Di Bali ada restoran Mediteran - Timur Tengah yang gue suka, namanya
Abunawas. Kebetulan, Abunawas Bali merupakan cabang Abunawas Jakarta (Matraman
dan Kemang) yang berdiri sejak 1999, means over than 20 years!
😁 berhubung di Bali nggak banyak resto menjual menu Mediteran,
alhasil gue selalu back to Abunawas setiap kali gue ingin Nasi Briyani,
Nasi Mandhi, Nasi Zurbiyan dan teman-temannya 😍 hehehehee. Ohya, Abunawas cabang
Bali sendiri belum lama dibuka, jadi masih terbilang pemain baru di Pulau
Dewata 💕
In Bali there is a Mediterranean - Middle Eastern restaurant that I like, named Abunawas 😆 Abunawas Bali is a branch of Abunawas Jakarta (Matraman and Kemang) which was founded in 1999 -- over than 20 years ago! 😁 well, since in Bali there are not many restaurants selling Mediterranean menus, it makes me always wanna keep going back to Abunawas whenever I want to eat Briyani Rice, Mandhi Rice, Zurbiyan Rice and any others mediterranean food 😍 and fyi, Abunawas Bali is just recently opened, so it's still considering new 💕
발리에는 Abunawas라고 제가 좋아하는 지중해 - 중동음식점이 있어요 😆 Abunawas Bali는 1999년부터 20년전 설립된 Abunawas Jakarta의 지사에요(Matraman 그리고 Kemang) 😁✌ 발리에는 지중해 메뉴를 파는 식당이 많지 않기 때문에 Briyani Rice, Mandhi Rice, Zurbiyan Rice가 먹고싶을 때 항상 Abunawas에 가고싶어요 😍 참고로 Abunawas Bali는 최근에 오픈해서 아직 새로워요 💕
Bicara mengenai menu di Abunawas, well, ada banyak pilihan menu tersedia,
namun kesukaan gue cencu saja Mixed Rice with Lahm 😆 daripada pusing mau nasi
yang mana, gue lebih suka request Mixed Rice biar bisa makan semua pilihan
nasi yang ada hahahaha. While untuk dish-nya, gue pilih Lahm (kambing) instead of Dajaj (ayam) 😍 though gue pecinta ayam garis
keras, tapi kalau sudah berniat pergi ke Abunawas, gue akan pilih kambing
selagi ada kesempatan 🤣
Talk about menu, there are many choices available, and my favorite is Mixed Rice with Lahm 😆✌ instead of being confused about which rice that I want to eat, I prefer Mixed Rice so I can eat all the rice type that they have. And for the dish, I choose Lahm instead of Dajaj (chicken) 😍 though I'm a chicken lover, but when I visit Abunawas, I'll choose Lahm over chicken 🤣
메뉴를 살펴보면 선택지가 많은데 제가 가장 좋아하는건 Mixed Rice with Lahm이에요 😆✌ 뭐먹을지 고민하지 않고 Mixed Rice를 시켜 거기서 파는 모든 밥종류를 맛볼 수 있어요 hahahahaa. 식사로는 Dajaj(치킨) 대신 Lahm를 골랐어요 😍💕 치킨 애호가지만 Abunawas에 가면 항상 Lahm를 주문했어요 🤣
Selain Mixed Rice with Lahm favorit gue dan sejuta rakyat Abunawas, gue
terkadang pesan Kebab juga 😁✌ di Abunawas Kebabnya agak beda dari Kebab
abang pinggir jalan yang sering gue lihat. Karena di Abunawas, roti Kebabnya
dipisah which is gue bisa wrap sesuai selera mau makan berapa banyak 🙈
mana roti canai-nya enaaak parah, tanpa dicampur daging atau saus tetap enak dimakan 🤤 terus, ada satu menu snack yang gue suka dan nggak akan
pernah gue lewatkan ~ apalagi kalau bukan Sambosa (dengan pilihan keju / Lahm) yang toping-nya diolah bersama bumbu kari yang lezat 😍 arghh, gue
sampai lapar membayangkannya.
Besides Mixed Rice with Lahm, I sometimes order Kebab, because their Kebab kinda different from Kebab that I often see 😆 yeah, their thin-bread called Canai is separated from the meat, so, I can wrap the meat according to my taste and how much I want to eat 🙈 on top of that, the Canai has a good taste, even without meat or sauce, it's still delicious 🤤 and there is one snack menu that I will never forget to order called Sambosa (with a choice of cheese or Lahm filling) whose toping is made with curry spices 😍 arghh, I became hungry when writing about it.
Mixed Rice with Lahm이외에 가끔 Kebab도 주문했어요 😁✌ Abunawas의 캐밥은 보통 제가 보던것과 좀 달라요 😆 왜냐면 Canai라는 얇은 빵에 고기를 펼쳐놓아서 원하는 만큼만 말아서 먹을 수 있거든요 🙈 그것보다 고기나 소스가 없어도 Canai는 맛있어요 🤤 hehehe. 어쨌든 스테이크 메뉴가 하나있고 그걸 주문했을 때를 절대 못잊을거에요 ~ Sambosa인데, (치즈와 Lahm 중 선택) 카레 향신료로 만든 토핑을 얹었어요 😍 arghh 글쓰면서 갑자기 배고파졌어요 hahahahahahaha.
