Tadi malam iseng edit foto pasar, soalnya mendadak rindu main ke pasar sama si
kesayangan π Kalau di Indonesia, sebetulnya gue jarang ke pasar, kayaknya
cuma beberapa kali saja antar mba gue itupun saat si kesayangan ingin ikut, iya, dia kadang minta ikut ke pasar buat lihat tukang sate kipas-kipas sate,
kata dia singgihe (awesome) π Nah, kalau di Korea, gue lumayan rutin ke pasar
selain karena dekat rumah, juga karena banyak jajanan enak π *makan
terosss pikirannya*
By the way, pasar di Korea nggak jauh beda sama pasar di Indonesia. Yang dijual pun aneka rupa, nggak cuma bahan makanan, tapi ada pula yang jual pakaian, sampai pernak-pernik rumah ππ Terus, uniknya, di Korea, pasar bisa jadi tempat wisata. Banyak turis hobi main ke pasar, baik lokal maupun internasional. Dan itu nggak berlaku hanya untuk satu dua pasar, melainkan semua pasar π Mungkin karena di pasar ada banyak makanan murah meriah, snacks dan lain sebagainya π
Enihooo, bicara soal pasar, di Jeju ada dua pasar terkenal. Yang pertama obviously Seogwipo Olle Market, which is nggak jauh dari rumah, dan yang ke dua Dongmun Market yang lokasinya di utara Jeju, nggak begitu jauh dari bandara. Fyi, Seogwipo ada di selatan. Jarak dari utara ke selatan satu jam. Yes, hanya satu jam, dekat bingits kaaan (compare to Bali yang utara ke selatannya bisa lima jam) --- And as I said in the past, salah satu hal yang paling gue suka dari Jeju adalah jaraknya dekat ke mana-mana. Dari timur ke barat pun hanya satu jam, jadi mau keliling gampang π
Back to pasar, ada satu warung Twigim (gorengan) langganan yang setiap kali kami jajan Twigim di sana pasti dikasih bonus sama Ajumma-nya π✌ Si Ajumma sampai hapal, soalnya gue sama si kesayangan, kalau nggak ada ide makan apa --- pasti beli Twigim di tempat Ajumma yang rasanya enak-enak. Favorit gue Kimmari (bukan Konmari) *krikkk*, isinya semacam bihun dililit sama Kim (seaweed) dan Tempura udang π Terus di seberang warung Twigim Ajumma kesayangan, ada warung Kue Bantal isi sayuran, dengan harga 1.000 KRW saja π€€ MANTAAAP QAQA!
Begini~lah penampakan pasar di Jeju setiap harinya ππ Ohya, selama di Jeju, gue nggak pernah beli ikan, soalnya gue nggak bisa bersihkan ikan dan gorengnya π Padahal setiap lihat ikan, selalu ingin coba masak. Tapi seperti yang kita tau, makan ikan paling enak pakai rempah dan jeruk nipis, digoreng kering biar crispy ~ permasalahannya di Jeju agak susah jadi rempah yang gue inginkan, alhasil setiap mau ikan, gue dan si kesayangan harus jajan di luar meski rasanya beda π€£ Doakan semoga next time, gue bisa masak ikan, ya π Teman-teman suka ke pasar? π
By the way, pasar di Korea nggak jauh beda sama pasar di Indonesia. Yang dijual pun aneka rupa, nggak cuma bahan makanan, tapi ada pula yang jual pakaian, sampai pernak-pernik rumah ππ Terus, uniknya, di Korea, pasar bisa jadi tempat wisata. Banyak turis hobi main ke pasar, baik lokal maupun internasional. Dan itu nggak berlaku hanya untuk satu dua pasar, melainkan semua pasar π Mungkin karena di pasar ada banyak makanan murah meriah, snacks dan lain sebagainya π
Enihooo, bicara soal pasar, di Jeju ada dua pasar terkenal. Yang pertama obviously Seogwipo Olle Market, which is nggak jauh dari rumah, dan yang ke dua Dongmun Market yang lokasinya di utara Jeju, nggak begitu jauh dari bandara. Fyi, Seogwipo ada di selatan. Jarak dari utara ke selatan satu jam. Yes, hanya satu jam, dekat bingits kaaan (compare to Bali yang utara ke selatannya bisa lima jam) --- And as I said in the past, salah satu hal yang paling gue suka dari Jeju adalah jaraknya dekat ke mana-mana. Dari timur ke barat pun hanya satu jam, jadi mau keliling gampang π
π°π°π°
Back to pasar, ada satu warung Twigim (gorengan) langganan yang setiap kali kami jajan Twigim di sana pasti dikasih bonus sama Ajumma-nya π✌ Si Ajumma sampai hapal, soalnya gue sama si kesayangan, kalau nggak ada ide makan apa --- pasti beli Twigim di tempat Ajumma yang rasanya enak-enak. Favorit gue Kimmari (bukan Konmari) *krikkk*, isinya semacam bihun dililit sama Kim (seaweed) dan Tempura udang π Terus di seberang warung Twigim Ajumma kesayangan, ada warung Kue Bantal isi sayuran, dengan harga 1.000 KRW saja π€€ MANTAAAP QAQA!


