya waktu dulu pertama kali tau, karena rata-rata yang kompornya butuh gas pasti pakai central gas dengan pipanya sambung menyambung jadi satu di seluruh bangunan 😆 atau pakai kompor listrik yang lumayan membuat tagihan bengkak 😅

      Jadi karena itu para crew harus sampai hunting kaleng dan peralatan lain sampai ke luar negeri, ke negara-negara yang masih menggunakan alat-alat serupa 😆 dan hasilnya drama 1988 jadi sangat sukses ya mba. Karena berasa betulan flashback ke tahun 80-90an 😂

      Delete
  11. Oh, ternyata begitu. Keren juga nih, Mbak. Kalau baca cerita soal Tiongkok yang lebih senang pakai produk dalam negeri, saya masih bisa maklum soalnya mereka cenderung tertutup secara politik. Tapi, kalau di Korea Selatan yang lebih demokratis orang-orangnya bisa pakai produk dalam negeri tanpa dipaksa pemerintahnya, misalnya soal Naver itu, ini luar biasa. Tapi, cara berpikir seperti itu mungkin juga didukung sama sistem pendidikan yang baik ya, Mbak?

    Dan prosesnya lama juga ternyata. Kalau mau keluar dari jebakan negara berkembang, kita tahan nggak ya berproses selama itu? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya rasa kenapa mereka sangat cinta produk negara mereka salah satunya karena kemudahan bahasa mas. Sebab mereka kan punya huruf sendiri, jadi mungkin agak susah kalau mau pakai produk luar yang menggunakan bahasa Inggris (dulunya) 😬 that's why Naver, Kakaotalk, etc lebih mereka sukai karena memang memfasilitasi kebutuhan mereka tersebut 😄 dan juga karena mereka tau, kalau salah satu cara mereka bisa jadi negara maju adalah dengan mencintai produk mereka sendiri 😆 itu yang saya dengar dari orang-orang yang saya kenal, dan yang pernah saya baca dari beberapa journal 😁

      Proses Korea bisa sampai maju itu kurang lebih 30 tahunan sepertinya, karena Korea beranjak maju saat masuk tahun 1990-an. Dan sebenarnya, banyak yang bilang Indonesia ini 20 tahun lalunya Korea jadi besar kemungkinan Indonesia bisa menjadi negara yang betul-betul maju di 20 tahun mendatang. Asal, masyarakatnya mau bergerak untuk memulai itu semua. Dan terlihat sekarang, pelan namun pasti, kita semua berproses ke arah sana. Tinggal siapkan mental kita saja untuk mau berubah, karena memang harus dimulai dari diri kita (nggak bisa mengharapkan pemerintah sepenuhnya) 😬 seperti yang pernah saya baca, kemajuan sebuah bangsa itu bergantung dari masyarakatnya 😍

      SEMANGAT!

      Delete
  12. Saya kok merinding ya Mba bacanya. Karena cuma beda 2 hari merdeka dari Indonesia tapi Korea bisa maju banget. Semoga ya semoga Indonesia bisa benar2 maju dan kesenjangan sosialnya nggak terlalu timpang.

    Saya suka banget museum apalagi yang vintage2 gini. Duh, saya suka merinding sendiri. Beneran kalau ke museum entah kenapa saya selalu kagum sampai merinding. Baca ini aja merinding.

    Soal barang KW iya banget. Di Jepang juga nggak ada. Tapi mol di sana juga gila2an kalo ngasih diskon. Nah, pas diskon itu orang2 pada belanja. Jadi ga heran kalau mereka pada pake branded karena emang adanya itu dan kadang harganya murah banget.

    Mba, kalau boleh usul nih. Bahas drakor dong dari sudut pandang Mba Eno sebagai orang Indonesia yang tinggal di Korea.

    Apa jangan2 Mba Eno udah bahas drakor ya?

    Drakor kan mendunia. Dan emang bagus banget serta nyandu. Ehehehe. Maafkan ya kalau kurang berkenan.🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiiiin mbaaaa, semoga Indonesia bisa lebih merata ekonominya, masyarakatnya pun bisa lebih maju juga 😍 pasti bisa, asal kita as masyarakat mau berusaha 💃

      Saya juga suka museum yang seperti theme park mba, lebih senang saja belajarnya dan puas plus tambah penasaran dengan sejarah jadinya 😆 apalagi kalau sejarahnya related sama kehidupan kita ~

      Nah sejenis dengan Jepang, Korea itu kalau kasih diskon pun gila-gilaan. Jadi barang branded pun lebih affordable di Korea, makanya mungkin banyak juga yang suka jastip dari Jepang atau Korea karena alasan itu mba 😁

      Siaaap mba, nanti saya bahas drakor dari sudut pandang saya. To be honest saya belum pernah bahas drakor di blog saya 😂 terima kasih ide topiknya mba 😍💕

      Delete