Ngomong-ngomong, di Abunawas ada beberapa area makan, namun yang paling
terkenal itu area VIP-nya karena di area VIP, kita bisa makan bersama
keluarga atau rekan kerja kita dalam jumlah besar (up to 50 orang!) 😆
ditambah layout ruangan yang penuh dengan kain menjuntai dari langit-langit ke lantai,
karpet permadani besar, dan tumpukan bantal-bantal membuat vibe di Abunawas persis resto Timur Tengah yang menarik untuk
dicoba! 😍 siapa tau teman-teman mau gathering
bersama team atau keluarga (after Corona), silakan mampir ke Abunawas
😆
Too bad gue nggak punya foto ruang VIP-nya, sebab gue kalau makan selalu di bawah, di area 2-4 orang 😁 maklum gue makan paling cuma berdua asisten, berdua si kesayangan, atau bertiga kalau lagi sama driver, so, maybe next time gue akan visit bareng team setelah Corona hilang 🙈 eniho, harga menu di Abunawas untuk snack kisaran IDR 35.000 - IDR 40.000, sedangkan main course kisaran IDR 90.000 - 140.000 (pajak 15%) 😬👌 however, ada menu set murah meriah seharga IDR 231.000 (exclude pajak) yang bisa dipesan. Kindly check Instagram Abunawas for further info. Fyi, menu set ini bisa untuk tiga orang, karena porsinya sangat besar 😍
Too bad gue nggak punya foto ruang VIP-nya, sebab gue kalau makan selalu di bawah, di area 2-4 orang 😁 maklum gue makan paling cuma berdua asisten, berdua si kesayangan, atau bertiga kalau lagi sama driver, so, maybe next time gue akan visit bareng team setelah Corona hilang 🙈 eniho, harga menu di Abunawas untuk snack kisaran IDR 35.000 - IDR 40.000, sedangkan main course kisaran IDR 90.000 - 140.000 (pajak 15%) 😬👌 however, ada menu set murah meriah seharga IDR 231.000 (exclude pajak) yang bisa dipesan. Kindly check Instagram Abunawas for further info. Fyi, menu set ini bisa untuk tiga orang, karena porsinya sangat besar 😍
By the way, at Abunawas, there are several dining areas, but the most famous one is VIP area because in VIP area, we can eat with family or co-workers in large numbers (up to 50 people!) 😁 the room's layout also great with full fabrics dangling from the ceiling to the floor, large rugs (sitting on the floor style), and piles of cushions which make the vibe at Abunawas exactly like Middle Eastern restaurant and it's worth trying! 😍 if you need a place for gathering with your team or family (after Corona), you can visit Abunawas anytime 😆
Too bad I don't have VIP's photo, because I usually use their 1st floor, in standard area for 2-4 people, so, I didn't have a chance to try their VIP area. But next time, I'll visit Abunawas with my team after Corona is gone 🙈 hehehehehe. Anyway, for you who feel curious about the price, for snacks is around IDR 35,000 - IDR 40,000, while the main course ranges around IDR 90,000 - 140,000 (15% tax) 😬👌 however, there is a cheap set menu IDR 231,000 (exclude tax) that can be ordered. Kindly check their Instagram account for further info. Fyi, this set menu for three people, and in my opinion, the food portion is very huuuuuuugeeeee 😍
Too bad I don't have VIP's photo, because I usually use their 1st floor, in standard area for 2-4 people, so, I didn't have a chance to try their VIP area. But next time, I'll visit Abunawas with my team after Corona is gone 🙈 hehehehehe. Anyway, for you who feel curious about the price, for snacks is around IDR 35,000 - IDR 40,000, while the main course ranges around IDR 90,000 - 140,000 (15% tax) 😬👌 however, there is a cheap set menu IDR 231,000 (exclude tax) that can be ordered. Kindly check their Instagram account for further info. Fyi, this set menu for three people, and in my opinion, the food portion is very huuuuuuugeeeee 😍
Abunawas 근처에는 여러 식당이 있지만 가장 유면한 곳중 하나는 VIP 구역이에요. VIP 구역에서는 다수의 가족이나 직장동료들과 식사를 할 수 있기 때문이에요(50인 이상!) 😁 공간 레이아웃도 천장에서 바닦까지 매달린 구조물, 깔려있는 러그도 훌륭해요(좌식 스타일) 그리고 Abunawas의 분위기를 중동으로 만들어주는 쿠션도 시도해볼 가치가 있어요! 😍 팀이나 가족들 모임장소를 찾고 계시다면(코로나 이후에) Abunawas에 가시면 될거에요 😆
저는 매번 2-4명의 사람과 1층만 사용해서 VIP에 안가봐서 사진이 없어 아쉬워요. 하지만 다음에 코로나가 끝나고 팀원들과 Abunawas에 가면 VIP 구역을 이용할거에요 🙈 hehehe. 어쨌든 가격에 대해서 궁금해 하시는 분들은 메인코스가 IDR 90,000 - 140,000, 스넥이 IDR 35,000 - IDR 40,000로 아시면 되요(15% 세금) 😬👌 하지만 231,000 IDR 정도의(세금 제외) 싼 세트메뉴도 있어요. 거기의 인스타그램을 한번 확인해보세요. 참고로 이 세트메뉴는 3인분이고 제 생각에 음식양이 많은것 같아요 😍
저는 매번 2-4명의 사람과 1층만 사용해서 VIP에 안가봐서 사진이 없어 아쉬워요. 하지만 다음에 코로나가 끝나고 팀원들과 Abunawas에 가면 VIP 구역을 이용할거에요 🙈 hehehe. 어쨌든 가격에 대해서 궁금해 하시는 분들은 메인코스가 IDR 90,000 - 140,000, 스넥이 IDR 35,000 - IDR 40,000로 아시면 되요(15% 세금) 😬👌 하지만 231,000 IDR 정도의(세금 제외) 싼 세트메뉴도 있어요. 거기의 인스타그램을 한번 확인해보세요. 참고로 이 세트메뉴는 3인분이고 제 생각에 음식양이 많은것 같아요 😍
Terlepas dari menu makanannya yang enak, honestly, gue menikmati waktu
gue di Abunawas 😁 dan meski area makan di lantai bawah
nggak pakai AC, tapi gue nggak merasa panas, karena sirkulasi udaranya bagus, dan banyak angin berhembus 😆 Beside that, poin plus lain yang gue rasa
adalah nggak adanya suara bising dan musik menghentak. Dan entah kenapa, saat masuk Abunawas, hidup jadi
berjalan lambat, suasana terasa peaceful, dan nggak ada yang mengobrol dengan suara
keras, jadi gue merasa syahdu saat duduk-duduk sambil melihat air pancuran 😍 by the way, teman-teman ada yang suka makanan
Mediteran dan Timur Tengah, kah? 😆
Apart from delicious reason, honestly, I always enjoy my time at Abunawas 😁 and though the dining area at 1st floor doesn't use air-con, I didn't feel hot at all, because the air circulation is good, and a lot of wind blows 😬 another plus point is the peacefulness without loud noises and upbeat music, which for some reason make our life become slower, perfect atmosphere, and people didn't talk too loud 😍 by the way, do you like Mediterranean and Middle Eastern food?
Abunawas에서 먹을 때 마다 그 시간을 즐길 수 있어서 더 맛있는것 같아요 😁 그리고 식당 1층은 에어컨을 사용하지 않지만 공기 순환이 잘되고 바람이 많이 불어서 전혀 덥지 않았어요 😬 그리고 또 다른 좋은점은 시끄럽거나 큰소리가 없어서 평화롭게 있을 수 있어요. 분위도 좋고 사람들도 너무 시끄럽게 떠들지 않아요 그래서 편하게 쉬었어요 😍 여러분은 지중해와 중동음식을 좋아하시나요? 😆
Abunawas Bali
Jl. Imam Bonjol No.446, Pemecutan Klod
Denpasar Barat, Kota Denpasar, Bali, 80119
Duh, bikin lapeeerrr. mana ini jam makan siang lagi, hahahaha.