Begini~lah penampakan pasar di Jeju setiap harinya ππ Ohya, selama di Jeju, gue nggak pernah beli ikan, soalnya gue nggak bisa bersihkan ikan dan gorengnya π Padahal setiap lihat ikan, selalu ingin coba masak. Tapi seperti yang kita tau, makan ikan paling enak pakai rempah dan jeruk nipis, digoreng kering biar crispy ~ permasalahannya di Jeju agak susah jadi rempah yang gue inginkan, alhasil setiap mau ikan, gue dan si kesayangan harus jajan di luar meski rasanya beda π€£ Doakan semoga next time, gue bisa masak ikan, ya π Teman-teman suka ke pasar? π
Traditional market di Korea, tidak terkesan traditional yaak. Malah terkensal modern. Hahaha.
ReplyDeleteBeda jauh dgn banyak pasar di Indonesia, terutama dari segi kebersihan. Btw ini aku bukan mau kritik pasar di Indonesia yaaak
Iya, kalau dari segi kebersihan, pasar di Indonesia masih perlu ditingkatkan kembali kebersihannya. Semoga pelan-pelan bisa semakin meningkat π
DeleteTapi beberapa pasar tradisional di Indonesia sudah banyak yang keren lho mas Dodo, seperti Pasar Santa yang hits di Jakarta, hehe dan banyak lainnya π
Yeyyy, pertamax wowkowkokk..
DeleteBtw, di tempatku nama pasarnya adalah "Pasar Modern", tertulis gede di gedungnya. Bukan "pasar tradisional" lagi. (saat itu sempat dilakukan renovasi pasar besar-besaran).
Tapi kalo dilihat dari foto mbak Eno, pasar di tempatku masih kalah dengan pasar "tradisional" Korea, walopun namanya udah ada embel-embel modern hehee
Anda pertamax hunter yaaa, mas Dodo π€£ Wk.
DeleteOh, saya baru tau sudah berganti nama jadi pasar modern, mungkin pasar-pasar yang direnovasi diganti jadi modern semua, kah? Mungkin bisa jadi lebih bagus ke depannya kalau ada kerjasama masing-masing pihak ~ Sellernya bersih, customernya bersih, dan pengelola pasarnya pun rajin bersih-bersih π
Refer to komennya Mas Dodo, sebetulnya kalau di Indonesia (di Jakarta khususnya) mulai banyak pasar bersih modern yang modelannya mirip-mirip kayak di pasar Jeju gini :D pasar bersih favoritku itu di Pasar 8 Alam Sutera, soalnya ada bakmie enakkk kesukaan kami π terus ada yg jualan bahan-bahan makanan organik gitu plus kedai kopi juga. Isi pasarnya juga bersih, yg jualan sayur dan daging terpisah jadi tidak becek π
ReplyDeleteKalau di Bali, mungkin modelannya kayak Night Market gitu yaa, Mbaa. Kalau nggak salah ada beberapa pasar senggol di Bali yang mayan terkenal di kalangan turis hihi
Btw, kedainya ahjumma yang mana Mba Eno? XD akutu penasaran pengen makan kalguksu di pasar, sama ngemilin mandu, duh ini ngebayanginnya ngeces π tulisan sebelumnya ngomongin gorengan, ternyata sampai Jeju pun jajanan pasar Korea favorit tetep fried yaa, Mbaa π
Iya, setau saya di Indonesia sudah banyak pasar yang keren-keren seperti pasar Santa terus Alam Sutera, bahkan di Bali, pasar Badungnya pun sudah bagus sekarang. Dan isinya lebih variatif ya mba, compare to dulu yang isinya penjual daging dan sayur-sayuran saja π Semoga ke depannya semakin banyak pasar keren di Indonesia π
DeleteDi Bali ada banyak Night Market cuma nggak begitu sering dibahas, padahal yang di Sanur itu rame turis dan enak-enak makanannya. Atau yang di Ubud π
Baru sadar kedai Ajumma-nya nggak kefoto hahaha, tapi gampang banget dicarinya. Kalau di Seogwipo Olle Market, yang jual Twigim cuma ada satu deret mba, di dekat pintu ke luar selatan. Jadi satu dengan Teokpokki, soalnya nggak banyak yang jual itu di sana π Entah besok ada yang baru atau nggak, setahun lalu sih nggak ada π Nah Ajumma jual Mandu juga, mbaaa. Plus beberapa snack lainnya π
Kalguksu ada di sekitar market, patokannya hotel Kenny Inn apa Kenny something gitchuuu lupa lupa ingat π Semisal mba mau jalan-jalan di area selatan, menginap di Kenny saja, jadi ke market, Lee Joong Seop, etc bisa jalan kaki, hehee. Nah dekatnya Kenny ada banyak resto, salah satunya Kalguksu π
Iya mbaaa, saya suka bangettt jajan fried snacks π€€ Semenjak tahun 2020 baru deh tobat dikurangi sedikit, tapi tetap~lah aquw padamuw fried snacks π
Sebenarnya pasar tradisional di Indonesia dengan pasar di luar negeri pembedanya cuma satu: kebersihannya.
ReplyDeleteIsu itu juga yang bikin kadang saya tidak nyaman ke pasar di Indonesia, bukan cuma kondisi pasarnya yang tidak bersih, tapi jadi ragu juga dengan kebersihan produk yang diperjual-belikan.
Jadi kalau saya ke pasar, paling cuma sampai gerbang depan karena di situ banyak yang jualan jajanan pasar.
