Beberapa hari terakhir, Bali diguyur hujan deras, bawaannya jadi mau rebahan
di bawah selimut sambil malas-malasan. Hal ini sukses membuat gue galau
total, hahahahaa. Galau kapan gue bisa pulang ke Korea, mana sohibul si
kesayangan kirim video
drone musim gugur di sana
which ended up membuat gue
semakin merajuk ingin pulang ð Sebetulnya, Korea masih dibuka untuk umum dan
berhubung kami ada rumah (bisa
self isolate), kami jadi nggak perlu
bayar untuk karantina di tempat pemerintah. Cuma proses untuk sampai ke sana
yang membuat gue berpikir keras ðĪĢ
Sebab
test yang dilalui ada banyak, ditambah gue harus ke Jakarta karena
international flights via Bali ditiadakan entah sampai kapan ð
Duh, membayangkannya saja sudah gerah. Hahahaha.
So, sampai detik ini, gue berusaha sabar menanti kapan gue bisa ke sana.
Eniwei, semenjak menonton drama
Start Up yang ada
Bae Suzy, gue jadi ingat film Korea pertama yang gue tonton
bersama si kesayangan. Judulnya
Architecture 101 (rilis 2012), mungkin teman-teman
pernah lihat ð
Kebetulan ini adalah film debut
Bae Suzy di dunia film Korea (yang
melambungkan namanya), dan kebetulan yang lain,
soundtrack film ini (video
atas), berjudul
Etude of Memory adalah salah satu lagu Korea favorit gue yang
paling asik didengar saat
gloomy feeling melanda ð
Nah, dalam film ini, ada
satu tempat indah menghadap laut di Jeju, Korea. Kalau dalam
film, tempat ini merupakan rumah tokoh utama wanitanya, namun
in real life,
tempat ini sekarang jadi
coffee shop dan nama
coffee
shop-nya pun diambil dari nama tokoh utama, yaitu
Cafe De Seoyeun ð
 |
Cafe De Seoyeun ð
|
 |
Gloomy autumn sky ð
|
Gue pribadi sangat suka main ke sana, sekedar untuk minum sambil lihat laut, rasanya
so peaceful and calm ~ Gue dan si ganteng tersayang bisa
duduk lama di sana hanya untuk menikmati setiap hembusan napas, tanpa harus bertukar
kata ð Dan di
coffee shop ini, sering ada pria atau wanita datang sendirian, untuk menikmati waktu yang
mereka punya khusus untuk diri mereka.
Ada yang baca buku, dan ada pula yang duduk sambil bersenandung pelan
mengikuti alunan lagu
Etude of Memory dari
speaker di sudut ruangan ðĨ°
Buat teman-teman yang menonton filmnya, pasti tau bagaimana
gloomy-nya
film ini, tapi
at the same time, film ini membuat hati gue hangat, mungkin
karena ceritanya atau karena lagunya (?) Namun satu yang pasti,
hati gue hangat karena ini
film pertama yang gue tonton bersama dia,
dan akhirnya kami tonton ulang film ini kesekian kalinya tadi malam yang kemudian kami tutup dengan
pelukan hangat meski di luar hujan ðð
 |
Enjoy the view ð
|
 |
Bae Suzy and Lee Je Hoon ð |
 |
My favorite spot ð
|
 |
Front Door ð
|
Gue nggak pernah sangka, sebuah film bisa memberi
effect yang sebegitu besar hahahahaa. Entah kenapa setiap habis menonton film ini, gue sama si kesayangan jadi
gloomy terus bawaannya mau pelukan lamaaaaa banget. Aneh,
kan? Teman-teman apa pernah punya pengalaman serupa? Atau ada film yang menurut teman-teman sangat berkesan sampai membuat teman-teman merasakan reaksi aneh pada diri teman-teman? Semoga gue nggak sendirian. Yuk
share, di bawah ðĪĢ
Kalau film Korea yang bikin hati gloomy sih ada banyaak, bejibun, kak Enoð tapi yang paling berkesan buatku film Canola yang diperankan oleh Kim Go Eun, dan of course film Kim Ji Young. Walaupun gloomy-nya nggak sampe pingin dipeluk siapa², tapi lumayan lah efeknya bikin suram dan senduðΧ