ReplyDeletetapi sayang saya gak suka daging kambing. karena baunya tetep suka kecium walo udah dimasak. di abunawas kayanya enak ya? itu kambingnya???
kebab saya juga suka, tapi kebab pinggir jalan yang terkenal itu, hahaha. keenan juga suka. walo awalnya agak aneh ( karena dia pecinta burger garis keras! ) hahahaha
kalo ada kesempatan ke bali, mau deh makan siang di abunawas. bisa ketemu aladin gak ya?? hihihi
Di Abunawas rasa daging kambingnya enak dan nggak bau, mba 😆 hehe. Dan hampir kesemua menunya enak (saya hanya makan bebeberapa jadi nggak tau menu lainnya enak apa nggak) 🙈
DeleteKalau soal Kebab pinggir jalan, saya pun syukaaak 🤣 apalagi Kebab Baba Raffi yang ada di mana-mana hahahahaha. However kalau ada yang mau coba Kebab ala mediteran, mungkin bisa coba Abunawas 😆 siapa tau nanti ketemu Aladin di sana mba hahahaha 😂
Wait, restorannya ini dekat rumah! 🙈
ReplyDeleteKebetulan aku hampir nggak pernah makan masakan Timur Tengah, palingan kebab aja itu pun bukan kebab asli sana 😂 Samosa pernah juga tapi yang pernah kucoba rasanya mirip-mirip pastel kari, jadi nggak tau rasa aslinya apakah iya seperti itu. Dan tiap kali lihat penampakan nasi briyani, kok rasanya ingin cobaa, aku nggak bisa lihat nasi yang butirannya terpisah-pisah gitu 🤤 Plus, liat fotonya Mba Eno tambah bikin ngiler (plus jarang-jarang liat Mba Eno review makanan ginii, cakep banget Mba fotonyaa 😍).
Dan ini tempatnya cantik sekali! Sekilas nggak percaya ini di Bali, kayak di mana gituu hahaha
Btw, thank youu Mba Eno for the review! Entah kapan bisa pulang ke Bali tapi ini akan masuk list dulu 🤭
Iya mba Jane, lumayan dekat dari rumah mba Jane 😁 hihi, kalau yang di Abunawas, agak mirip curry puff memang ~ cuma isiannya daging kambing, jadi agak beda dengan curry puff yang dijual di luaran 😂 however, soal rasa sebelas dua belas, especially kalau mba Jane suka curry puff 😍
DeleteSaya suka bangettt nasi Briyani, karena nasinya enteng, entah kenapa nggak buat full ketika dimakan 😆 hahaha. Beda sama nasi normal yang kebanyakan dijual di Indonesia, makan beberapa sendok rasanya langsung begah 🙈 hehehehe. Mungkin nanti pan-kapan mba Jane bisa mampir resto Mediteran / India untuk coba nasi Briyani di sana 😍 eniho, saya jarang review makanan karena nggak jago kalau mau foto makanan mba 🤣 alhasil banyak yang blur atau jelek dan ended up nggak saya publish di blog karena nggak pede 😅
Sama-sama mba, semoga soon bisa ke Bali after Corona, ya 💕
Eh kelupaan komen, itu es kopi atau teh tarik, Mba Eno? Kok kayaknya ditemani bareng Samosa enak ya 🙈
ReplyDeleteYang di foto itu Es Kopi Vanila Latte mba hahahaha, tapi request kopinya nggak begitu pekat 🤣 ceritanya saya lagi belajar minum kopi meski masih kopi manis (belum sampai tahap Americano dan sodara-sodaranya yang pahit) 😂 sebab katanya, kalau pelan-pelan belajar, nanti nggak gampang mules lagi, mba 🙈
DeleteWah aku jd penasaran sama Abu Nawas ini Mba, apalagi ada di Jakarta yaa.. Aku selama ini seringnya kalau makan menu2 arab gini di Aljazeerah, belum pernah nyoba yg Abu Nawas.
ReplyDeleteSama kayak Mba Eno, aku pecinta ayam, tp klo ke Aljazeerah wajib makan kambingnya. Favorit aku nasi briyani kambing 😍😍
Btw, foto2nya cakep2 bangeet Mba Eno. Foto makanannya bikin laper, foto interiornya berasa lg di timur tengah 💖💖
Di Jakarta ada mba, di Matraman dan di Kemang 😁 di Bali nggak begitu banyak resto Mediteran, jadi pilihannya terbatas 🙈 however, Abunawas ini makanannya enak, jadi lumayan mengobati rasa rindu sama makanan Mediteran dan Timur Tengah 😂 mong-ngomong, Briyani kambing memang enakkkks! Yang ayam juga enak, mba 🤤
DeleteTerima kasih mba Thessa untuk apresiasinya, jujur saya masih belajar untuk foto dan review makanan 😂 sebab dalam kamus saya, makanan itu cuma enak dan enak bangetttt hahahaha. Jadi saya nggak pandai untuk merangkai kata dalam me-review sebuah makanan 🙈
Nggak tau kenapa kalau ngeliat nasi daerah timur tengah itu kok enak banget yah.. panjang2. Nggak kaya nasi di rumah, warna merah bentuknya agak benyek karena ngikutin lidah bapak yang nggak bisa makan nasi keras.
ReplyDeleteFoto makanannya bikin laper. mau nyari keluar dirumah udh ada nasi uduk racing sama tempe mendoan dan sambal. wkwk
kalau abunawas jakartanya dimana yah mba? deket nggak yah sama univ mercubuana. Siapa tau bisa mampir kalau udh nggak corona.. wkwk
Nasinya agak kering mas biasanya, terus ringan, kena angin pun terbang 😂 mana di Abunawas banyak anginnya 🤣 dan karena nasinya ringan, berasanya juga nggak kenyang which is ini positif buat saya yang harus jaga badan hahahaha 😝
DeleteWaduuuh mas Bayu bahas tempe mendoan sama sambal, saya langsung ileran membayangkannya 😂 Abunawas yang di Jakarta ada di dua tempat mas, Matraman JakTim sama Kemang JakSel 😁 nah, saya nggak tau yang terdekat dari Mercu yang mana 🙈
Bacanya malem-malem udah makan tapi bikin laper....😁
ReplyDeleteKalau lihat gambar di atas berasa melihat rumah-rumah ala aladin. Mungkin karena konsepnya timur tengah ya mbak....
Entah kenapa saya membayangkan luarnya padang pasir, terbawa suasana aladin beneran😁
Udah gitu tempatnya rapi dan orang-orang ngomongnya nggak keras-keras pasti bisa makan dengan tenang sambil merhatiin sekitar. Merhatiin air mancur emang asyik ya mbak...