Tapi sekarang banyak pemda yang membuat program pembaruan gedung pasar menjadi lebih modern, termasuk Jakarta. Beberapa pasar sudah dibenahi dan mulai banyak menarik milenials untuk datang ke pasar (sebelum pandemi). Tinggal kedisiplinan pedagang dan pembeli yang menentukan kebersihan pasarnya.
Sepertinya begitu, mas π
DeleteNah iya, karena areanya kurang bersih, banyak yang ragu untuk belanja ke pasar, kawatir dengan kebersihan makanan dan sayuran yang dijual π Semoga ke depannya, pasar-pasar di Indonesia semakin terawat π
Nggak bisa hanya berharap pengelola untuk pantau, tapi dari sisi customers dan sellers pun perlu bergandengan tangan untuk jaga kebersihan π
Dalam situasi masih pandemi, mungkin agak sulit mengimbau agar penjual dan oembeli bergandengan tangan mbak, kan harus jaga jarak. π€
DeleteMbak Eno, bingkisan lomba gambar sudah diterima oleh K. Terima kasih banyak ya, mbak. Kami gembira sekali menerima paketnya tadi sore.
Terima kasih. π
Ohiya betul ughaaa, hahahaha π€£ Bisa saja mas Agung ~
DeleteYayyy finally sampai, semoga K suka. Sama-sama mas π
Kalau di korea pasar bisa jadi tempat wisata, di semarang malah ada pasar yang jadi tempat penelitian mbak
ReplyDelete*kibas poni...wkwkkwkk ππ
Iyaa, di semarang ada pasar johar. Dibangun tahun 1936 (kalau ga salah) oleh thomas karsten (rang belanda). Sebelum kebakaran, pasar ini sering jadi objek penelitian, khususnya bentuk bangunan yang memiliki tiang yang unik. Biasa disebut dengan tiang cendawan atau jamur. Selain itu, sistem ventilasi bangunan ini sangat unik. Mengadopsi ciri bangunan tropia pada masa itu. Pedagangnya beraneka macam. Dari kebutuhan dapur, hingga barang KW..hahahha. dulu sering beli kaos atau sepatu olahraga disana. Tentu saja sambil ditawar..wkwkwkkπ€£π€£
Aku juga sering ke pasar mbak eno. Sampai tahu dimana kalau mau beli bumbu dapur dan rempah. Sudah kenal sama yg jual juga.. tinggal bilang, bu beli bumbu rendang buat sekian kilo daging π€£π€£
Kalau di pasar juga beli jajanan pasar (getuk, lopis, cenil, jongkong, ketan, dkk), dan kue pukis. Jarang beli gorengan di pasar π€£π€£
Wuiiih, mantap! π *memang mas Rivai punya poni?* *poni kangen band?*
DeleteTua ugha pasarnya mas, dari tahun 1936, bahkan sebelum Indonesia merdeka. Hehehehe. Jadi penasaran bentuknya seperti apa. Mas Rivai pernah menulis atau membahasnya, kah? Penasaran mau baca π Dan itu, barang-barang KW kenapa ada di pasar. Wk. By the way, mas Rivai rajin ke pasar sendirian atau sama ibu, mas? π
Duh jadi kangen sama Getuk, Pukis dan Kue Lopis π€€
Terkadang muncul pikiran kenapa ya kondisi pasar tradisional di Indo ngga bisa atau juga ngga mau ditata serapi traditional market di negara lain kayak di Korea gini.
ReplyDeleteKondisi pasar tradisinal di kotaku cukup tertata rapi, kak Eno.
Egh* tapiiiii .... kalau dibandingin sama penampakan pasar di foto ini mah masih jauh π.
Mungkin karena masih belum tertata sistemnya, atau memang nggak ada pengelola resminya, mas? π Entahlah, namun saya berharap semoga one day bisa lebih tertata, dan bisa menjadi tempat yang menyenangkan untuk kita π
DeleteHehe, nggak apa-apa masih jauh mas, setiap pasar berproses soalnya π
ga ada yang jual ikan untuk siap goreng?
ReplyDeleteNggak ada yang pakai bumbu seperti di Indonesia π
DeleteSeperti yang udah disebutkan Kakak-Kakak di atas, kalau pasar traditional di Indonesia paling kurang di kebersihannya π tapi memang sekarang udah ada juga pasar modern yang lebih bersih dan lebih nyaman tentunya, meskipun kalau dibandingkan dengan foto-foto pasar Jeju di atas, masih jauh bangats π€£ tapi setidaknya udah ada kemajuan yang di Indonesia~
ReplyDeleteBtw, aku dulu sering ikut pergi ke pasar, Kak π sekedar lihat-lihat ajaa udah senang banget, apalagi kalau ke kios jajanan pasar, itu yang paling ku tunggu-tunggu π. Aku paling suka bolu yang keju gitu atau jenis bolu lainnya yang dijual di kios jajanan pasar atau beli choipan atau lemper π. Kalau ngomongin makanan, kenapa nggak bisa nggak ngiler sih π€£.
Kalau Kak Eno, apa yang paling dirindukan dari pasar Indonesia? Wkwkwk
Iyaaa Li, sudah ada banyak kemajuan di pasar Indonesia, semoga ke depannya semakin maju, semakin bersih, semakin tertata, jadi orang-orang betah main ke pasar, even yang muda-muda pun akan lebih suka belanja ke pasar π hehehe.