ReplyDeleteFilm Canola itu sendiri menceritakan tentang seorang nenek yang kehilangan cucunya pada usia 8 tahun, sampai sang nenek pikun dan hampir gila karena cucu sematawayangnya nggak juga ditemukan selama 12 tahun. Suatu hari ada gadis remaja yg ngaku² sebagai cucunya, dan diajak pulang setelah dinyatakan benar oleh keluarga nenek dan polisi. Saat itu bisa dibilang hidup nenek sedikit lebih cerah dan bersemangat, tapi di balik itu ternyata (plot twist-nya) cucu yang asli udh meninggal saat akan diculik oleh satu pasangan (yang turns out sudah punya anak sepantar). Hehe ketebak nggak kak Eno endingnya seperti apa?ð Tapi jujur film ini nggak bisa aku lupa meski nontonnya di tahun 2016, karena waktu nonton pertama kali itu kebetulan pas lagi homesick dan teringat sama eyang sendiri, jadinya emotional banget dehð
Waduh Kim Ji Young bisa buat gloomy juga ya Awl, tapi kalau itu lebih ke ingin misuh-misuh buat kakak ð By the way, kakak belum pernah lihat Canola, tapi barusan searching preview-nya, bagus ternyata ð
DeleteSekilas awal ceritanya agak mengingatkan kakak akan film Song Ji Hyo tahun ini, lupa judulnya apa. Tapi sama-sama hilang ketika masih anak-anak dan kembali lagi ketika sudah besar. Though alurnya jauh beda ð hehehehe. Thank you rekomendasinya, Awl ð
Kalau daerah sini sih mba.. hawanya lagi mendung plus ber'angin... Hujan malah nggak. Ehh ya hujan sih tapi kaya nggk niat gtu... ðð bentar hujan terus berhenti terus hujan lagi terus berhenti lagi..
ReplyDeleteTapi udh 4 hari berawan gini. Mau nyuci jadi susah... hahah ð
Saya baru nggeh kalau serial Start Up ada ni netflix... wahh ketinggalan banget. Soalnya tiap buka netflix lagi balapan buat nnton serial Pokemon. kalau lagi libur kerja yah pagi siang malem bisa pokemon terus.. hahah
Film terakhir yg bikin gloomy sih film Coco. Film kartun keluaran lama.. tapi baru kemarin saya tonton.. itu sedih banget sih buat film kartun. Ohh sama tiap dnger lagu Soundtrack OST 49days yg dinyanyiin sama Park Boram judulnya Always.. hahahah udh lama banget sih, tapi smpe skrang masih sering saya putar kalau lagi pengen masuk ke mode galau.. ahahahað
Iya mas Bayu, kalau sudah masuk musim hujan, langsung bingung sama cucian ðĪĢ hahaha. Di sini setiap hujan lumayan lama dan deras banget, biasa saya langsung buka jendela biar terdengar lebih jelas suaranya ð
DeleteAda di Netflix mas, itu original Netflix series soalnya, mungkin kalau sudah selesai menonton Pokemon bisa coba ke Start Up ðĪŠ Wk. Eniho, film Coco baguuuuss parah. OST-nya juga ðΧ Setuju sama mas Bayu, bisa buat sedih filmnya.
Kalau lagu yang dinyanyikan Park Boram saya nggak pernah dengar, atau pernah tapi nggak tau penyanyinya ðĪĢ Nanti saya coba dengar ah, thanks untuk rekomendasinya mas ð
Film paling berkesan ya?
ReplyDeleteaku ini berfikir lama tapi lupa lagi kak,
ya sebagai pria sejati, begitulah... aku lupa kak, tapi pasti ada, banyak malah.
tapi yang selalu bikin aku mengingat masa kecil adalah film kartun doraemon, pokoknya di setiap scene sore-sore yang jingganya kebangetan dengan suara tonggeret yang keras nyaring, pokoknya summer banget deh feelnya, tapi sene seperti itu selalu berhasil membawaku ke masa kecil dimana minggu pagi adalah hari terindah sepanjang minggu karena full of cartoon dari pagi ampe siang.
dan sejak saat itu sampe sekarangpun aku jadi weekend sucker (atau apa ya istilahnya buat penikmat weekend?)
ga keren banget ya filmnya kartun doraemon, hahahaha...