Saya kalau makan diluar seringnya merhatiin pengunjung lain lewat😂
Iya mba Astria, pertama kali lihat juga saya berpikir mirip rumah Aladin, mana bangunan aslinya tuh besarrrrr sekali especially kalau dilihat dari depan, tinggi menjulang 😂 cuma sayangnya, instead of padang pasir, yang ada di depannya justru jalan raya dan motor mobil lalu lalang hahahahaha 🤣
DeleteSomehow, saya lebih suka tempat makan yang nggak putar musik keras-keras, kalau bisa pelan saja, sebab dengan suara musik yang pelan, orang-orang bicaranya jadi pelan, which is membuat suasana tempat makan jadi terasa lebih relax. Hehehehe. Terus musik yang sayup-sayup menurut saya lebih mudah dicerna 😂 ohya, tempat duduk dekat air mancur itu fave saya mba, asik buat bengong soalnya 🙈 dan saya sama seperti mba Astria, suka memperhatikan sambil mengawang-awang 🤣
Yaampun mba eno... sungguh bikin ngiler... :))
ReplyDeleteBaru nyadar sejak pulang ke Indonesia belum pernah makan-makanan TimTeng lagi. Dulu juga makan karena pilihan makanan halal yang sedikit.
Pas awal-awal dulu aku ga bisa bedain rasa masakan TimTeng dan India. Warnanya sama-sama aja sih... ^_^"
Padahal masakan India dominan jinten, masakan TImTeng lebih dominan kapulaga, kan ya? eh, bener ga ya? Atau sotoy nih aku? ^_^"
Hihihi, sama dong mba, saya pun nggak bisa bedakan makanan India dan TimTeng, selain warnanya sama, jenis makanannya pun nggak jauh beda 😂 cuma mungkin rasanya yang berbeda. Frankly speaking saya suka semuanya, baik makanan TimTeng maupun India, even makanan Malaysia yang sebelas dua belas juga suka 🙈
DeleteWaduuuw cuma kalau ditanya dominan apanya, saya nggak paham, mba 😅 hahahaha saya paling nggak ahli soal makanan, susah bangettt memahaminya 🙄
Sayaaaa (acung tangan tinggi tinggi). Saya suka makan makanan Timur Tengah, cuma kadang sulit cari temen kalau mau makan makanan Timur Tengah. Saya sudah pasti akan pesan nasi Biryani atau Nasi Mandhi sebagai menu utama, gak pernah nolak disodorin sambosa dan sudah pasti habis kalau disdorin Kebab hahaha. Dasar gembul yah saya.
ReplyDeletePernah teman juga buka jualan nasi Biryani di nampan, saya pesan ke kantor buat dimakan rame rame, temen temen kantor pada suka dan akhirnya pesen lagi beberapa kali. Sayang sekarang temen saya ini sudah berhenti jualan nasi Biryani dan beralih ke makanan lain
Serius No, I think you should consider food photography in your forte, foto makanannya keren euy, berhasil menggugah selera saya dan jadi kepengen order nasi Biryani malam malam hahahaha.
WAKSSS, kita sama mas! Hahahahaha. Iya setuju sama mas Cipu, nggak banyak teman dan keluarga saya yang suka makanan TimTeng, alhasil saya kalau mau makan TimTeng palingan sama si kesayangan atau asisten saya 🙈 padahal makanan TimTeng enak ya, mas 😂 cuma mungkin for some people terlalu thick rasanya hehehe. Uniknya, beberapa teman saya yang nggak suka masakan TimTeng, ada yang suka masakan India, padahal rasanya nggak beda jauh menurut saya 😁
DeleteWaaah sayang sekali teman mas Cipu berhenti jualan nasi Briyani, padahal skill masak nasi Briyani nggak mudah 😍 mana yang buka usaha menu mediteran belum banyak, means peluangnya masih besar. Semoga one day, teman mas Cipu bisa kembali jualan atau kalau pun nggak, semoga sukses dengan jualan makanan lainnya 😁
Eniho, thank you very much untuk apresiasinya, mas! Membuat saya senang hahahahaha. Jujur, saya sangat menghindari upload foto makanan sebelumnya, dan sekarang pelan-pelan sedang berusaha ke luar dari zona nyaman 😆✌ sambil belajar bagaimana mereview makanan yang baik dan benar 🙈 ps: selamat memikirkan nasi Briyani, mas 😝
waktu baca judul dan ngeliat foto pertama, bayanganku udah ke daerah timur tengah, ehh beneran, keliatan detailnya
ReplyDeletesuka sama interiornya, bener bener membawa feel nya kayak di timur tengah sana
kebab aku suka, nasi briyani juga, nasi mandhi belum cobain
semoga nanti kalau ada kesempatan ke bali, bisa mampir sini
Coba mba Ainuuun hehehe, kalau mba suka makanan TimTeng, akan ada kemungkinan suka makanan di Abunawas 😁 untuk nasi Mandhi, rasanya nggak beda jauh sama nasi Briyani, sama-sama enak 🤣 hahahahahaha.
DeleteBahkan aku pas lihat foto tempatnya aja berasa kalem dan tenang banget kak, eh ternyata kak Eno juga merasakan hal yang sama saat berada di dalamnya. Ternyata beneran rasanya kalem ya :D
ReplyDeleteVibe Timur Tengahnya kental sekali. Aku jadi ngebayangin ruang VIP-nya itu seperti yang ada di film-film Timur Tengah, yang duduk lesehan beralas bantal dan ada gentong-gentong di samping tempat duduk, mungkin ada pawang ular juga kalau lagi pesta huahahaha. Berasa kayak di negeri Aladdin deh :p
Btw, aku sepakat nih sama kak Bayu, kalau ngelihat nasi ala Timur Tengah kenapa menggiurkan sekali. Tipe berasnya cantik, kalau dibikin nasgor pasti enak #plakk. Dan, aku selalu ngiler juga kalau lihat kebab dan roti prata, tekstur rotinya kan beda sendiri dari roti-roti yang ada pada umumnya jadi unik dan memang enak, apalagi kalau agak garing gitu rotinya, beh makin mantap :p
Kak Eno sukanya roti kebab/prata yang agak garing nggak? Hihihi.
Kalem banget Lia, duduk di sana sambil bengong siang-siang di tengah break kerja sangat menyenangkan 😁 kalau anginnya lagi banyak, bawaannya mau tidur saja hahahaha.
DeleteNah iya, ruangan VIP-nya mirip sama yang ada di film, kalau Lia lihat IG-nya nanti bisa tau kemiripannya 😆 untung nggak sampai ada ular dan pawangnya. Bisa kabur orang-orang 😂
Pikiran Lia sama kayak kakak hahahaha waktu pertama kali coba nasi Briyani jaman dulu, langsung kepikiran kalau nasinya enak dibuat nasgor sebab kering hahaha. Ohya, untuk tekstur rotinya, ini roti agak tipis dari roti prata / canai kebanyakan (kakak suka yang tipis agak garing begini), dan gurih, dimakan tanpa apapun enak, kalau dicocol saus lebih enak 🤣 hehehehehe.