DeleteSama Liiii, kakak pun kalau ke pasar yang dicari pasti jajanan π€£ Atau kadang diajak makan soto sama Ibu, dan lemperrr omg, miluvvv suka banget lemper dan arem-arem. Rasanya enaks π€€ Jadi ingin makan habis baca komentar Lia hahahahah bahayaaaa π Kakak pribadi rindu jajanannya sudah tentu, nggak ada tandingan. Wk.
Aku sukaaakkk blusukan ke pasar tradisional.
ReplyDeleteSensasinya itu gimana yhaaaa, sukar dijelasin :D
Yg jelas, kalo di Surabaya aku sering ke pasar Soponyono.
Belum se-kece pasar modern BSD sih, tapii lumayan rapi dan teratur utk penataan stan2nya.
Trus jajan2 tradisional di pasar tuh, enjoyy banget dah. Ada kue cucur, bubur sumsum, jenang grendul, duhh lap iler dah. pengin borong semuaaa
Sensasinya menyenangkan ya, mba Nurul π
DeletePasar modern BSD ini pun salah satu yang bagus menurut saya π Barusan lihat foto-fotonya di Google, hehehe. Semoga semakin banyak pasar keren di Indonesia, dengan harga yang bersahabat untuk kita π Eniho, bubur sumsum enakkkk, mbaaa π
Kalau pasar tradisionalnya seperti yang ada di foto-foto itu tak mengherankan kalau pasarnya banyak dikunjungi wisatawan lokal atau pun manca pasarnya enak banget bersih dan tertata rapi beda banget dengan pasar tradisional yang ada di sini.
ReplyDeleteIya mas, keunggulannya memang bersih, meski tetap ada kok yang becek hanya saja biasanya becek saat hujan atau saat habis disiram area depannya π€£
DeleteSaya kok malah salfok sama motornya yah mba. heheh.. Tak pikir motor di korea itu nggak ada. wkwkwk. Sama kok nggak ada plat nomornya.. Mungkin di sana motor sama kaya sepeda kali yah. *Tuh kan sotoynya mulai.
ReplyDeletePasarnya bagus banget.. Bersih gtu. Untung pasar di tempat saya tinggal abis di renov jadi lebih tertata.. Yah kalah dikit doank lah kalau dibandingin sama Pasar di foto.. heheh
Kimmari itu kaya kroket kali yah mba? kroket di Indo kan isinya juga mihun. cuma emnk nggk ada rumput lautnya. Saya suka pergi ke pasar buat nyetok momogi 3 dus.. I Love Momogi Jagung... wkwkwkw
Di Korea ada motor, tapi nggak banyak mas, biasanya yang pakai motor hanya pekerja delivery, atau yang seperti di atas, pemilik warung, etc π Dan platnya ada di belakang, kecuali motor listrik memang nggak pakai plat ~ Motor tetap dianggap kendaraan bermesin, cuma dilihat dulu CC-nya mas π CMIIW *ini info dari si kesayangan*
DeleteSaya yakin semakin ke sini, semakin banyak pasar bagus di Indonesia π Dan bahkan mungkin lebih bagus daripada pasar yang ada di foto (Jeju) π
Kimmari beda sama kroket mas, jadi kimmari ini isinya bihun, dibungkus pakai kim (seaweed -- mirip kimbab tapi nggak pakai nasi), terus digoreng tepung hehehe. Rasanya enak bangettt, coba deh nanti kalau ke Korea π
Wah, fave saya pun Momogi Jagung bakar, mas π€£
Memang kekurangan pasar tradisional di Indonesia itu kurang terjaga kebersihannya, aku tiap hari kalo kepasar itu kayak ke sawah mbak, sandal penuh lumpur padahal jalan pasar sudah di beton.
ReplyDeletePenyebabnya pedagang suka buang sampah sembarangan, sampah sayuran atau buah yang tidak laku dibuang di pinggir jalan. Memang ada petugas yang membersihkan tapi entah kenapa masih kotor, mungkin karena luas kali pasarnya.
Tapi sebenarnya banyak juga kok pasar tradisional di Indonesia yang bersih, kalo pulang kampung di Tegal pasarnya bersih mbak.
Keren ya pasar tradisional di Jeju. Semoga saja suatu hari mbak Eno bisa masak ikan disana.π
Hahaha, itupun yang saya alami kalau sedang ikut mba saya ke pasar mas, becek padahal nggak hujan, beceknya tuh yang becek bangetttt jadi sendal basah, cuma nggak sampai penuh lumpur sihhh, parah juga kalau begitu π
DeleteNah, iya sebenarnya nggak bisa hanya berharap pada petugas kebersihan, harus ada kerjasama dengan sellernya untuk nggak buang sampah asal-asalan, dan customers yang turut serta untuk jaga kebersihan. Agar tercapai pasar yang nyaman π
Amiiiiin terima kasih doanya mas, ingin sekali bisa masak ikan π€£
didoain semoga lain kali udah bisa bersihin dan masak ikan sendirii :D
ReplyDeletebtw kak, kalo di Korea ada tempat yg ga bersih ga sih? yg sampahnya berserakan gitu? aku tahu kalo di Indonesia jg ada beberapa tempat yg bersih banget, tp kebanyakan ya yg sampahnya berserakan gitu aja :(
Aku suka main ke pasar, salah satu tempat terbaik buat foto human interest, hehehe...dan ga bisa ngeluh kalo soal pasar tradisional disini yg becek dan kotor, entah sejak kapan, tapi ya begitulah...