Wadow, dasar pria sejati ya, malah lupa ðĪĢ
DeleteTetap keren Dy, kan setiap dari kita punya versinya masing-masing, jadi meski versi Ady adalah Doraemon, nggak berarti itu nggak keren ð By the way, setuju deh kalau gara-gara jaman dulu ada kartun dari pagi sampai siang, kita jadi dimanjakan banget akan weekend.
Jadi sadar bagaimana menyenangkannya weekend jaman dulu, bisa rebahan di depan TV sampai siang demi kartun dan bisa mandi telat hahaha ð
Pemandangannya ciamik banget, Kak ðð. Pantas saja kalau banyak yang termenung sendirian di coffee shop ini sambil lihat pemandangan. Aku juga akan melakukan hal yang sama kalau pergi ke sana ð. Btw, semoga Kakak bisa segera ke Korea kembali ya. Huhuhu. Semoga awal tahun depan kondisi ini udah semakin membaik ððŧ
ReplyDeleteKalau film yang membuat gloomy, aku nggak terlalu ingat ð yang aku ingat ada salah satu anime yang setelah menontonnya membuatku jadi gloomy dan kalau kebayang bisa sedih lagi ð judulnya Grave of the fireflies, salah satu anime Ghibli yang ceritanya tentang 2 orang anak kakak-beradik korban perang. Endingnya, sedih banget Kak ð
Pemandangannya so peaceful and calm, Lia. Lumayan untuk bengong hahahahaha. Kalau Lia main ke cafe-cafe di Jeju yang tepi laut, dijamin betah, walau hanya duduk lihat ke depan ð
DeleteAmiiiin sayang, terima kasih doanya. Semoga tahun depan membaik, dari berita yang kakak baca, vaksin Moderna sudah sentuh angka 100%. Semoga itu berita bagus untuk kita semua huhuhuhu. Meski ragu kalau balik pas winter, akan lebih mudah sakit. Jadi kayaknya akan tunggu spring or summer ðĪŠ
Kalau film Ghibli satu itu, kita sama Liaaaa ðΧ Itu salah satu film Ghibli terfavorit kakaaaak, hiks hiks. Masih kebayang banget alur cerita dan endingnya. Sumpah sedihnya kebangetan ð
Pemandangan dari jendela kafe cantik banget yaaa Mba Enoo ð Akupun pasti bakal betah banget duduk berjam-jam di sana enggak ngapa-ngapain cuma melamun sambil nikmatin pemandangan huhu..
ReplyDeleteBelum pernah nonton Architecture 101 sebenarnya, tapi kalau sampai kemudian diabadikan jadi kafe begini sepertinya filmnya sangat bagus dan berkesan di hati banyak orang yaa?
Film yang bikin gloomy sebenernya cukup banyak nih di daftarku ahaha.. Karena aku anaknya kalau nonton film mudah banget terbawa perasaan terutama yang genrenya family drama gitu ð Belakangan habis nonton film Jepang judulnya Mother, dan endingnya bikin perasaan jadi ga enak ahaha... dan sama kayak Lia, Grave of Fireflies itu juga termasuk salah satu tontonan yang endingny bikin hati gloomy ð
Cantik mba Eya, terus syahdu suasananya. Sepi nggak banyak orang lalu lalang, yang kedengaran hanya suara musik pelan dan suara angin dari luar. Mungkin karena itu banyak yang hobi bengong di sana ðĪĢ hahahahaha.
DeleteFilm Architecture 101 itu salah satu film terkenal di Korea, kayaknya hampir semua orang tau film ini mba, sebab film ini pula yang melambungkan nama Suzy sebagai National First Love. Dan soundtrack-nya masuk kategori fenomenal. Sebab penyanyinya pun salah satu legend di sana ð
Habis baca tulisan November mba Eya (belum komentar tapi *dijitak* ðĪĢ) disitu ada bahasan soal film Mother, dan saya jadi penasaran dibuatnya hahahahahaha. Penasaran sama si ibu durhaka ð Semoga next time bisa menonton filmnya, thanks untuk rekomendasinya mba Eya ðð
Siap Mba Enoo, aku juga nanti mau nonton Architecture 101 ð oiya Mba Eno kalau mau nonton Mother jangan pas lagi gloomy yaa, nanti makin gloomy malah abis nonton ð
DeleteTambah banjir nanti ya, mba ð hahaha. Kalau begitu jangan ditonton saat musim hujan, biar mood nggak berantakan setelahnya ð
DeleteBagus banget yak itu Cafe... Pemandangannya mantep...