Berasa banget mediteranianya di foto-foto Mba Eno yah, gak nyangka kalo itu di Bali😍😊
ReplyDeleteNasi Briyani ini menu tambahan ya Mba? soalnya India itu kan tidak termasuk negara mediterania 😂😁
Kalo saja Abunawas ini ada disini juga, pasti saya langsung melipir nyari kebab ato kalo gak pesen pake gofood. Dulu waktu hamil berapa kali, salah satu ngidamnya saya banget itu Mba, kebab. Tapi karena disini sudah jarang yang jual (prospek nya kurang cerah kalo disini kayaknya) jadi waktu lahir bayinya pada ileran semua 😂😅
Postingan ini sukses bikin saya bertekad untuk makan makanan Timur Tengah, entah kw ato bikin sendiri, pokoknya suatu saat harus nyicip 😂😁 بِكُلِّ حَمَاسٍ
Dari luar bangunannya pun nggak berasa seperti di Bali, mba 😂 soalnya bangunannya beda sendiri, tinggi menjulang dengan desain ala mediteran 😁 cuma kalau lihat jalan rayanya langsung berasa sih kita di Bali, apalagi kalau bukan karena motor dan mobil berseliweran 😆
DeleteNasi Briyani India ini juga salah satu nasi yang terkenal di negara TimTeng mba, menjadi salah satu nasi yang sering dikonsumsi seperti Nasi Mandhi dan nasi-nasi lainnya 😆 memang asalnya dari India, tapi sudah menjadi bagian hidup orang-orang TimTeng dan Mediteran ~ 😍
Waaah Kebab Baba Raffi nggak ada kah, mba? Biasanya brand itu disetiap pengkolan ada (lebay), karena banyak buangets cabangnya hahahaha 😂 well, semoga one day, ada yang buka usaha Kebab di area rumah mba, yaaa. Biar mba bisa mamam Kebab 😆💕
Pasti enak banget makan ngasoh di sana ya mba ya hehehe.
ReplyDeletePas mba Eno deskripsiin ruangan VIP dengan kain panjang menjuntai ke lantai, di tambah permadani yang besar dengan tumpukan bantal-bantal, ngebayanginnya saya malah ngantuk, hahahaha, dasar jiwa rebahan.
Sayangnya, saya belum pernah coba makanan Timur Tengah mba Eno, kalau kebab si pernah, haha. Tapi saya sering dengar nasi Briyani dan nasi Mandhi, nanti deh, kalau ada kesempatan saya bakalan coba.
Ngelihat dari foto tempat, makanan dan cara mba Eno mendeskripsikannya, mba Eno udah berhasil bikon orang-orang ngiler, jadi mau makaaaan, haha.
Enak mbaaaa 😍
DeleteSaya rasa pun kalau saya duduk di area VIP, saya akan mengantuk, sebab saya paling nggak bisa diajak lesehan, yang ada bawaannya mau rebahan apalagi kalau udaranya sejuk, huaaaaaa bisa mengantuk kemudian 🤣
Silakan coba, mba ~ Nasi Briyani apalagi yang agak pedas, rasanya superb! Kadang nggak sadar bisa makan banyak, mana nasinya ringan, jadi nggak berasa kenyang 🙈 tau-tau timbangan bertambah kiloannya setelah pulang hahahahahahaha 😂 semoga mba Sovia one day bisa coba makanan TimTeng Mediteran 😍💕
Tempatnya otentik, ada kesan klasiknya juga. Abis baca ini, saya searching makanan Timur Tengah. Ternyata, referensi saya cupu sekali. Sekalipun sudah banyak yang jualan kebab, saya belum pernah coba.
ReplyDeleteKemarin, setelah nonton The Lunchbox, saya kepikiran untuk buat roti canai. Akhirnya kesampaian dan jadi. Kalau mau dipaksa-paksain, mungkin cuma roti canai itu saja yang saya makan dari Timut Tengah.
Eh, btw, karena banyak sebuat Abunawas, pikiran saya terus mengarah dengan rumah sakit yang cukup populet di kota saya 😁
Hihihi, it's okay mas Rahul, maybe next time apabila ada kesempatan dan ingin mencoba, mas Rahul bisa coba Kebab 😆 eniho bagaimana roti canai hasil buatan mas Rahul? Pasti enak dong yaaaa ~ dimakan pakai saus kari kah? 😍
DeleteLho kok kepikiran rumah sakit? Namanya mirip? 🤣
Kalo buatan sendiri mah jangan ditanya. Hahaha. Tapi, untuk sebuah makanan, menurut saya itu enak. Nah, pada saat yang sangat kebetulan, pas abis nonton The Lunchbox, Mama saya abis masak kari ayam. Berangkat dari situ, tercetuslah ide itu. Faktor lainnya adalah, pada waktu itu, pandemi masih baru-barunya, jadi niat untuk mencoba hal baru itu lagi seger-segernya.
DeleteIya, nama RS-nya, Rumah Sakit Abunawas :D
Yang penting penilaian sendiri mas, selama menurut mas enak, berarti memang enak 😁✌ hehehehe. Terus lately sudah coba masak apa? Atau sudah bosan mau coba-coba karena pandemi-nya kelamaan? *saya banget ini* 😂
DeleteWah, namanya sama persis rupanya 🤣 saya kira mirip saja ~
Kalau belakangan ini, pertanyaan yang tepat bukan masak apa. Tapi coba apa. Belakangan ini, saya lagi senang mancing sama adik dan teman saya di belakang rumah. Kebetulan, belakang rumah itu teluk, jadi hampir tiap sore kami mancing di sana. Tidak tahu kenapa, jiwa eksperimen saya mulai menurun. Padahal, dulunya saya cukup sering eksperimen sampai hampir bikin rumah tante saya terbakar.
DeleteKalau mancing dapat banyak ikan, mas? 😁 kapan hari mba Phebie cerita di post soal hobi, kalau hobinya memancing 😆 saya penasaran sama kegiatan memancing, pasti butuh kesabaran tinggi untuk dapat banyak ikan 😍 hehehehehe.
DeleteMungkin jiwa eksperimen menurun karena terpengaruh keadaan pandemi yang nggak berkesudahan (?) karena saya pun merasakan hal yang sama 😅 semakin ke sini, semakin malas rasanya hahahahahaha. Entah bisa jadi karena sudah kehabisan ide untuk hal yang bisa dilakukan 😂 tapi kalau sampai buat rumah tante hampir kebakar, seram jugaaa ~ mas Rahul eksperimen apa kok bisa hampir kebakar? 😳
Kalau niatnya buat bawa pulang ikan makan sih akan kecewa. Makanya, saya kategorikan kegiatan mancing cuma untuk iseng-iseng saja. Tiap pulang juga ngga pernah bawa ikan yang benar-benar bisa dimakan. Tapi sensasi saat strike-nya itu kak Eno yang bikin ketagihan.