Aku pengen ke Jejuuu..
Thank you doanya Adyyyy, perlu belajar dari Panda sepertinya π
DeletePastinya ada dong, kayaknya setiap negara punya area yang nggak bersih, salah satunya TPA (tempat pembuangan akhir) π€£ Tapi saya nggak pernah lihat Dy, mostly yang saya lihat, areanya bersih semua. Mungkin saya mainnya kurang jauh π
I know rite, seru bangettt foto-foto di pasar π Semoga ke depannya pasar di Indonesia bisa lebih bersih, dan lebih terawat. We can do it! Yayyyy ~ dan semoga Ady bisa main-main ke Jeju sama Panda, soon after Corona π
Sebenarnya saya jarang ke pasar, paling hanya sekali-dua kali dalam beberapa waktu. Tapi saya ingat betul serunya pas main ke Jogja dan hunting oleh-oleh ke Pasar Beringharjo. Meski waktu itu hujan, saya dan teman-teman tetap semangat. Beli pernak-pernik, baju, daster, dan hal-hal yang kami pikir hanya ada di sana.
ReplyDeleteSaya akhirnya rindu pasar lagi. Pasar yang benar-benar hanya dilindungi oleh terpal. Ada becek disana-sini. Bukan pasar sekarang, yang terdapat di sebuah bangunan. Saya rindu berdesak-desakan saat saya menemani Mama belanja. Saya rindu saat kesal karena becek naik sampai ke betis. Kalau diingat-ingat, hal yang dulu kita jengkel ternyata bisa jadi kenangan yang sangat manis
Pasar Beringharjo itu salah satu pasar modern tipenya, rapi dan terawat, cuma memang di beberapa area masih becek sepertinya, tapi area lainnya oke π Hehehehe, jadi rindu makan pecel di depan pasar Beringharjo, enaaaaks ~
DeleteWaduh mas Rahul justru rindu yang becek-becek, yaaa π Tapi itu beceknya sampai ke betis maksudnya banjir setinggi betis, mas? Atau beceknya muncrat muncrat terus menempel ke betis? Hahahahaha π€£ Saya dulu pernah mengalaminya, becek muncrat sampai menempel di celana saya π Wk. What a memory ~
Ohiya? Saya ngga terlalu ngerti bedanya. Setau saat itu, Pasar Beringharjo itu pasar tradisional karena masih bisa nawar daster untuk Mama saat itu π
DeleteIya, itu becek-becek sampai ke betik karena percikan atau muncratan dari belakang sendal. Kalau beceknya sampai ke betis akibat banjir, mungkin orang-orang sudah ngga ngurus belanja lagi π
Beringharjo masuknya pasar modern kalau dilihat dari size dan isinya serta sistem pengelolaannya, sampai ada banknya segala di bagian tengah belakang π
DeleteBecekan kayak begitu genggeus bangettt, hahaha, tapi tanpa harus ke pasar, saya sometimes mengalaminya saat jalan kaki di jalanan becek habis hujan π
Oh, ada Bank-nya juga? Saya ngga nemu. Mungkin karena tujuan saya saat itu cuma nyari oleh-oleh. Ha ha ha.
DeleteKalo becek dan lumpurnya nyiprat ada beberapa kemungkinan: 1) belakang sendalnya ngga nempel sehingga ujungnya bisa bikin lumpur naik ke betis, atau 2) itu dari sendal orang di belakang yang jalannya ngga nyantai, atau 3) ada kendaraan yang jalannya kencang sampai lumpur atau airnya keciprat. Kak Eno biasanya yang mana? π
Ada mas, di bagian tengah bangunan. Kan depannya jualan daster, belakang jualan makanan, nah tengahnya itu ada jalan pemisah, di situ letak bank-nya π
DeleteNah iya, biasanya kalau pakai sendal pasti ciprat-ciprat, while pakai sepatu nggak begitu parah cipratannya, nggak sampai ke baju / rok atas hahahahaha π€£
Pasar tradisional di Korea bersih-bersih ya Kak Eno, aku sering lihatnya di drama sama variety show sih hehehehe tapi di foto-foto Kak Eno itu juga bersih banget astaga nggak ada becek-becek, nggak ada sisa-sisa komoditi jualan yang berceceran, luar biasa.
ReplyDeleteAku paling suka itu kalau lihat pasar yang jualan ikan dan makhluk-makhluk laut lainnya, bisa ada akuariumnya segala masih hidup. Makin mupeng ke Korea T__________T
Iya mba Endah, enaknya pasar di Korea itu, meskipun becek juga sekedar becek basah karena hujan / habis disiram, tapi sampahnya nggak berceceran. Jadi kitapun nggak jijik mau jalan-jalan di pasar dan tetap nyaman asal pakai sepatu saja π€£
DeleteAda mba pasar yang jualan ikan di dalam aquarium, tapi di Seogwipo Market jarang ada, harus ke pasar khusus ikan kalau mau lihat sampai puas, atau langsung saja ke tepi laut hehe, di Jeju suka ada yang baru menyelam π
Wah tulisan yg ini ngasih inspirasi buat nulis hari ini. (Semoga klar hari ini jg π)
ReplyDeletePasar adalah tempat favoritku selama menjadi nomaden. Karena bisa bebas bercengkrama tanpa perlu tahu privasi kita, dan kadang ketemu penjual yg asalnya satu provinsi ataupun satu kota atau bahkan satu negara. Seru pokoknya.