ReplyDeleteBTW kak Eno desember ini jangan pulang ke Korea duluuukk yaaakkkkk #ditahan sama aku ð ð Soalnya masih garap projek buat kak Eno niiihh >.<
hmmm soal film yang bikin gloomy apa yaak... Oohh pernah tuuh pas nonton Black Mirror! Ada satu episode yang aku lupa judulnya apaan, ceritanya tentang permainan super canggih gitu deh. Jadi dia masuk ke gamenya tuh jadi kaya orang tidur aja gituu. Pakein alat ke pelipisnya dan dia jadi mode "on game" dah. Badannya sih duduk relax, tapi pikirannya dalam game...
Terus dia tuh sebenernya pencipta game ituu dan dia bikin karakter2 sama persis kaya karakter di kehidupan dia di kantor dengan cara ambil DNA setiap orang yang mau dia jadiin karakter... Makanya dia tu suka ambilin cup bekas minum rekan kerjanya, atau permen lolipop, dll2 gitu.. Terus karakter di gamenya serasa orang beneran gitu cuma keseret dalam game. Karena ada DNA si orang tersebut yang bikin si karakter dalam game tu berasa beneran orang gitu. Padahal mah cuma karakter game semata... Terus para karakter game itu jadi dijadiin budak gitu sama si "pembuat game". Mostly sih para karakter yang dalam game itu adalah orang-orang yang si "pembuat game" benci dan di dunia game, si "pembuat game" jadi bully mereka gituu... Terus para karakter tersebut berontak dan sampai akhirnya si pembuat game jadi stuck dalam dunia game, sedangkan para karakternya bisa keluar dari dunia game. Ah itu aku bener-bener kepikiran bangeettt. Merasa sebel sama tingkah si pembuat game tapi ya itu manusia beneran gituuu..Teru jadi mikir, dia mati dong karena dia stuck dalam game... Pokonya abis nonton itu aku jadi kepikiran bangettt hahaha
Cafenya bagus banget mba, tapi di Jeju ada banyak cafe tepi laut yang baguuuus, jadi susah pilih mana yang terbagus ð Wk. Waduh mba Frisca buat project apaaaa? Saya pulangnya masih tahun depan rencananya mba. Tiket terdekat bulan Januari, tapi mungkin akan push back karena saat musim dingin takutnya badan lebih ringkih ð
DeleteOMG, mungkin sebegitu kesalnya sama orang-orang itu di dunia nyata, sampai dia kepikiran curi DNA mereka dan menjadikannya karakter game. Pasti kesalnya sudah sampai ke ubun-ubun itu mba ð Saya belum pernah menonton filmnya, tapi bisa membayangkan scene yang mba ceritakan ð hehehehe. Terima kasih rekomendasinya, mba ð
Ahhh jadi pengen ke Jeju kalo berkesempatan hehe
DeleteWoah ternyata emang banyak ya cafe dengan pemandangan tepi laut di Jeju. Kirain yang pemandangannya bagus cafe ini sajaa...
Oh syukurlah pulangnya bukan Desember >.< soalnya projekku baru rampung sekitar pertengahan Desember...Ditunggu saja ya kak hasil projekku hehe... Baru bisa dikirim pertengahan Desember sepertinya ð
Iyaa dia kesel terus lampiasin di dalam game... Di dalam game memang dia tuh jadi tokoh jahatnya! Terus akhirnya dia stuck dalam game karena pemberontakan para karakter game... Uda mana dia main itu saat weekend, jadi ga ada yang bisa bangunin dia atau nyari diaa gituuu... Endingnya tuh bikin kepikiraaan hahaa
Woaaa mba, cafe yang bagus ada banyaaaaak di Jeju, banyaknya tuh nggak santai gitchuuu karena terlalu banyak hahahaha. View-nya pun beragam, nanti semoga kalau saya sudah bisa ke Jeju, saya akan buat reviews cafe-cafe di sana. Siapa tau berguna semisal mba Frisca ingin bertandang ð
DeleteDuuuu jadi penasaran, mba Frisca project apaaa. Terima kasih sebelumnya mbaaa, sampai mba Frisca luangkan waktu memikirkan project untuk saya. Terharu jadinya ðΧ
Eniho, film itu nggak ada endingnya apa bagaimana mba? Endingnya dia nggak bisa ke luar dari game-nya? Kok mba jadi kepikiran, menggantung kah? ðĪĢ