DeleteKarena saya anaknya cukup pengen tahu, saya iseng bakar sapu lidi. Mau liat seberapa jauh apinya bisa menjalar. Memang cukup terdengar bodoh. Ha ha ha. Pas hampir ketahuan, saya buru-buru simpan sapu lidi di samping lemari tanpa benar-benar mematikan apinya. Baru pas orang rumah cek, sudah banyak asap dan sudah hampir menjilat barang-barang sekitarnya
Jadi ikannya habis ditangkap lalu dilepas? Atau memang nggak dapat, mas? 😁 strike itu maksudnya saat melempar kait kah? Atau justru saat ikannya terperangkap? 😂 bingung saya sama bahasa dunia memancing, hahahaha 🙈
DeleteOMG, nakal yah 🤣 untung rumahnya belum sampai terbakar. Bisa-bisa tante nanti nggak punya rumah kalau rumahnya terbakar oleh mas Rahul 😅 nggak kebayang bagaimana kagetnya tante dan mamanya, mas 🤭
Tidak dilepas, tapi buat makan kucing di rumah. 😁
DeleteStrike itu pas saling tarik sama ikan. Karena ikan di teluk kecil-kecil, rasanya kadang tidak terlalu puas. Apalagi saat ikan gampang menyerah 😆
Saya memang sebandel itu. Makanya, waktu kecil adalah hal yang cukup sering saya lakukan ketika tambah dilarang. Btw, tante yang saya maksud bukan yang waktu itu kak Eno. Tapi tante rumah sebelah yang sudah almarhum.
Oh berarti saat ikannya sudah makan kailnya ya, hahaha. Sepertinya kalau ikannya kecil nggak berasa puas sebab nggak butuh tenaga banyak untuk menariknya. Akan beda kalau ikannya besar, pasti rasanya berat banget mau tarik, kan? 😂 seenggaknya begitulah yang sering saya lihat di show kalau ada crew yang mau memancing hahahaha.
DeleteAnak-anak begitu adanya, sering tambah penasaran kalau dilarang jadi baiknya jangan dilarang 🤣 oh saya kira tante yang sering diambil Bakpianya, ternyata beda orang 🙈
Nah, kalau ddalam show-show mungkin yang kak Eno liat pancing joran. Tapi yang sering saya pakai pancing lempar manual 😁
DeleteIya, saya juga bingung. Tambah dilarang tambah penasaran 😅
Oh beda ternyata 🤣 maafkan mas, saya nggak tau hahaha 🙈
DeleteNgeliat foto makanan kok jadi pengen yaaa 😔 enak-enak keliatannya. Aku belum pernah makan masakan timur tengah, kecuali kebab dan roti canai. Kalau menu nasi, lauk, dll nya selalu merasa belum minat untuk di coba. Entah mungkin kepikiran kalau bumbunya strong rempah dan cenderung bau rempah. Karena aku kurang suka masakan seperti itu. Kari pun bisa di bilang suka dan tidak 😥
ReplyDeleteTapi baca tulisan Mbak Eno kok jadi penasaran dan pingin coba yaa. Kebetulan aku anaknya kurang explore makanan karena kalau sudah suka satu makanan, yaudah bisa itu-itu aja. Kurang kreatif laah perihal makanan. Next time mungkin akan coba yang di Jakarta. Penasaran saja rasanya bagaimana masakan Timur Tengah hhee..
Kalau mba Devina nggak suka yang terlalu strong, mungkin bisa coba nasi Mandhi, ini nggak terlalu strong soalnya kalau yang versi Abunawas 😁 kurang tau versi resto lainnya 😂
DeleteSama mba, saya sebetulnya bukan tipe yang hobi explore makanan. Biasa kalau sudah punya kesukaan, yasudah itu itu saja yang saya makan sampai bosan 😆 cuma semenjak beberapa tahun terakhir, saya mulai berani explore tapi masih sebatas resto yang ada di Indonesia. Kalau abroad, masih lebih sering cari aman hahaha 🤣
Selamat mencoba, mba Devina 😍💕
Waktu baca judulnya abunawas bali, kirain aku mbak Eno mau cerita tentang abu Nawas pergi ke Bali. Heran juga, bukannya abu Nawas itu legenda zaman dahulu. Oh ternyata itu nama resto Mediterania.😱
ReplyDeleteMemang lihat fotonya terasa seperti di Mediterania ya mbak, makanannya juga enak enak, untung sebelum baca ini aku sudah makan dahulu jadinya tidak terlalu lapar.😂
Jiakkkhhhh mana ada Abunawas pergi ke Bali, kan lagi Corona mas, bordernya ditutup *dibahas* 🤣 hahahahaha.
DeleteIya mas terasa sekali suasananya, dan untuk makanan, untungnya enak-enak 😆 biasanya kalau saya nggak doyan, fotonya nggak saya publish, dan nggak akan ada niatan datang kembali setelahnya 🙈 ehehehehe. Wah, mas Agus sudah makan rupanya, gagal deh saya 😂
Uuuuuwww
ReplyDeleteSamosanya itu loh menarik hatiku!
Apalagi ada keju-kejunya. Nyaaamm!!!
Kalau di sini Mbak Eno tim kambing, aku tim ayam dulu deh Mbak, wkakaka
Umur segini udah lumayan agak parno makan kambing, pernah makan sate kambing berapa tusuk gitu, g sampai 10, eh punggung beta su pegal-pegal tidak karuan.
Aku suka juga sama jepretannya Mbak Eno, soalnya tiap kali liat filternya itu loh bikin vibenya kek apa ya bilangnya, kuning-kuning kek kuah soto kan nggak mungkin. Pokoknya vibeku kalau orange kuning-kuning gini. Warm deh ya kalau rang orang bilang.
Btw yang bener itu nasi briyani apa biryani sih Mbak. Aku selalu melafalkannya briyani, tapi akhir-akhir ini food vlogger kok banyak yang bilang biryani? Hm..
Sambosanya favorit saya mba, enak soalnya 😁
DeleteMba Pipit ada kecenderungan darah tinggi atau kolesterol, kah? Kalau sampai merasa pegal akibat kambing, memang ada baiknya pilih ayam. Dan ayamnya nggak kalah enak 🙈
Eniho, terima kasih apresiasinya, mba 😍 saya pun suka foto-foto jepretan mba Pipit especially yang vibe-nya dark hahahaha ~ bagus-bagus bangetttt soalnya 💕 lavvvv!
Setau saya dua-duanya benar, ada yang sebut Briyani ada pula yang sebut Biryani, jadi keduanya bisa digunakan 😁
Eh iya ya, entah mengapa semua jenis resto Timur Tengah itu mirip-mirip ya?
ReplyDeleteKalau saya liat foto restonya itu, mirip banget sama salah satu resto bergaya Timur Tengah di Surabaya, duh lupa namanya, bukan Rey kalau nggak lupa :D
Ciri khas disain arsitekturnya, ada tempat terbuka yang bikin sirkulasi udara jadi lebih bagus.
Dan betul banget tuh, kalau masuk ke dalamnya itu jadi hening banget.