Btw, tone fotonya mba eneno kecil banget. Apakah ini pake preset mbak?
Ayo ayo semangat mba Ghina menulisnya π
DeleteBetul mba, di Jeju pun saya suka ke pasar karena asik saja mengobrol dengan ajummanya meski masih patah-patah bahasa Korea saya hahahahaha π€£
Tone fotonya kecil bagaimana mba maksudnya? Size fotonya kecil? π
Aku suka banget mbak ke pasar, baik di Indonesia atau pun diluar.. dari kecil sudah sering diajak sama keluarga ke pasar dan pastinya setuju banget dengan mbak Eno soal keenakan jajanan pasar! sekalian refresing mata buat liat makanan-makanan tradisional π€€
ReplyDeleteDuh aku liat foto-foto mbak Eno jadi pingin ke Korea, hihi mungkin besok bisa mampir ke tempat mbak Eno dan pasar favorite mbak disana.
Tahun lalu pengen banget pergi kepernikahan temen dekatku di Korea, karena dia juga menikah dengan orang Korea seperti mbak Eno.. tapi akhirnya ngga jadi sedih banget.. sampai sekarang mereka sudah punya anak, aku juga belum kesana wahaha π
Heuheeuuu mungkin karena itu disebut jajanan pasar, karena paling enak dibeli saat sedang ada di pasar, dan memang jajanan pasar itu mostly lezat semua π
DeleteAyooo mba ke Korea, mampir Jeju jugaaaak hehehehe. Pasar fave saya di Jeju itu Seogwipo Olle Market namanya. Siapa tau mba Aqma mau mampir ke sana π Wah, semoga next time mba Aqma punya kesempatan ke Korea, yaa π₯³
pertama kali nih, berkunjung ke sini dan langsung disuguhi konten yang luar biasa menari. siapa juga sih, yang enggak tertarik sama Korea dan segala sesuatu yang ada sangkut pautnya sama negeri Gingseng ini. maaf karena masih pengunjung baru, jadi belum tau banyak. tapi mungkin akan sering mampir buat nyimak info info menarik seperti ini. salam hangat... terima kasih.
ReplyDeleteHi, salam kenal, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya, mba π Hehehehe, terima kasih sudah membaca tulisan saya ~ salam hangat π
DeletePasarnya rapih ya, suasananya seperti di mall yang lagi ada stand-stand kalau disini.
ReplyDeleteSuka sih, hunting di pasar tapi biasanya kalau disini bervariasi ada yang harus siap-siap becek kalau musim hujan (alias mendingan pakai sepatu karet), atau yang tipenya modern sudah pakai lantai tegel. Beda harganya lumayan signifikan.
Iya rapi mba, mereka pun nggak asal taruh stand, jadi nyaman π
DeleteBeda harganya lumayan mba, kata mba saya pun begitu, semisal kangkung di pasar becek 3000, di pasar modern 5000, di supermarket jadi 8000 π€£
Waktu pertama liat fotonya, aku keinget pas nonton Hi Bye Mama karena ada beberapa scene di pasarnya. Tapi yang difoto kak Eno ini nampaknya lebih bersih ya... bener banget kata temen-temen yang lainnya, tampak jauh lebih modern hihi
ReplyDeleteKalau perbedaan sama di Indonesia juga walaupun sudah "modern" kadang kebersihannya yang masih agak diragukan. But it's okay actually~ justru itulah yang bikin kita merasa berada di pasar HEHEHE
Soalnya kan kalo flashback ke masa lalu, masih jarang ada pasar modern, melainkan pasar becek. Di mindsetku pasar kebanyakan akan seperti itu kalau mau cari bahan yang jauh lebih murahπ€£π€£π€£
Ini karena waktu foto nggak hujan mba Jez, jadi nggak becek, biasanya kalau hujan, jalannya basah tapi nggak kotor sih hanya basah agak becek π
DeleteBenar hahaha, pasar di Indonesia dalam bayangan kita itu yaaa pasar becek. Dan biasanya harga bahan pasti murah. Padahal pasar di Indonesia sudah banyak yang modern dan dirombak bangunannya, plus harga tetap murah π
Bersih banget ya pasar di Korea. Coba aja kalo di sini juga seperti itu, pasti lebih enak dilihatnya.
ReplyDeleteSekarang, semenjak udah gak tinggal sama orang tua, aku udah jarang banget ke pasar. Ya buat apa juga ke pasar, soalnya gak pernah masak sendiri di kosan hehe
Pernah waktu itu ke pasar secara sengaja dan sadar, hanya untuk hunting foto. Menurutku, pasar adalah salah satu tempat terbaik untuk hunting foto seputar kehidupan di pasar.
Di Indonesia sudah ada banyak pasar modern yang bersih mas π Hehehe, iya kalau tinggal sendiri lebih enak beli jadi daripada masak, ya. Nggak repot π
DeleteSeru dong hunting foto kehidupan di pasar π
Mba, pasar tradisional di Korea bersih banget iyaa... itu pasar ikannya mantep, bersihπ
ReplyDeleteKalo aku di Korea, bangkali gak ke mall, malah ke pasar hihihi...