Wah iya bener tuh kak Eno! Bikin review cafe-cafe kecee jadi bisa dapat gambaran kalo semisal mao ke sana huehehehe
DeleteEhehehe ditunggu saja ya kak!!! *evil laugh* #loh
Iyaaa endingnya gantungg!!! Kayaaa ahhh kok gitu sihhh kok udahhan siiih gituuuu
buatku sih gantung yak.. Meski sebenernya engga juga
cuma aku ga terima aja dengan ending seperti ituuu haahha
Siap mba, tapi tunggu saya pulang ke Korea, ya ðĪĢ
DeleteDuh jadi penasaran, apa siiiih apa sih kasih bisikan dong ð hahaha. By the way, saya paling kesal sama film yang endingnya gantung lho. Rasanya mau acak-acak tanah, karena jadi penasaran. Apalagi open ending, dimana penonton diminta tebak sendiri mau bagaimana. KZL ðĪŠ
nah ya itu kak! Endingnya kaya diserahkan ke penonton gituuu
DeleteKan si karakter game itu berhasil nemuin glitch dalam game dan berhasil menggunakan glitch tersebut supaya bisa keluar dari dunia game. Terus karena karakter dalam game keluar, membuat si pembuat game terjebak dalam dunia game gitu. Dia ga bisa offline dari game dan kembali ke kehidupan nyata gitu kak Eno!!! Stuck aja gitu, gamenya ga bisa dimatiin. Endingnya ya itu, badan si pembuat game masih terduduk relax di depan meja dengan alat game-nya masih nemplok di pelipisnya. Terus kan itu weekend, jadi ga ada orang yang bisa 'bangunin' dia kan karena dia tinggal sendirian. Aku tuh jadi kaya ga terima gituuu. Dia akhirnya jadinya mati apa gimana haahaa...Jadi ga enak aja perasaannya habis nonton itu ð
Waaah, berarti nggak ada lanjutan dia dibangunkan atau nggak, waduh nggak enak banget endingnya hahahahaha. Tapi ide ceritanya cukup brilian, baru kali ini dengar, setau saya di Korea ada drama serupa namanya Alahambra, soal games dan orangnya kejebak di dalam games yang dia buat ðĪĢ
DeleteItupun endingnya kata banyak orang menggantung, saya pribadi nggak lihat ð Takut soalnya banyak adegan berdarah-darah hahahaha, nggak siap ð
Ohhh Memories of Alhambra! Aku sudah nonton itu juga kak dan yes ga enak juga itu endingnya ==" Chemistry antara hyun bin dan Park Shin Hye pun buatku kurang dapet. Aneh aja tiba-tiba jadi jatuh cinta... Kurang dapeeett gituuu dehhh Huft huft
DeleteTapi memang ceritanya unik sih kak...Kalau ada game beneran kaya gitu sih epic banget!!!
Nah iya, endingnya gantungggg hahahahaha ð KZL BGT lihatnya, dan sepertinya lumayan banyak diprotes penonton waktu itu seingat saya ð
DeleteSeram tapiiii mba kalau betulan masuk ke game dan susah ke luar ð
Tapi keren banget kak gamenya!!! Sebagai orang yang suka game, grafiknya mantap loh di film itu terus gamenya juga menarik heheh RPG versi real life
DeleteIya mba, grafiknya bagus banget memang ð
DeleteWaaaaah film ini mah terkenal banget yaaak Mba Eno, aku juga suka liat rumah yang ada di film ini dan ternyata dijadiin cafe gitu ya sama mereka. Keren sih jadi ga sia-sia dan malah menghasilkan. Pasti kalo orang-orang yang dateng ke cafe itu ikutan ngerasain apa yang ada di film itu ya... Dan kayaknya emang enak banget tuh ngabisin waktu sambil baca buku trus pemandangannya laut waaaah di Jakarta mana bisa gitu ð
ReplyDeleteBetul mba Tika, filmnya sangat terkenal ð hehehe. Ceritanya sederhana tapi deep bangettt, apalagi yang pernah mengalami punya cinta pertama ð
DeleteKayaknya rumahnya dibeli orang terus sama pembelinya dijadikan cafe mba hehehe. Dan iya, seperti yang saya rasakan, karena saya menikmati filmnya jadi ketika saya ke sana, saya bisa rasakan vibe aslinya. Peaceful banget, mba ð Kalau di Jakarta agak susah yah, mungkin mba Tika bisa coba di Bali kelak ðð