PAdahal ya di Surabaya itu lokasinya ya di pinggir jalan ramai gitu, Di luar berisik oleh klakson kendaraan, pas masuk, wowwww kayak di dunia lain ya hihihi :D
Dan sejujurnya, saya sering makan makanan khas Timur Tengah, tapi biasanya saya eneg seeneg-enegnya.
Mertuanya kakak ipar saya, masih ada hubungan keluarga dengan orang Arab di Ampel Surabaya, jadi mereka tuh paling suka bikin makanan khas Timur Tengah.
Duh nasinya itu loh, saya milih makan mekdi aja sama nasinya ketimbang makan itu.
Ajaibnya, saya pernah ada event di resto Timur Tengah di Sby, dan pas makan siang, saya itu udah lapaaarrr banget, tapi menunya makanan TimTeng semua.
mau nangis saya, tapi tetep aja saya ambil, ya gimana lagi, ketimbang maramara kelaparan.
Dan supringly! enyaaakkkk!
Beda banget ama masakan sodaranya ipar saya itu hahaha.
Sampai-sampai, saya ambilnya kan pakai piring lebar, nasinya dikit, lauknya banyak, itu habis semua dong, entah lapar entah doyan, tapi serius itu enyak.
Liat ini jadi kangen pengen makan di sana lagi deh, tapi nunggu traktiran aja deh, atau nunggu event wakakakakakaka.
Lumayan juga sih harganya, tapi menurut saya pantes banget, soalnya enak.
Dan kambingnya itu loh, diapain ya? kok nggak ada bau kambing kek gule buatan si Rey? (kapan ya kamu bikin gule Rey?, eh maksudnya gule yang saya beli di warung hahahaha)
Mirip sama penjabaran mba Rey, Abunawas ini letaknya juga di pinggir jalan raya yang berisik suara kendaraan, tapi saat masuk ke dalam, suaranya seperti hilang seketika, berubah senyap 😬 digantikan sama suara angin semilir, mba 😍
DeleteEniho, baca cerita mba Rey di atas, membuat saya jadi berpikir, kalau ternyata cara masak memang bisa mempengaruhi kualitas rasa 🙈 beda orang akan beda rasa. Itu pula yang buat saya bingung bagaimana bisa rasa kambingnya nggak bau, dan enak untuk dimakan. Padahal saya lumayan sensitif sama bau-bauan. Tapi pada satu sisi jadi kawatir kalau chef-nya ganti, bisa jadi rasa akan berubah 😂 well, semoga chef-nya tetap sama ~
Hahahaha iyaaa, tapi serius ya, mungkin saya yang kurang jauh mainnya, kayaknya saya tuh belom pernah loh makan olahan kambing yang nggak bau, selain makanan di resto itu.
DeleteMau beli masakan Indonesia yang gule misalnya, di tempat yang mihil dan terkenal, kayaknya kok masih bau kambing.
Memang bener kali ya, tergantung chefnya, atau mereka udah tahu triknya biar ga bau, katanya nggak dicuci atau diapain gitu, saya pernah baca :D
Saya rasa mungkin karena resto TimTeng memang terkenal handal dalam pengolahan daging kambing mba, jadi mereka sudah tau bagaimana cara menghilangkan baunya 🙈
DeleteKalau orang Indonesia yang nggak kerja untuk resto TimTeng, maybe masih belum begitu paham caranya ~ tapi di Bali, ada satu resto jual sate kambing dan nasgor kambing langganan saya, dan itu rasanya enak mba, nggak bau hahahaha. Maybe karena sudah jualan lama 😍 jadi sudah terasah 😁
Saya baru tahu ada Restoran Abunawas di pulau Dewata.
ReplyDeleteBiasanya ciri khas timur tengah lebih dominan di ibukota. Mungkin si Abunawas ini ingin mengepakkan sayapnya hampir di seluruh kota yang ada di indonesia mungkin kali yee..😊😊
Restorannya juga cukup bersih dengan menu Khas timur tengahnya atau mungkin ada juga sebagian menu lokalnya.😊😊
Sepertinya begitu mas, yang di ibukota mau buka cabang di Bali untuk gaet pasar wisatawan Arab maybe 😁 kalau menu lokal, selama ini saya lihat nggak ada hehehehe. Abunawas hanya fokus pada menu mediteran dan Timur Tengah 🤭
DeleteSaya pernah stay di bali lama tapi baru tau kalau ada resto Abunawas ini. Bagus banget tempatnya. Pengen coba makanannya. Harganya juga masih ramah di kantong
ReplyDeleteBuka belum lama, mbaaa 😆 nanti kalau ke Bali, sila coba 😍
DeleteMakanan Mediterania-Timur Tengah kalau disantap di Bali kayaknya pas banget, ya, Mbak? :D
ReplyDeleteBtw, sambosa itu sama kayak samosa kah, Mbak Eno? Kalau samosa saya suka banget. Dua potong samosa disiram kari plus teh susu sudah cukup buat jadi bekal jalan kaki setengah hari. Hehehe.
Cocok sama suasana santainya mas, dan bisa jadi tambahan pilihan. Semakin banyak pilihan makanan di Bali, semakin seru 😁
DeleteSambosa dan Samosa sama mas, cuma beda penyebutan 😂 tapi ini makanya nggak disiram kari, sebab karinya sudah ada di dalamnya ~ jadi isian dalamnya ada kari kambing / keju, mas. Lumayan mengenyangkan 🙈
kalo dengar mediteran, aku malah ingetnya Eropa selatan macam Italia.. 😆
ReplyDeletesepakat, timur tengah ini pinter banget kalo ngolah kambing. enak-enak sekali. cuma di Berlin sini, nasi mandhi, biryani, dan sebagainya lebih ke India daripada yang arab..
kalo urusan kebap, barulah Turki punya. konon kalo nyebutnya döner berarti Turki, kalo shawarma berarti negara Arab.. 😆
oiya, saking banyaknya warung kebap, salah satu makanan "khas" berlin adalah kebap.. 😆
Iyes mas, Timur Tengah jago olah kambing, rasanya rata-rata enak 😍 hehehehe. Saya awalnya pun kalau dengar nasi Briyani langsung teringat India, tapi kalau Mandhi dan Kabli (Kebuli orang kita bilang) tetap ingat Timur Tengah 😂
DeleteNah, Kebab buat saya Turki masih juara, apa mungkin karena sudah terbiasa makan Kebab style Turki yah, however yang Timur Tengah version juga enak 😆✌
Lama-lama nanti ada istilah Kebab Berlin, ngan-jangan 🤣
Izin bertanya... Apa bener mbak, isu yg aku dengar. Kalo mau cari makanan halal di Bali agak susah, dn harganya relatif lebih mahal?