Aku paling suka ke pasar kalo ada liburan. Paling suka lihat saruran segar, tomat, etc.
Di Jakarta ada pasar tradisional yg bersih mba. Pasar pondok indah jaksel [di ciputat]. Itu pasar bersih. Nyamanlah kalo blanja di situ. Tapi yg lainnya kayaknya masih minus ya...
Apalagi kalo ke tempat jual ikannya, bisa mual2 kali....
Ada jg beberapa pasar modern salah satunya di BSD [Bumi Serpong Damai], n ada beberapa lagi yg kalo blanja nyaman. Cuman kalo aku sengaja ke BSD, jauh amirπ
Iya mba bersih, tapi yang di foto bukan pasar ikan, cuma memang ada beberapa gerai jual ikan hehe. Yang di foto itu pasar segala macam ada π
DeleteSepertinya mba Ike akan suka belusukan ke pasar-pasar saat di Korea, meski mallnya tetap menyenangkan, tapi di pasar ada banyak makanan enaaak π
Nah iya, di Jakarta sudah ada banyak pasar bersih dan modern setau saya, semoga ke depannya semakin banyak dan semakin tertata, jadi masyarakat pun lebih fun visit ke pasar sekedar untuk lihat-lihat atau belanja π
Aku sampe searching penampakan twigim Mba Eno, gorengannya Korea π ngebayanginnya aja udah yummyy ππ Pasti klo udah bs k Korea lagi mba eno lngsng mampir ke warungnya ajumma nih kayaknya. Hehehehe...
ReplyDeleteNgomong2 pasar, pelan2 di sini juga udah mulai berbenah. Walaupun blm sebagus d Korea, tp lumayan lah. Kalau pas kecil inget klo ikut mama ke pasar itu pasti heboh basak2 n becek2 π Pas pertama pindah k rumah aku yg skrng pas baru nikah, pasar deket sini juga masih gt. Selang setahun, ada renovasi n skrng pasar makanan basahnya jd bagus. Jd lumayan nyaman belanja nya.
Btw, klo pasar di Korea ga ada uda2 yg jual bumbu giling dong Mba? ππ Bumbu giling andalan klo mau masak praktis. Tinggal bilang, Da, bumbu ayam ungkep, atau bumbu rendang lengkap sama daun2nya da. Atau bumbu opor da. Hahaha π
Huehehehe, enak mbaaa, twigim paling enak dimakan bareng teokpokki π Nanti kalau ke Korea, coba mampir mba Thessa. Crunchy and yummyyyy π
DeleteIyaaa lately, sudah banyak pasar keren di Indonesia. Di Bali pun sudah ada beberapa pasar yang customers friendly, no more becek dan basah π Wk. Thankfully, ternyata pemerintah serius dalam memperbaiki pasar ya, mba π
Di Korea nggak ada yang jual bumbu giling macam rendang, etc hahaha. Dan setau saya, jarang yang jual bumbu giling menu Korea soalnya menu Korea bumbunya nggak terlalu ribet, mbaaa ~ saya bakal senang kalau ada yang jual bumbu giling di pasar langganan saya, sayangnya nggak ada π€£
wah wah.. di Berlin ini saya cuma beberapa kali ke pasar tradisional, karena lokasinya agak jauh dari rumah..
ReplyDeleteselain pasar tradisional, ada beberapa pasar tumpah yang sering muncul di akhir pekan, terutama di musim panas..
pas di Jakarta, saya juga beberapa kali ke pasar ngantar istri.. kami biasa ke pasar yang bukanya justru malam hari.. π
tapi emang sih, ke pasar tradisional emang sensasinya agak berbeda.. dan sering nemu hal-hal yang ga ada di toko atau supermarket..
Waooow, saya suka banget pasar tumpah, di Jeju pun ada mas π
DeleteNah iyaaa, di Indonesia tuuh ada pasar malam, seru bangettt, mereka justru aktif malam-malam, while siangnya tutup. Biasanya pasar begini disebutnya tengkulak bukan, sih mas? Semacam pasar supplier buat pasar yang buka siang π
Betuul, ada sensasi beda di pasar π
Aku kalau lagi jalan-jalan di kota-kota di Indonesia juga nyari pasar, Mbak Eno.:D
ReplyDeleteSuka aja gitu makanannya biasanya lebih otentik, pasti nemu sesuatu yang baru baik makanan, jajanan maupun bahan masakan.
Kalau di Jeju pasar ikannya gak ada yang terima bersiin juga ya, Mbak? Kan kalau disini suka ada yang mau bersiin, jadi pulang tinggal dicuci aja.:D
Kalau rempah gitu susah, Mbak Eno gak pakai bumbu instan saja? Meskipun rasanya ga ngepas banget sih tapi lumayan juga daripada manyun.:D
Pasar di kota Indonesia ada banyak jajanan pasarnya, dan setiap kota beda-beda ya, mba. Pasti mba Wulan had so much fun ketika keliling setiap pasar π
DeleteSaya kurang tau mba ada yang terima bersihkan atau nggak, belum pernah beli soalnya hahahaha, tapi kayaknya nggak ada mba alias harus bersihkan sendiri π€£ Coba nanti pankapan jika saya ada rasa berani, akan saya beli hahahaha.