Drama Korea yang bikin gloomy tentunya ada, Mba Enoo. Tepatnya yang akhir-akhir baru ditonton, yaitu Hotel De Luna ð meski awalnya aku dibuat ketawa-ketawa dan jerit-jerit dikit karena penampakan hantu, tapi menjelang episode akhir tuh senduuu sekali bawaannya. Apalagi ini temanya kematian kan. Aku merasakan betapa pedihnya orang-orang yang nggak sempat meminta maaf atau menjelaskan sesuatu karena kesempatan itu udah nggak ada. Dan kematian mendadak itu sungguh membuat orang yang ditinggalkan sangat sangat terpukul. Aku jadi teringat nenekku yang mendadak meninggalkan kami sekeluarga 3 tahun yang lalu. Sampai hari ini aku masih berharap nenek bisa menjelaskan kepergiannya meski hanya lewat mimpi TT_______TT
ReplyDeleteOke, sedih-sedihnya udah ðΧ
Ituuu jendela kafenya lafff sekaliii ð bener-bener puas yaa ngopi sambil melihat pemandangan laut. Apalagi ditemani musim gugur yang sepoi-sepoi dingin romantis ð Di Bali sih ada banyak juga yaa yang 'jual' view laut kayak gini, tapi tiap kali duduk-duduk di resto outdoor di sana tuh pulangnya masuk angin ðĪĢ
Btw, Mba Eno jangan pulang ke Jeju dulu yaa wkwkwk Nanti aku japri dulu lewat email ð
Bicara soal kematian memang sering membuat sedih mba, kita taunya hanya pada sisi kita yang ditinggalkan. Padahal bagi mereka yang meninggalkan pun bisa jadi lebih pahit dari apa yang kita rasakan ð Mungkin habis menonton Hotel De Luna jadi belajar untuk menghargai waktu yang kita punya, agar kita nggak menyesal dihari kemudian ðΧ
DeleteJendelanya besarrrrr mba, kalau di dramanya, itu tempat duduk Han Ga In pemeran utama dewasa ð Jadi yang ke sana mostly ingin ikutan duduk di posisi yang sama, makanya area depan jendela dikosongkan hahaha. Well, kalau di Bali yang ada masuk angin karena anginnya kencanggg, bonus rambut acak-acakan pula ðĪŠ
Siap mba Janeee ð
Aku belum pernah nonton film ini Kak, tapi pernah nonton pembahasan soal tempat syutingnya yang ternyata adalah kafe. Dan kayaknya kafe-kafe di Korea enak-enak gitu ya buat berdiam diri. I mean, g seramai di Indonesia, selain itu kalau mau ke kafe aestetik g perlu ke pusat kotanya. Kalau di Indonesia gini, yang ada kafe aestetiknya ya di kota-kota, kita yang rumahnya di kecamatan pucuk, mau ke kafe ya effort dulu. Ya udah mending rebahan, hahahaha
ReplyDeleteFilm yang punya kesan, apa ya? Aku mikir-mikir g nemu, malah keinget kejadian salah satu celeb Indo, waktu BCL ditinggal pergi suaminya untuk selama-lamanya. I dunno why, walaupun g kenal BCL tapi auto nangis dan keinget si partner. Terus aku ceritain ke dia, dan sama dia dipukpukin XD
Iya mba, enak banget rata-rata, Korea terkenal juga untuk cafe hunting soalnya. Jadi nggak harus ke kota untuk cari cafe, event di pelosok pasti ada, lucunya kadang cafe itu berdiri sendirian alias nggak ada tetangga kanan kiri, sometimes di pinggir hutan pun ada. View-nya rustic, cantik-cantik hihihihi ð Kalau di Indonesia rata-rata cafe pasti di area yang sederetannya juga jualan something, mungkin karena itu lebih cocok di kota ð
DeleteWah iya, sedih banget lho itu, saya pun waktu baca berita soal BCL tanpa sadar ikutan sesak. Nggak kebayang kita ditinggal pasangan kita mendadak, tanpa signal, tanpa goodbye, sedihnya pasti luar biasaaaa ð Kalau saya jadi BCL, mungkin sudah pingsan, menyesal akan banyak hal, apalagi jika hari sebelumnya nggak sempat spend waktu bersama ð Semoga kita dan pasangan selalu diberi rizki sehat ya, mba ð
Suka foto yang kedua dan ketigaaa..