ReplyDeleteNggak benar mas, cari makan halal di Bali gampang bangetttt koook ~ mungkin kelihatan susah dan mahal karena carinya di area wisata. Coba cari di Denpasar (area lokal) ada banyak restoran halal bertebaran di mana-mana 😁 harganya murah meriah, nasi Padang pun masih ada yang start from IDR 15.000 (nasi sayur ayam / rendang), dan ada banyak resto Banyuwangi (agak mirip WarTeg yang jual nasi campur lauk macam-macam) dan ada banyak cafe prasmanan plus resto-resto Surabaya.
DeleteKalau cari di tempat wisata memang mahal, tapi kalau mau masuk gang senggol sedikit, di Kuta pun bisa ketemu banyak resto murah dengan makanan halal 😁 hehehe.
Ikut nimbrung di komen ini ah
DeleteAku udah beberapa kali ke Bali. Dan susah atau gampang itu tergantung dengan kemauan mencari hehehe.
Tapi seperti yg kak Eno bilang. Di kuta, di gang-gang sempit banyak resto enak, murah dan halal.
Kecuali di area Bangli. Saya agak kesulitan. Tapi ada Jaya Fried Chicken. Kalau mau sih take away aja. Buat bekal gitu.
Dan bener banget ada banyak warung Banyuwangi yang murah meriah dan bikin kenyang. Pokoknya harus punya jiwa berani masuk gang senggol seperti kata Kak Eno hehehe
Btw harga di Abunawas ini lumayan murah kok. Dengan konsep tempat yang cantiiik tapi masih ada harga 35k ya ayok sih
Setuju sama mba Putri, tergantung kemauan untuk mencari hihi, sebab aslinya ada banyak sekali resto halal cuma memang nggak kelihatan mata 😂 kalau di tempat wisata such as Kuta, Seminyak, dan sejenisnya, bisa cari via gang senggol alias blusukan hehehehehe ~ Nah, kalau nggak ada, bisa beli JFC seperti rekomendasi mba Putri, dijamin kehalalannya 😆
DeleteIya mba, snack-nya rata-rata around 35.000 dan ada berbagai macam pilihan 😍 hehehe silakan dicoba ~
Eh yg di Bali LBH cakeeeeeep dibanding yg di jakartaaaa hahahhaha. Aku sukaaaa bangetttt makanan timur tengah mba, terlebih kalo kambing2an. Nasi mandi tapi yg paliing aku favoritin.
ReplyDeleteUdh lama sih ga ke abunawas Jakarta, biasanya aku makan yg di Matraman karena LBH Deket Ama rumah.
Tapiiii sejak Al Jazeera buka cabang di Pramuka, aku LBH suka ke sana Krn LBH dekeeet lagi, dan parkir LBH luas mba. Rasa makanan buatku sama. Masing2 ada plus minus. Kalo hrg ga jauh beda.
Pada dasarnya sih aku suka makanan rempah, makanya makanan timur tengah gini ga pernah failed. Pas umroh wkt itu, aku seneng Krn puas nyobain makanan begini di tempat aslinya. Walopun ada bbrp rasa yg aku ga masuk, Krn terlalu strong. Tp okelaah... :D
Jd kangen ke abunawas deh :D
Mungkin karena yang Bali masih terhitung baru mba, jadi lebih cakep hahahahahaha. Tapi memang iya, cakep dan menyenangkan untuk santai menyantap menu mediteran di sana 🤣 though saya jarang makan kambing karena kadang ada yang nggak oke baunya, tapi di Abunawas, saya suka ~ lumayan, jadi ada tambahan variasi kambing baru selain dijadikan sate, dan nasi goreng plus gulai 🙈
DeleteYes, makanan Timur Tengah, Mediteran, India, dan sejenisnya yang kaya rempah, memang nggak akan failed bagi pecinta rempah seperti kita, mba 😆 hehehehehe.
Dan kusirik sama Mba Fanny, dia tuh suka banget kulineran, entah mengapa badannya tetap mungil dan proporsional, padahal kalau kulineran, nggak tanggung-tanggung :D
DeleteIya mba, terberkati orang-orang seperti mba Fanny yang bisa makan banyak tanpa takut gendats 🤣 saya rasanya minum air saja bisa naik sekilo (terlalu parnonya) hahahahahahaha.
Deletebaca judulnya aku kira baka baca cerita lucu tentang abunawas, eh ternyata tempat makan dengan menu timur tengah.
ReplyDeleteNasi briyani dan daging kambing adalah pasangan yang serasi. Apalagi tentang porsinya yang ga main-main. Sebagai penikmat daging kambing, rasanya makanan seperti ini ga boleh dilewatkan. Ketika Hari raya iduladha, daging kambing melimpah. Biasanya ibuku biking tengkleng, atau gulai..hehhehe
Tempatnya ga perlu AC karena banyak jendela besar dan ventilasi. Sehingga sirkulasi angin bisa sangat baik. Apalagi jika langit-langit/plafond dibuat tinggi, bakal terasa lebih adem. Tipe bangunan di daerah tropis. Pengurangan suara bising bisa menggunakan banyak kain, karpet yang digunakan untuk meredam bunyi yang berasal dari luar.
Hahahahahaha, saya nggak punya cerita lucu soal Abunawas sayangnya, mas 🤣 eniho kita sama, saya suka kambing meski so far variasi makanan tipe kambing belum terlalu banyak yang saya coba alias itu-itu saja, tapi kalau ada kesempatan, sangat sayang untuk dilewatkan 🙈
DeleteSaya rasa kenapa sirkulasinya baik di sana, salah satunya karena plafond yang tinggi dan bukaan ruangannya ada banyak 😍 dan sepertinya bangunannya memang menyerap suara entah karena apa meski di lantai 1 nggak ada kain dan karpet, tapi tetap sunyi senyap 😆
Waaa aku suka banget sambosa!
ReplyDeleteMenurutku harga segitu untuk restoran seperti Abunawas tergolong affordable. Apalagi porsi makanan Timur Tengah kan banyak-banyak :D
TOSSSSS, mas!
DeleteBanyak bangettt, bisa untuk dua sampai tiga orang menurut saya porsi Nasinya 🤣 jadi memang terbilang affordable kalau dilihat dari segi porsi yang ditawarkan 🤭
Porsi makanan timur tengah kan biasa gede2 ya. Jadi ingat pas ke Malaysia pesan nasi goreng gitu ya, kirain kayak porsi Indonesia, begitu datang eng ing eng kok banyak kali ni, kayaknya bisa 3 orang, dan itu saya pesennya 3 porsi pula. HHAHAA...
ReplyDeleteAbunawas ini juga Instagramable nih, boleh jg tar kapan2 ke situ.
Iyes mba Zizy, besar banget porsinya 😂 satu piring makanan di atas itu yang isi nasi bisa dimakan 3 orang. Kalau sendiri yang pasti akan kekenyangan hehehe. Nanti kalau ke Bali, mampir mba 😍
Delete