Iya mba, saya selalu stock bumbu instan, tapi agak jarang yang jual bumbu instan untuk ikan goreng, biasa yang saya bawa macam rendang, rawon, etc π
IMO kenapa akhirnya pasar di Korsel rame sama turis karena bersih dan lebih teratur sih kak ketimbang pasar di Indonesia, plus pasarnya di desain dengan ruang yang lebih lega, nggak sempit dan bikin engap gitu. Kemarin aku nonton street food di netflix yang edisi Seoul, dan penampakan pasarnya malah kayak tempat wisata. Daebak!
ReplyDeleteAku terakhir kali ke pasar kayaknya beberapa tahun yang lalu, wkakakaka..
Ya saking belum ada kebutuhan karena hidup sendiri dan secara biaya sama tenaga lebih murah beli. Ke pasar juga biasanya nggak masuk ke dalam, paling yang bagian luar buat beli buah. Kalau di Kediri, pasar yang menurutku lumayan ruang terbukanya itu Pasar Gudang Garam. Paling suka jajan bubur ayam di dekat area pasar, soalnya endulita!
Iya mba Pipit, sepertinya salah satu alasannya karena itu, jadi para turis pun nyaman berkunjung ke pasar tradisional π Dan setuju mengenai ruang yang lebih lega, dengan langit-langit yang lebih tinggi, jadi rasanya nggak engap π
DeleteRata-rata pasar tradisional di Korea, bentukannya memang sudah modern, selain itu meski basah, bukan yang becek kotor, jadi menyenangkan untuk visit ke sana sekedar cari pengalaman berbelanja π Dan saya seperti mba Pipit, saat sendiri lebih suka beli daripada masak hahahahaha π€£ Paling kalaupun ke pasar, untuk hunting jajanan π
Tergantung pasar apa dulu mba :D. Kalo di Indonesia, jujurnyaaaa, aku jg jarang. Apalagi pasar basah, duuuh sumpah ga kuat nyium aromanya :(. Jd aku ga prnh mau kesana. Kalo dulu pas sekolah, kdg suka dipaksa mama utk nemenin. Dan aku kan orangnya gampang jijik yaaa, jd pas masuk ke pasar ikan, itu udah susah banget jalan, saking gelinya sendalku kena cairan2 becek di pasarnya .. hahahaha, mama biasanya lgs marah2.
ReplyDeleteKalo skr apalagi. Udahlaaah, urusan belanja aku percayakan Ama asisten. Kalo ditanya pasar dekat rumahku itu pernah aku datangin atap ga? Jawabnya ga samasekali. Aku ga bakal tau di mana penjual ikan, buah dll.
Tapiiiii kalo traveling beda cerita :D. Apalagi pasar di LN hahahaha. Secara dari segi kebersihan juga jauh LBH bagus. Ga bau yg terpenting. Cm kalo di Korea, aku ga pernah masuk ke pasar yg jual ikan yaaa.. wktu itu palingan blusuk2 di Dongdaemun dan namdaemun market. Jajan sih kebanyakan :p
Pasar ikan favoritku, udh pasti Jepang, yg aku datangin pas di Hokkaido, hachinohe fish market. Biar kata ikan, tapi amis dan becek boro2 ada. Semua serba bersih dan kering. Aku bingung, kenapa itu ga bisa diterapkan di Indonesia.
Dan asyiknya bisa milih seafood fav, trus lgs masak di tempat :D ah, aku kangeeeen blusukan di jepang hahahahha
Hahahahaa, sama kita mba, paling malas kalau kena cipratan becekan. Rasanya mau buru-buru mandi dan ganti baju, mungkin jika jaman bocah dulu ada bahasa lebay, pasti ibu saya sudah bilang saya ini lebay banget jadi anak π€£
DeleteMemang kalau traveling akan lain soal ya mba, apalagi jika ke negara yang bersih pasarnya. Justru jadi ingin coba mampir dan lihat-lihat π Saya pun kebanyakan mau main ke pasar demi jajan, while belanja material makanan masih lebih sering di supermarket yang gampang ceki-ceki harganya π
Semoga suatu hari nanti, sistem pasar kering dan bersih bisa diterapkan di pasar-pasar ikan Indonesia. Akan seru banget bisa lihat ikan fresh, sambil memilih yang mana untuk dimakan. Hehehe. Soon, semoga mba Fanny bisa ke Jepang π
pasar di Jeju bersih amat yak, kalau gini jadi semangat ke pasarnya
ReplyDeleteaku sendiri bukan orang yang suka banget ke pasar, karena urusan belanja biar mamak mamak aja, aku taunya makan wkwkwk
tapi kalau blusukan pasar, kalau lagi pengen banget, emang menyenangkan karena udah lama nggak mencium aroma aroma pasar gitu hahah
apalagi kalau niatnya cari jajanan tradisional kayak lupis, cenil yang adanya cuman di pasar mba
Iya mba Ainun, bersih pasarnya π
DeleteHahahahaha, kita terima beres, yaaa ~ biasanya paling ke pasar cuma untuk cari jajanan tradisional yang memang adanya di sana π Duh jadi rindu lupis π€€
Di mana-mana pasar itu tempat berburu jajanan dan makanan murah yang menggoyang lidah πππ
ReplyDeleteSuka jepretan kamu di sini. Menggambarkan suasana pasar dan lingkungan sekitarnya.