ReplyDeleteYg ketiga asik itu bisa pulas di kursi..semilir2.
ð
Thank you mba Phebie ð Iya mba bisa ketiduran di kursi lama-lama ðĪĢ
DeleteLagunya emang pas banget buat di dengerin saat gloomy. Btw cafe nyaa kecee amattt ð bakalan bentah lama duduk di sana sambil mandang laut dan minum coklat panas. Tentu kesananya pas musim gugur. Duuhhh me time yang menyenangkan bangeeett..
ReplyDeleteLagunya sama cafenya match mba hahahaha. Sama-sama enak untuk dinikmati ketika musim gloomy datang ðĪĢ Dan iyaaaa, paling asik visit saat musim gugur, feel so peaceful and calm, mba ð
DeleteDijamin mba Devina pasti betah ðð
Ah, kenapa ini tidak jadi film yang membekas untuk kak Eno untuk pos saya waktu itu? Saya buat pos itu karena senang dengar background story orang-orang. Saya masukin watchlist dulu ð
ReplyDeleteSaya belum nonton Start Up dan merasa terkucilkan kalo dengar orang ngomongin tim Jipyeong atau tim Do-san. Kalau dapat waktu luang, saya sikat langsung nih ð
Ohya, model coffee shopnya ngingetin saya sama rumah keluarga Park dalam film Parasite. Apa mungkin semua bangunan di Korea mirip-mirip?
Soalnya ada banyak film yang membekas untuk saya mas hahahaha makanya saya masukkan film Disney sebab itu sudah membekas dari jaman saya muda. Lebih dulu dari film Architecture ini ðĪĢ
DeleteWuaaah ayo tonton saat nanti luang, mungkin mas Rahul akan suka sama salah satu tokohnya. Nanti bisik-bisik ke saya ya, mas Rahul team yang mana ðĪŠ
Kalau soal rumah, nggak semua seperti itu mas, banyak macamnya. Hehe. Cuma mungkin untuk beberapa film, rumah seperti itu cocok dengan vibe yang ingin ditawarkan ð
Kalau acuannya itu, memang film Disney itu pilihan yang tepat.
DeleteSiap kak Eno. Akan saya cari dulu, bisa ditonton dimana film ini. Kalau bicara tim-tim, saya jadi ingat Start Up lagi. Dan belum bisa nonton karena masih ada tontonan lain. Tapi kalau After Life selesai malam ini (karena tinggal 1 episod) dan tidak ada dorongan untuk lanjut ke S2, saya akan langsung gas nonton Start Up ð
Oh gitu yah, saya kirang memang ada model yang jadi ikonik macam ini ð
Lately, drama Korea sering ada team A team B, hahahaha, sampai bingung saya setiap ditanya team apa, padahal saya suka dua-duanya ðĪŠ Wk. Well, apapun yang mas Rahul tonton, semoga itu menyenangkan untuk mas ð
DeleteModel rumah seperti di film Parasite itu di Bali ada banyak lho mas Rahul, hihihi, jadi kalau mau lihat tinggal ke Bali saja, beberapa ada yang disewakan ð Atau mungkin, in the future, justru rumah mas Rahul yang bentuknya demikian ð
Iya, sama ketika disuruh pilih Yoo Si-jin atau Seo Dae-young. Saya ngga bisa betul-betul memilih karena memang keduanya saya suka. Apalagi kalau mereka sudah ketemu dengan pasangan masing-masing, lucunya tuh bikin senyum-senyum sendiri ð
DeleteOh, saya baru tau itu. Setidaknya, saya belum pernah melihat model rumah seperti itu di tempat saya. Untuk itu, aamiin kak Eno. Terimakasih doanya ð
Hihihi karakternya kan beda banget tuh mereka berdua, bertolak belakang ðĪĢ Untungnya dalam drama itu, masing-masing punya pasangan, jadi nggak perlu pusing kayak drama Start Up yang pilihan wanitanya hanya satu saja ðĪŠ
DeleteSama-sama mas Rahul, semangat, you can own it! ð
Oh, jadi macam rebutan gitu yah? Pantes aja dua kubu ini sukses jadi perbincangan. Saya belum nonton, tapi kayaknya mirip dengan vibes It's Okay to Not Be Okay yah kak Eno?
DeleteAamiin kak Eno. Aamiin.
Rebutan sih nggak sampai gontok-gontokan, masih pakai wibawa dan main halus hahahahaha, tapi Han Ji Pyeong-nya lebih mengalah sih mungkin karena itu banyak fans dia ðĪĢ
DeleteUntuk vibesnya beda jauh dari It's Okay mas, ini lebih ke drama anak muda, seusia mas Rahul gitu ð kalau It's okay masuknya drama adult soalnya ð
sukak sama view di cafe ini, apalagi ditambah bisa liat laut yang tenang, damai banget rasanya ya
ReplyDeleteaku belum pernah nonton architecture 101 ini, malah baru tau dari mba eno ini, kudet aku hahaha
pas dengerin lagunya,langsung keinget sama drakor tahun 2000, autumn in my heart, yang heitzz pada jamannya :D
Damai mba, sangat tenang rasanya ð
DeleteHahahahaha nggak apa-apa kalau nggak tau mba, ini film lama, sudah 8 tahun usianya ð Dan iya, lagunya mengingatkan kita akan masa-masa jadul 90 dan awal 2000an. Jadi setiap dengar lagu itu, kita seperti dilempar ke masa lalu, makanya lagu itu cocok sama cerita di filmnya, soal cinta pertama yang gagal ðĪĢ
Walopun saya belum pernah nonton film ini, denger lagunya aja bikin so glomy banget Mbaaa, apalagi ini type-type lagu yang suka dinyanyiin suami dulu, aduh. Berasa flashback jaman pacaran dengernya.
ReplyDeleteSepertinya saya juga harus nonton filmnya biar bisa mesra lagi kayak Mba Eno dan pasangan yah ð
Gloomy abizzz mba, bring back our old memories dan rasanya seperti membawa kita pada kenangan masa silam (saat masih muda) hahahahaha ðĪĢ
DeleteCerita filmnya pun seperti itu mba, coba ditonton mungkin mba suka ð
Aku juga suka banget sama film ini. Aku suka rumah di pinggir pantai itu,, yang bikin aku ngimpi punya rumah macem gitu. Aku suka jalan ceritanya,, tiap scene-nya, dan endingnya yang 'real'. Ya ampun,, film ini emang tentang hidup, yang nggak melulu indah dan happy,, tapi tetep hangat.
ReplyDeleteBagus ya mba filmnya ð hehehe.
DeleteRumah aslinya pun bagus dan view-nya indaaaah hehehe. Duuuh baca komentar mba Dinilint membuat saya ingin kembali menonton filmnya ðĪĢ
Semoga mba bisa mampir ke cafenya kelak ð
Mba enoooo jangan balik dulu ke Jeju, aku blm kirim kado untukmuuu hahahahah :D. Minggu depan ya mba :D
ReplyDeleteLiat foto2 di atas, cuma bisa menghela napas, ntah kapan aku bisa jalan2 lagiii :p. Sigh....
Film yg bikin aku dan pasangan jd ngerasa nostalgia ato semacam itu, sbnrnya ga banyak. Tapi kami berdua paliiiing suka Ama James Bond dan the transporter nya Jason statham. Mungkin Krn setting filmnya banyak di negara2 lain. Dan rata2 suami udah prnh kesana. Dia tau aku cinta banget Ama traveling, dan kadang kalo udh nonton film2 si James Bond ato transporter, dia sering bikin janji, 'nanti kita main kesana yaa... Di sana ada kastil drakula, kamu pasti seneng'.
Baru dijanjiin aja, blm diajak beneran aku udah happy hahahahha. Langsung ngayal deh, mau berangkat kapan, mau liat apa aja dll :D.
Belum balik kok, mba. Mungkin tunggu keadaan baik. Siap, mba! ð
DeleteHihihi mba Fanny sepertinya sudah sakaw level akut mau liburan. By the way, film James Bond memang bagus-bagus latarnya mbaaa. Saya pun suka ð Nggak heran itu jadi favorit mba dan pasangan, karena filmnya sukses ajak mba jalan-jalan secara virtual ð
Menurut saya, salah satu best part dari sebuah perjalanan yaitu saat kita berkhayal mau ke mana, susun itin sambil browsing info ya, mba ðĪĢ